Rabu, 07 Mei 2008

Kawasan Teduh (terakhir)



Ada sepotong jalan di area Gladag, memanjang tak lebih 50 meter dari arah Jl. Sudirman (bundaran Gladag) menuju ke Alun-Alun Utara.Disana bisa kita temukan suasana adem dan lerem, tak beda dengan yang selalu aku rasakan di medio 1970-1979 ketika aku masih suka dolanan di bawah pohon-pohon beringin tua itu. Aku tidak yakin, apakah itu adalah beringin yang sama yang ada waktu itu, tapi menurutku sih iya....
Keluarga kami masih tinggal di kawasan Kedung Lumbu ketika itu, lokasi yang sekarang menjadi pusat perbelanjaan PGS & BTC dulunya adalah asrama kuno jaman Belanda yang digunakan untuk tempat tinggal keluarga para sorodadu (tentara). Aku dan teman-teman kecilku suka pit-pitan di area gladag ini, anak laki-laki bergelayutan di akar-akar beringin nan kokoh itu, anak-anak perempuan main engklek dsb. Kenapa harus sejauh itu kami bermain, tentu saja mencari suasana yang beda dengan cuma sekedar main di halaman rumah Haji Sanusi yang kami sebut dengan Latar Jembar. Kadang di hari-hari tertentu, kami bahkan berebutan sesaji yang terdiri dari telur mentah , jajan pasar,dsb yang disajikan para abdi dalem di bawah pokok-pokok pohon tua itu, atau dikaki Arca Gupala. Duuhhh....indahnya masa kecil.
Kini, aku senang masih bisa memikmati kesejukan sepotong kawasan yang pernah menjadi bagian dari hidupku, dulu..... Pak Wali, plis, jangan singkirkan sisa kesejukan ditengah hawa Solo yang makin panyyaaasss ini.

Tidak ada komentar: