Rabu, 29 April 2009
Cinta kecil yang tersisa
meski susah sungguh
mencari sosoknya di fana dunia
namun kuyakin,
masih terjaga cinta kecilku,
untuknya
berbilang tahun sudah,
kembaraku mencari belahan jiwa
ketika hari ini aku berdiri
di jendela hatinya yang maya
aku datang, membawa cinta kecil yang kupunya
untuknya
ditubir hari ketika,
pagi menyapa kembali
kurangkum dingin jemari itu,
meski cuma di alam maya,
kugenggamkan setangkup cinta kecil ini,
putih, tulus
(terima kasih,
sudah menjaga cinta kecil itu
sekian lama, berbelas tahun
terima kasih,
mungkin hanya ini cinta kecil yang tersisa
yang pernah kau punya,
namun besar artinya bagi aku
terima kasih, sahabat hati)
kepada : sekeping hati dalam cerita lama
historical date: 25th April 2009
Selasa, 28 April 2009
Jahil
Suatu sore, saya dan Karin jalan ke salah satu mall. Dalam keadaan basah karena kehujanan, Karin langsung menuju toilet. Sesaat kemudian saya menyusul karena saya tunggu ini anak kok nggak segera keluar dari bilik toilet. Dan inilah pemandangan yang saya temui di depan wastafel.
Senyumnya jail, sejail alasannya, katanya ; " sepatuku basah, jadi gak PD kalo buat jalan, bunyinye ciet-ciet kayak sepatunya Masvin (sepupu balitanya), jadi aku keringin dulu pakai iniiii....Sabar Bu'...", diikuti dengan cekikikannya yang jail abisss...
Senyumnya jail, sejail alasannya, katanya ; " sepatuku basah, jadi gak PD kalo buat jalan, bunyinye ciet-ciet kayak sepatunya Masvin (sepupu balitanya), jadi aku keringin dulu pakai iniiii....Sabar Bu'...", diikuti dengan cekikikannya yang jail abisss...
Kejahilan apa yang pernah Anda lakukan dan membuat kita mengingatnya sampai sekarang ?
Senin, 27 April 2009
Keajaiban FB
Setelah bujuk rayu dari beberapa teman untuk membuat profil di FaceBook (FB) akhirnya dengan setengah terpaksa karena takut dibilang kagak trendy maka saya pun mencoba join di facebook. Soalnya telinga suka jadi panas juga bih lama-lama kalo diledekin " hari gini nggak FB nan ? "
Sudah dua bulan terakhir ini saya mencoba trend dalam dunia maya yang namanya facebook. Tadinya sih sekedar ikut-ikutan.Saya melihat fenomena baru, cara orang untuk membangun pertemanan dan meng-eksiskan dirinya. Katanya melalui Facebook kini orang bisa menambah teman, bisa teman gaul bahkan teman kencan...halaah....Sudah banyak yang membuktikan Fb menemukan seseorang dengan jodohnya. Beberapa teman bahkan bisnisnya lancar gara-gara eksis di FB. Ampuh banget yak ? Setahu saya ini bukan jejaring yang baru, bahkan saya yakin dari sebagian besar pengguna Facebook juga punya account di jejaring lain kaya friendster dan laninnya.
Tadinya saya underestimate dengan bentuk komunikasi ini. Sudah bertekad tak akan mengikutinya, karena merasa sudah terlalu tuwirr....Tapi sohib saya Tatiet, tak kenal lelah mensyaitoni diri saya untuk eksis di Fb, katanya asyik bisa chat, bisa ketemu teman2 kampus jadoel kita, kalau beruntung bisa ketemu kanca lawas dari SD, SMP juga SMA. Satu hari Tatiet menulis di shoutbox Ernut, katanya " kamu tak kirimi batik...", lalu saya meri (ngiri) " lha kok aku nggak dibagi batiknya, Tiet"...jawab Tatiet, "join dong di FB." Akhirnya, sukseslah Tatiet meracuniku dengan Fb itu, ternyata kiriman batiknya cuma berupa foto doang....wakakak....
