Jumat, 30 April 2010

yang aku ingin darimu


aku ingin mengasihimu tanpa prasangka,
mendamba tanpa cemburu.
memberi tanpa menuntut
mendudukkan diriku disampingmu,
tanpa menganggu ruang gerakmu
bersamamu tanpa memilikimu
aku hanya ingin,
menjadi bayangmu disiang hari,
menyimpan sedikit janji hati
tentang sebuah cinta kecil
yang menghangati cinta besar yang sudah ada
aku sudah cukup mengerti,
untuk kita tak bisa selalu bersama
karena sang waktulah pemilik kita,
sebenarnya

yakinkan aku,
bahwa aku-kamu
ada dalam kumparan rasa
yang sama...


pict by : AJP

Rabu, 28 April 2010

ancaman pitakpitakpitak



rontok tanpa mengenal musim


malam ini , seperti biasa saya melakukan ritual malam sebelum menutup hari...menyikat gigi dan membersihkan wajah saya didepan wastafel tembaga di kamar mandi saya. saya juga melakukan kebiasaan saya, menyisir rambut saya pelan-pelan sambil memandangi wajah manis dicermin didepan saya..masih senyum-senyum seraya mensyukuri bahwa hari ini semua berjalan baik....tatapan mata saya tertumbuk pada helai-helai rambut panjang sebahu saya yang berguguran diceruk wastafel....oh..oh...banyak nian rontokan rambut saya....seketika kantuk yang tadi menjalar pun terbang...sontak saya perhatikan....mmmmm.....sudah parah kerontokan yang saya derita...

padahal saya bukan orang yang malas merawat rambut....setidaknya sebulan sekali saya lakukan perwatan rambut sewajarnya. saya juga selalu keramas rutin sesuai kebutuhan ( dan penggunaaan... ya iyalaaaah...), saya menggunakan shampo & conditioner yang saya rasa tepat untuk jenis rambut saya...akhir-akhir ini saya juga rajin menggunakan tonic penguat rambut.., untuk kesadaran akan pentingnya kesehatan saya juga rajin mengkonsumsi jus kacang hijau hampir setiap pagi sebagai menu sarapan saya, saya yakini, kacang hijau mengandung banyak hal penting termasuk vitamin yang memperkuat akar rambut...

tapitapitapi...mengapa ada pitak dini dikepala saya yang baru saya sadari malam ini.... pitak dini ? hmmmmm.....nggak deh, mungkin memang sudah saatnya, sejalan dengan usia yang makin merambah matang ( bukan tuwirrrr...), maka acara rambut berguguranpun menjadi sangat sah untuk dipermaklumkan....

masih tak puas dengan kenyataan yang saya temui malam ini....saya bergegas membuka majalah wanita yang kebetulan dirubrik kecantikannya memuat hal ikhwal kerontokan pada rambut...., nah ini dia pencerahan yang saya dapat dari sana :

1. Anemia,Penjelasannya, rambut rontok karena anemia bisa terjadi akibat kekurangan zat besi pada sel darah merah. Zat besi diperlukan untuk kesehatan folikel rambut. Cara menanganinya; padukan suplemen zat besi dengan vitamin C. Vitamin C membantu penyerapan zat besi, dengan cara murah dan efektif. Saya tidak tahu mengapa saya mesti kekurangan asupan vitamin C dan vitamin2 lainnya padahal saya merasa cukup gizi setiap hari...aaaarggghhh....

2.Penggunaan obat kimia. sudah hampir lima tahun belakangan ini saya sadar banget untuk tidak menggunakan obat-obatan kimiawi...syukurnya, saya memang jarang sakit, sehingga tak terlalu membutuhkan bantuan obat kimia...so, alasan rambut saya rontok karena pemakaian obat kimia sangat tidak bisa saya toleran.

3. Kekurangan kalori. Nah...mungkin kalau kecurigaan yang satu ini bisa jadi memang benar....sejak saya mencanangkan diri untuk menjaga berat badan dengan mengurangi asupan kalori, saya sering merasakan beberapa hal tak menyenangkan seperti dehidrasi, keletihan tingkat sedang ( darimana coba standarnya ? kalau Mas Srex baca ini pasti dia ketawa...), dan kadang lemas tak beralasan...ahaaa...mungkin memang cara diet saya yang harus direvisi...

