dan kini aku bisa mengerti.
ketika cinta tak lagi sempurna
mengambang senyum pahit tak senada
diam tak berkata
beribu sepi menghanyut hati,
ketika tak lagi bersapa
tak lagi satu...
maka, aku tak hendak
mengumpan kata
itu salahmu...
ketika cinta yang datang kemudian
menghanyut birukan hatimu
membuatmu lupa akan takdirmu
akan komitmen itu
cinta tak pernah salah
cinta hanya tak kenal waktu,
cinta tak berhitung
cinta tak membaca
tak kenal siapa aku
tak tahu siapa kamu
tak tahu musti kau letakkan dimana ia
dalam kumparan cinta yang satu
dan kini aku bisa mengerti,
mengapa cinta begitu mudah menguap
tak berbekas
tak lagi mewujud
kehilangan makna
menjadi absurd
karena aku merasakan
apa yang tengah kau rasa
sehingga aku bisa mengerti ketika cinta itu
tidak lagi ada untukku
inikah
endingnya ?
pict by : AJP
6 komentar:
berarti cinta kuwi di luar jiwa ya?
@MasAJP:
cinta kuwi kudu melu program pemberantasan buta aksara...cinta tak bisa membaca dan berhitung...hehehe...
Namanya puisi,Mas
Multitafsir banget.. Tergantung dari mana pembaca 'membaca'nya...dari sanalah terbitlah aneka tafsirnya...
Begitu
oh..dunia anak muda lagi...tentang cinta, kehilangan cinta dan jatuh cinta...(yo..yo...tak pangestoni ngger...angger ati-ati wae olehmu ngayahi urip yo nggeer...)
@eYang Ernut:
iki maneh.....
sepanjang yang aku tahu, aturan baca menyikapi puisi itu begini , puisi itu multitafsir jadi gak boleh dieyel..
cinta, kehilangan cinta dan jatuh cinta sudah menjadi lingkaran setan tak berkesudahan...dia akan saling menyempurnakan
cinta? satu kata untuk sejuta arti...entahlah cinta itu terlalu relatif untuk di artikan.....sekar lawu saya ucapkan salam perkenalan ya.......saya dari magetan...sebelah timurnya gunung lawu sana hehehehe
@aditya:
Thx sudah mampir dan ninggalin komen di Sekar Lawu...
Cinta , konon katanya, tak pernah habis dieksploitasi...
Posting Komentar