Sekarang, paling nggak sekali sehari saya usahakan menengok FB saya, melihat siapa teman yang datang dan menyapa. Kembali membalas sapaan dan koment teman-teman pada status yang saya buat. Berteman menjadi lebih hangat meski kita tak harus bertemu muka. Para sepupu beralih dari milis keluarga menjadi aktivis FB. Kita saling berkabar tentang keluarga masing-masing. Kalau ada yang mengunggah videonya bahkan kita bisa melihat kondisi keluarga dilain kota dengan lebih nyata.....
FB membuat silaturahmi yang tadinya renggang menjadi rapat kembali. FB bahkan mempertemukan teman yang dulu pernah bekerja sekantor dan sekarang bermukim di lain kota bahkan di lain negara...senangnya.
Dan dua hari yang lalu, kembali saya dipertemukan dengan seseorang yang (konon) katanya sudah 18 tahun melacak jejak saya. Sungguh saya dan teman tersebut ingin mengucapkan terima kasih kepada Mark Zuckerberg yang telah menciptakan satu wahana baru didunia maya yang membuat kita semua menjadi mudah saling menemukan....waaaa.....mbulet bahasanya
Semoga FB bisa menjadi sarana silaturahmi yang baik, yang menguntungkan bagi semua pihak juga...
Ada kejadian traumatis yang membuat saya sempat mau mengundurkan diri dari dunia FB. Ceritanya, karena kebodohan dan kecorobohan saya ketika lagi Fb nan di warnet saya lupa tidak sign out situs FB saya. Alhasil pengguna PC setelah saya yang kebetulan tidak beritikad baik mengobok-obok profile saya di Fb bahkan mengganti status saya menjadi sangat-sangat tidak sopan....Sesaat ketika saya menyadarinya karena membuka FB dari ponsel maka segera saya ganti apa yang tadinya diobok-obok si penjahat itu.....dhongkol banget deh saya, kapok dah, nggak akan ceroboh lagii....Malu banget.... tau?
Alkisah, sahabat saya Ernut setelah tahu kejadian konyol yang menimpa saya makin bertekat kuat untuk tidak ikut-ikutan facebook an....Yakin loe, Nut?
Tadinya saya underestimate dengan bentuk komunikasi ini. Sudah bertekad tak akan mengikutinya, karena merasa sudah terlalu tuwirr....Tapi sohib saya Tatiet, tak kenal lelah mensyaitoni diri saya untuk eksis di Fb, katanya asyik bisa chat, bisa ketemu teman2 kampus jadoel kita, kalau beruntung bisa ketemu kanca lawas dari SD, SMP juga SMA. Satu hari Tatiet menulis di shoutbox Ernut, katanya " kamu tak kirimi batik...", lalu saya meri (ngiri) " lha kok aku nggak dibagi batiknya, Tiet"...jawab Tatiet, "join dong di FB." Akhirnya, sukseslah Tatiet meracuniku dengan Fb itu, ternyata kiriman batiknya cuma berupa foto doang....wakakak....
Sekarang, paling nggak sekali sehari saya usahakan menengok FB saya, melihat siapa teman yang datang dan menyapa. Kembali membalas sapaan dan koment teman-teman pada status yang saya buat. Berteman menjadi lebih hangat meski kita tak harus bertemu muka. Para sepupu beralih dari milis keluarga menjadi aktivis FB. Kita saling berkabar tentang keluarga masing-masing. Kalau ada yang mengunggah videonya bahkan kita bisa melihat kondisi keluarga dilain kota dengan lebih nyata.....
FB membuat silaturahmi yang tadinya renggang menjadi rapat kembali. FB bahkan mempertemukan teman yang dulu pernah bekerja sekantor dan sekarang bermukim di lain kota bahkan di lain negara...senangnya.