4. Stres ...? Benarkah rambut rontok adalah akibat stres ? penjelasannya seperti ini, tingkat stres yang tinggi bisa menyebabkan folikel rambut "tertidur" atau terserang oleh sel darah putih, dengan kondisi bahwa kerontokan rambut akan terjadi di beberapa minggu berikutnya. Solusinya? Relaksasi, bisa lewat yoga, terapi, meditasi, atau lainnya. Hindari tekanan dan stres untuk mengurangi kerontokan pada rambut sebelum benar-benar terjadi kebotakan. Jika pori-porinya belum tertutup, rambut akan sulit tumbuh. Maka, atasi sesegera mungkin agar rambut bisa tumbuh kembali.

seorang teman yang saya ajak sharing memberikan advis yang setelah saya pikir-pikir adalah hil yang mustahal untuk saya jalankan, dia yang menyarankan saya untuk mencukur gundul rambut saya untuk kemudian melakukan perawatan intensif pada kulit kepala untuk mengembalikan kenormalan rambut saya....aduuuh....tapi saya belum bermaksud menuruti saran itu sekarang....nggak tahu deh kalau besok-besok.

syukurlah, sehari-hari saya mengenakan penutup kepala/ jilbab, sehingga masalah rambut yang tinggal seuprit ini tidak terlalu membuat saya risau. hanya saja, setiap kali jilbab saya buka dan saya pandangi rambut saya yang dulu seperti mayang terurai ( lebai mode on), dan sekarang tinggal seucrit2nya ini kok hati jadi agak nggrantes gimanaaaa...gituh. hiks...kemana perginya rambut indah yang dulu suka saya potong 'bob' , gaya grace simon ( waktu saya di SMP ), saya biarkan panjang ketika saya duduk dibangku SMA dan kuliah...huhuhu....

Huduiiii....., beberapa hal diatas terus terang menjadi pemikiran buat saya sejak malam ini....saya gak mau rambut yang nggak bagus-bagus amat ini mengucapkan da-dah good bye kepada kulit kepala saya dalam usia saya yang belum matang2 amat...( bukan tuwir...). Saya belum berani membayangkan pitak saya meluas alias botak dini melanda kulit kepala saya.... Mulai malam ini, saya mencanangkan tekat untuk lebih concern mengurus sisa kebanggaan saya...mahkota saya...rambut saya.....

Mohon doanya.... ( ***** gubraakkkk....., berasa mau mantu saja...)


kira-kira rambut seperti inilah yang pernah saya banggakan....
tebal, hitam, lurus dan sehat...

(foto tahun 1993, 35 hari setelah melahirkan Karin )




Selasa, 27 April 2010

ketika langkah kita punya arah...



kalau saja pagi ini kita bisa duduk bersama
ingin aku tanyakan kepadamu
apakah tak cukup kuat genggaman tanganku padamu
sehingga engkau harus pergi lagi dan lagi
apakah tak cukup setangkup rindu ini menahanmu pergi
kala bayang senja datang...

aku takut tak bisa lagi mebagi rindu ini denganmu
seperti aku cemas melihatmu berpaling dari kerangka hatiku
kalau halauan adalah alasan,
tak cukupkah waktu membuktikan
bahwa aku cukup punya cinta seperti yang pernah kau minta

dulu kita adalah dua,
kini kita tak lagi bersama
lalu apa yang membedakan ?
apakah waktu tak cukup membuktikan
bahwa cinta kita masih ada...

kita tak selalu bersama, itu bisa aku terima
tapi hati kita akan tetap ada bersama
itu yang kita harapkan
dulu, kita memang tak bersama
langkah kita memiliki arahnya sendiri
seperti jejak kaki yang kau tinggalkan
dalam sebuah pagi, ditepi pantai
tempat kita meninggalkan banyak kenangan dan cerita
tempat kita menulis bersama nama kita
meski tak lama kemudian,
buih laut menghapusnya...

tapi, yakini
namamu, namaku, nama kita
akan selalu ada
bersama




pict by : AJP

Rabu, 21 April 2010

terjebak


***

seperti malam ini ketika aku angkat telepon pada dering pertama, masih meneruskan cerita kemaren malam tentang engkau yang sedang belajar melupakan dia...berat sekali, memang...tapi bukankah ini pelajaran maha penting untukmu, kawan. bahwa kita harus bersiap untuk segala resiko dari langkah yang kita ambil sebelumnya.