Dan dua hari yang lalu, kembali saya dipertemukan dengan seseorang yang (konon) katanya sudah 18 tahun melacak jejak saya. Sungguh saya dan teman tersebut ingin mengucapkan terima kasih kepada Mark Zuckerberg yang telah menciptakan satu wahana baru didunia maya yang membuat kita semua menjadi mudah saling menemukan....waaaa.....mbulet bahasanya
Semoga FB bisa menjadi sarana silaturahmi yang baik, yang menguntungkan bagi semua pihak juga...
Ada kejadian traumatis yang membuat saya sempat mau mengundurkan diri dari dunia FB. Ceritanya, karena kebodohan dan kecorobohan saya ketika lagi Fb nan di warnet saya lupa tidak sign out situs FB saya. Alhasil pengguna PC setelah saya yang kebetulan tidak beritikad baik mengobok-obok profile saya di Fb bahkan mengganti status saya menjadi sangat-sangat tidak sopan....Sesaat ketika saya menyadarinya karena membuka FB dari ponsel maka segera saya ganti apa yang tadinya diobok-obok si penjahat itu.....dhongkol banget deh saya, kapok dah, nggak akan ceroboh lagii....Malu banget.... tau?
Alkisah, sahabat saya Ernut setelah tahu kejadian konyol yang menimpa saya makin bertekat kuat untuk tidak ikut-ikutan facebook an....Yakin loe, Nut?
Minggu, 26 April 2009
Pertanda...
Bila ku terbangun pagi ini,
tanpa kau disampingku
mungkin ini saatnya
Bila ku terbangun pagi ini,
tanpa merasa harus tergesa-gesa menyeduh secangkir kopi panas untukmu
mungkin ini pertanda
Bila kuterbangun pagi ini,
tanpa merasa telah kehilangan
saat-saat indah setiap pagi
sebelum rutinitas awali hari
mungkinkah ada sesuatu,
diantara kita ?
Dan pagi ini,
ketika kuterbangun tak kutemukan lagi
sekeping hatiku, didadamu...
Pertanda apa ini ?
Sabtu, 18 April 2009
Pit-pitan Ibu Happy
Joglo Dam Tirtomarto
Panorama waduk dari arah joglo, segerrr....
Talud pinggiran waduk
Mulai mendung...
Mendung tak berarti hujan...
Mendung makin menggelayut, lumayan biar gak begitu panas...
Udara makin sejuk karena mendung.
Pagi itu hari Minggu, seperti biasanya jadwal saya adalah pit-pitan cari keringet. Emang asyik ya pit-pitan ituh, selain bisa menghirup udara segar, gerak kaki menggoes pedal sepeda ini memberikan efek menggeh-menggeh yang sensional....halaah......Maksudnya, biar capek dan kemringet tapi bikin hati jadi happy.
Apalagi minggu pagi ini saya tidak sendiri, karena saya pergi berombongan bersama beberapa ibu yang menyebut diri sebagai anggota komunitas Ibu Happy. Apakah mereka (dan saya) adalah benar-benar para perempuan yang happy ?, ya nggak tahulah, masalah happy atau tidak happy itu kan masalah hati masing-masing. Yang penting di minggu pagi yang cerah (agak mendung dhing, sebenarnya) kami bertujuh mengkondisikan diri masing-masing sebagai orang paling happy se duniaa....qiqiqi.....
Rute dari rumah ke Waduk Delingan a.k.a Dam Tirtomarto yang kurang lebih 15 km PP kami tempuh tak sampai 1 jam. Itupun kami menggoes dengan nyantai saja, mengingat perjalanan menuju Waduk ditempuh dengan krenggosan (terengah-engah) secara jalannya menanjak. Sampai di waduk Delingan beristirahat sejenak menikmati panorama waduk yang hijau.