sob, kadang-kadang aku berpikir bahwa cinta bisa membutakan seseorang sehingga tak bisa melihat apa yang benar bagi mereka. Tidakkah orang sering menempatkan diri mereka sendiri dalam posisi tempat patah hati merupakan satu-satunya hasil yang mungkin diperoleh...?
Tentu saja, bukankah itu bagian dari kehidupan ? Jika engkau tidak pernah membuka diri untuk menerima kegagalan maka engkau tidak pernah bisa membuka dirimu sendiri untuk menerima keberhasilan, maka hidupmu akan terasa hampa...kosong...

so, mengapa harus berhenti pada satu titik yang tidak menguntungkan ini...? mengapa engkau tidak segera berjalan maju, mendekati sepotong garis bertuliskan 'START' itu, lalu ambil ancang-ancang untuk kemudian lari melesat meninggalkan segala kenangan yang tertinggal ?

bukankah sudah terlalu banyak waktu terbuang, juga air mata...ahhh, semua cuma sia-sia...berhenti pada satu tempat bernama obsesi tak berkesudahan hanya akan membuat hatimu terluka, kawan...hidupmu tak melulu menjadi ladang tangis tak berkesudahan.
jangan pernah berhenti, jangan menoleh kepada rasa sakit itu...sudah waktunya engkau bangkit , berdiri dan berlari....aku akan berada dipinggir garis menyemangatimu agar engkau tak pernah berhenti berharap dan lelah...

***

terjebak dalam obsesi, terjerat dalam emosi, hanya membuat kita mati langkah untuk kemudian sekarat...terjebak dalam ruang hati yang menjadikan kita terlalu posesive, hanya membuat ruang pandang kita menjadi sempit...pernahkah kau bayangkan ketika pupil mata kita meredup dan kita tak lagi bisa menangkap bayang dalam terang...sesempit itulah duniamu akhirnya...

lepaskan dirimu dari jebakan itu, kawan...ketika kita ingin hidup ini berlanjut, maka lepaskan semua jeratan dalam batinmu...pastikan tanganmu bersih dari serpihan tali yang mengikat kebebasan jiwamu...rentangkan tanganmu, lawan kendala keterbatasan itu...engkau adalah sang pemilik hidup...tak ada yang lebih berarti dari dirimu sendiri...bukan juga dia...dia hanya fatamorgana kering yang sudah saatnya kau tinggalkan, bahkan bayang-bayangnya...usir dia dari kehidupanmu, atau engkau akan terjebak selamanya...

***

hidup tak akan pernah menjadi lebih mudah, ketika kita selalu terjebak dan 'menjebakkan' diri pada area masa lalu kita...

maka, pergi...dan cari sinar kepastian itu...

Senin, 19 April 2010

(sedang) belajar melupakanmu


***


sedih ? gak juga sih....apalagi ketika aku sadar bahwa mungkin ini yang terbaik buat kita. tak ada yang perlu disesali ketika apa yang kita namakan open relationship sudah menjadi komitmen kita berdua...so, buat apa disesali ?

aku mengenangnya sebagai saat2 terindah bersamamu. saat kita bisa berbagi. saat setiap hari terlewati dengan berbagi banyak hal, cerita, curhat, candaan, advis, apa saja...saat kita melayang dalam imaji yang menghanyutkan...sepertinya itu nyata. saat menyadari bahwa kita ( kita ? ), tepatnya aku merasakan indahnya jatuh cinta...
aku menyimpannya sebagai suatu cerita hati yang manis. yang akan menjadi rahasia hatiku, sendiri ,sepanjang sisa hidupku... bila aku membaginya kepadamu, karena aku tahu, engkau sangat mengerti aku...


untuk yang pertama dan terakhir, aku kira...dan aku berjanji untuk diriku sendiri....aku sadar menurut pranata mestinya ini bukan hal yang dibenarkan, tapi siapa bisa mengingkari hati bila memang ini yang sesungguhya terjadi....bisa merasakan ini adalah anugerah, dan aku tak kuasa menolaknya...
aku mengalir bersama perasaanku, hampir saja terhanyut...tapi aku melihatnya sebagai sebuah pendewasaan. ketika akhirnya aku bisa mengambil hikmahnya, aku yakin ini akan menjadi sebuah pencerahan seperti yang aku cari selama ini...


***


kemudian aku sadari, bahwa, mungkin inilah yang terjadi pada mu...ketika engkau mulai terhanyut dan hampir hilang arah ( dan pertanyaan besarnya, kapan kamu akan kembali ? ), aku merasakan apa yang kamu rasakan...karena akupun merasakan apa yang sedang aku rasakan terhadapnya, bukan terhadapmu...(silahkan bingung)

***


aku mulai lagi episode terbaru dalam hidupku. kesadaran akan arti sebuah kata yang orang menyebutnya sebagai 'cinta', hmmmm....lima huruf yang menyimpan banyak cerita...antara aku dan kamu.. aku ingat, janji kepada hatiku, untuk memberikan kesempatan kepada cinta kecil ini berkembang, merebak....tapi aku juga berjanji untuk membiarkannya tetap ditempatnya, disudut yang telah aku berikan 'space' untuk dia tak berkembang lebih besar....aku berhasil, aku bisa...aku yakin bisa menjaganya agar cinta itu tetap ditempatnya, tidak bertumbuh sehingga tidak menganggu cinta yang seharusnya menempati ruang besar disampingnya...ruang hatimu, dan ruang hatiku..


namun hari ini, sepertinya sesuatu tengah membukakan mata hatiku...aku melihat, aku merasa dan merabai hatimu...bahwa mungkin ini sudah saatnya semua diakhiri....ketika semua tak lagi sama...tidak lagi.

tidak ada sakit hati, tidak pula kecewa, apalagi dendam karena merasa disakiti...sama sekali tidak. karena kita dua orang dewasa yang telah berjanji untuk saling menjaga...rahasia hati kita, biarkan dia menjadi kenangan terindah ...khususnya buat aku. pelajaran berharga , bahwa mencintai membutuhkan keberanian...keberanian untuk memperjuangkan itu menjadi suatu kebaikan dan kebahagiaan, dan keberanian untuk menerima realita akan sebuah kegagalan...
buat aku ini bukan kegagalan, ini cuma pelajaran...pelajaran terbaik...
kamu, adalah kesalahan terbaik yang pernah aku lakukan...

terima kasih untuk sudah berbagi selama ini...rasakan ini sebagai sebuah kenangan...ketika suatu masa kita pernah merasakan kebersamaan yang indah...jangan pernah mengingkari bahwa kita sama-sama pernah menapak sebuah sejarah...kita, aku dan dirimu adalah sejarah itu sendiri...

terima kasih sudah berbagi tentang bagaimana seharusnya kita menjaga cinta kecil ini, tanpa mengecewakan orang-orang yang kita cinta dan mencintai kita. khusus untuk aku, pendewasan ini menjadi pencerahan bahwa aku menjadi lebih mengerti akan dirinya...aaaargh...

sekarang, mari kita saling berikan kesempatan untuk kita mereview apa yang pernah kita jalani beberapa bulan terakhir ini...untuk kemudian kembali kejalur kita masing-masing... bila kita berpapasan kembali dalam suatu waktu, kita akan sama-sama tersenyum dan melambai..mengenang saat-saat terbaik yang pernah kita miliki...

aaahhh, aku pasti akan sangat merindukan saat-saat indah bersamamu. saat aku selalu menunggu hadirmu...satu saat aku pasti rindu kalimat sederhana yang mampu mengaduk-aduk hatiku...tentang kerinduan kita untuk suatu saat bisa bertemu.
buat aku, hal-hal kecil itu mampu membuat aku meyakini bahwa suatu hari kita pernah saling membutuhkan...


kelak aku akan tersenyum melihatmu dalam perjalanan yang engkau tempuh setelah ini...aku pasti bahagia melihatmu berbahagia...
maka, ijinkan aku menuliskan namamu dibelahan hatiku...karena buat aku, namamu patut aku tuliskan sebagai satu-satunya yang pernah aku cintai setelah dia... terima kasih untukmu