Setelah puas menikmati ngaso di waduk, kamipun beranjak pulang. Seperti biasanya, sebelum pulang kami tak lupa mampir ke warung soto langganan...haiyyya.....susah-susah membakar kalori mengapa juga akhirnya malah bertambah...qiqiqi...dasar ibu-ibu. Padahal menu di warung soto ini termasuk menu yang susah ditolak....akibatnya...ya kekenyangan.
Nah, sebelum pulang, kitapun gabung ikutan senam aerobik dipinggir alun-alun....Bugar deh....
Apalagi minggu pagi ini saya tidak sendiri, karena saya pergi berombongan bersama beberapa ibu yang menyebut diri sebagai anggota komunitas Ibu Happy. Apakah mereka (dan saya) adalah benar-benar para perempuan yang happy ?, ya nggak tahulah, masalah happy atau tidak happy itu kan masalah hati masing-masing. Yang penting di minggu pagi yang cerah (agak mendung dhing, sebenarnya) kami bertujuh mengkondisikan diri masing-masing sebagai orang paling happy se duniaa....qiqiqi.....
Rute dari rumah ke Waduk Delingan a.k.a Dam Tirtomarto yang kurang lebih 15 km PP kami tempuh tak sampai 1 jam. Itupun kami menggoes dengan nyantai saja, mengingat perjalanan menuju Waduk ditempuh dengan krenggosan (terengah-engah) secara jalannya menanjak. Sampai di waduk Delingan beristirahat sejenak menikmati panorama waduk yang hijau.
Setelah puas menikmati ngaso di waduk, kamipun beranjak pulang. Seperti biasanya, sebelum pulang kami tak lupa mampir ke warung soto langganan...haiyyya.....susah-susah membakar kalori mengapa juga akhirnya malah bertambah...qiqiqi...dasar ibu-ibu. Padahal menu di warung soto ini termasuk menu yang susah ditolak....akibatnya...ya kekenyangan.
Nah, sebelum pulang, kitapun gabung ikutan senam aerobik dipinggir alun-alun....Bugar deh....
Sabtu, 11 April 2009
ke Yunani
Tampilan Bakmi Kethorak di warung Yu Nani, Kartopuran
Waktu didalam perut ibunya, Aizs sudah sering incip bakmi kethoprak Yu Nani, alasannya sih ngidammm...padahal cuma pengin...qiqiqi
Ke Yunani ? Mungkin teman-teman pikir saya lama nggak posting karena sedang liburan jauh ke yunani.....qiqiqi...ya enggaklah (tapi kalau keturutun, ya syukurilah...). Bukan itu, kali ini saya cuma njajan ke sebuah warung yang dulu waktu saya masih kuliah bersama Ernut , Ika , Milut dan sohib Tatiet sering jadi jujugan. Jujugan ketika kita bolos ( tapi nggak sering2, kita kan mahasiswa baik dan tertib ya Nut ? *kedip4x*), jujugan ketika kita butuh makan siang yang berbeda dari yang kita dapat sehari-hari dikantin Mbak jum. Ya, kesinilah kita sering berkunjung. Namanya warung Yunani...eh Yu Nani. Menu utama andalan Yu Nani adalah Bakmi Kethoprak.
Kalau di betawi ada ketoprak yang menurut saya gak jauh beda dengan gado-gado yang aneka sayuran disiram kuah kacang itu, Bakmi Ketoprak khas Solo ini beda baget. Baik dalam hal rasa maupun penampakannya...
Bakmi Kethoprak Yu Nani ini komponennya adalah bihun, tahu-tempe goreng, sosis solo , kikil atau daging sapi plus tulang mudanya yang kriuk-semua diiris2 kecil dan diumbrukkan dipiring saji- lalu kacang tanah, daun sledri dan bawang goreng. Kucuri dengan kuah bumbu bakso, dan remukan karak diatasnya. Dimakan panyass-panyass dengan keceran (perasan) seiris jeruk nipis, kecap dan cuka juga irisan cabe rawit merah eiiit....jangan lupa segelas Es Degan gula jawa biar sempurna menu yang suegerr kiyer-kiyer.......Wuaahhh.......meledak rasanya.....qiqiqi...lebai amat yak ?
O ya, buat yang nggak puas dengan komponen standarnya boleh request isian lainnya, boleh tambah tulang mudanya atau sosis dagingnya...Harganya juga murce, perporsi palihan cuma Rp. 7.500, kalau mau porsi besar ya Rp. 10.000 an...
Nah. Warung Yu Nani ini letaknya di kampung Kartopuran. Mulai dibuka jam 11 siang, kalau lagi tidak beruntung, seringkali 3 jam sesudahnya dagangan warung ini sudah kukut alias abisss.... Kalau kita lagi beruntung, suka-suka ketemu seleb ibukota ataupun seleb lokal di warung ini, soalnya, ini warung sudah jadi referensi kuliner solo disamping sega liwet dan cabuk rambak yang terkenal itu...begetcuu........
Ayo, buat sohib gemblung Ernut-Tatiet dan Ika, kalian pasti kangen sama bakmi kethoprak Yu Nani ini....karena camilan pendamping diwarung ini juga nyam-nyam banget dah...ada timus, bakwan jagung, tempe goreng garing, sosis....lhoo.....lha kok nggladrah....
Buat sohib blogger yang saya yakin tidak gemblung, kalau ke solo, kuliner ini wajib dicoba...tenan ikii.......
Kalau di betawi ada ketoprak yang menurut saya gak jauh beda dengan gado-gado yang aneka sayuran disiram kuah kacang itu, Bakmi Ketoprak khas Solo ini beda baget. Baik dalam hal rasa maupun penampakannya...
Bakmi Kethoprak Yu Nani ini komponennya adalah bihun, tahu-tempe goreng, sosis solo , kikil atau daging sapi plus tulang mudanya yang kriuk-semua diiris2 kecil dan diumbrukkan dipiring saji- lalu kacang tanah, daun sledri dan bawang goreng. Kucuri dengan kuah bumbu bakso, dan remukan karak diatasnya. Dimakan panyass-panyass dengan keceran (perasan) seiris jeruk nipis, kecap dan cuka juga irisan cabe rawit merah eiiit....jangan lupa segelas Es Degan gula jawa biar sempurna menu yang suegerr kiyer-kiyer.......Wuaahhh.......meledak rasanya.....qiqiqi...lebai amat yak ?
O ya, buat yang nggak puas dengan komponen standarnya boleh request isian lainnya, boleh tambah tulang mudanya atau sosis dagingnya...Harganya juga murce, perporsi palihan cuma Rp. 7.500, kalau mau porsi besar ya Rp. 10.000 an...
Nah. Warung Yu Nani ini letaknya di kampung Kartopuran. Mulai dibuka jam 11 siang, kalau lagi tidak beruntung, seringkali 3 jam sesudahnya dagangan warung ini sudah kukut alias abisss.... Kalau kita lagi beruntung, suka-suka ketemu seleb ibukota ataupun seleb lokal di warung ini, soalnya, ini warung sudah jadi referensi kuliner solo disamping sega liwet dan cabuk rambak yang terkenal itu...begetcuu........
Ayo, buat sohib gemblung Ernut-Tatiet dan Ika, kalian pasti kangen sama bakmi kethoprak Yu Nani ini....karena camilan pendamping diwarung ini juga nyam-nyam banget dah...ada timus, bakwan jagung, tempe goreng garing, sosis....lhoo.....lha kok nggladrah....
Buat sohib blogger yang saya yakin tidak gemblung, kalau ke solo, kuliner ini wajib dicoba...tenan ikii.......
Langganan:
Postingan (Atom)