***


kepadamu...sang penanda


***

banyak terima kasih untuk SMI,
untuk cerita hati yang menginspirasi
tanpa ijinmu, sepotong cerita ini tak kan pernah ada




Minggu, 18 April 2010

kotakkata

***
seperti biasanya, aku membuka hari dengan percakapan pendek denganmu didalam kotak kata. menyapa, disapa, saling bersapa..mengagumi indahnya pertemanan yang unik ini tanpa ada habisnya... dunia kita seperti terkotak seketika, hanya ada aku dan kamu disana. meski kita tahu, begitu banyak hal yang ada disekitar kita, tapi yang kita mau hanya kita berdua didalamnya.
aku selalu menjadi seseorang dengan berkarung-karung impian yang ingin aku ceritakan padamu. mimpi tentang suatu hari dengan banyak cerita tak berkesudahan, mimpi tentang impian yang sedang aku susun...meski ceritaku tak selalu rampung...terkadang menggantung, membuatmu bingung...ahaaa....
aku bukan orang yang bisa runtut ketika bercerita. alurku melompat-lompat sehingga engkau harus menyusunnya seperti ketika menyusun sekotak puzzle...ketika kemudian engkau bergumam, " hai, aku hampir menemukan gambaran utuh dari keping-keping puzzle ini...", aku kemudian menambahkan lagi selembar puzzle baru untuk kau tebak bentuk akhirnya...ahhaaa...lagi-lagi ahhaa....

***

dunia didalam kotak kata, kotak dimana kita ada bersama...berbagi cerita ( meski rasanya aku lebih banyak membaginya untukmu, dan engkau lebih banyak mendengarkan untuk aku ), berbagi rindu yang suka datang tiba-tiba, berbagi kata sayang dengan sedikit malu-malu ketika harus bicara....ahaaa....

dunia didalam kotak kata kita adalah dunia ketika kita berada diluar cerita seharusnya. kita benar-benar menjadi diri sendiri, memiliki diri kita sendiri, meski kita tahu bahwa ada banyak cerita tentang diri kita masing-masing, tapi begitu kita masuk dalam kotak kata maka cerita yang ada adalah cerita tentang kita, aku dan kamu. waktu yang mempertemukan kita dalam kotak kata ini, waktu juga yang memisahkan kita ketika hadir matahari tembaga...

engkau dan aku, dirimu dan diriku, ahaaa....kadang menyenangkan seharian terjebak didalam kotak kata...enggan keluar lagi untuk kemudian merasa kehilangan sensasi kebersamaan...aku dan kamu, seperti tak habisnya bercerita...kadang aku berpikir, seandainya tak ada matahari tembaga yang hadir diantara hari kita, pastinya kita akan selalu bersama didalam kotak kata kita...

tapi bukankah kerinduan itu akan hadir bila matahari warna tembaga mengusir kita untuk buru-buru keluar dari kotak kata kita, kembali kepada hidup yang realita...kembali kepada mereka yang membutuhkan kehadiran kita...ahhhaaa...

ahaa...kotak kata yang setiap pagi menanti kita masuk keruang hampa, memenuhinya dengan cerita kata, saling mengambil tawaran kerinduan, saling memberikan apa yang kita bisa pinta...untuk kemudian mengingatkan kita bahwa kita adalah pribadi yang sungguh berbeda, yang tak mungkin bisa terus bersama sepanjang sisa hari kemudian...lalu kotak kata terbuka pintunya ketika matahari tembaga menyapa dan mengucap, ' selamat tinggal, kita ketemu lagi di kotak kata, besok pagi....', kita saling melambai, mencuri pandang dan melempar senyum bernada rindu tak berkesudahan...


***

jadi, setujukah kamu bila aku katakan, dunia kita mutlak menjadi milik kita hanya dan hanya bila kita bersama ada didalam kotak kata kita...

kamu setuju kan ?

***

Rabu, 14 April 2010

jangan pandangi aku seperti itu


jangan pandangi aku seperti itu,
pandangi saja tangan kita yang saling menggengam.
tak kah kau lihat disana ,
betapa aku sungguh mencintaimu.
dengarkan aku, aku takut memejamkan mata,
aku takut genggaman tanganmu lepas dan engkau menghilang.
aku akan membacamu kali ini, hingga tuntas
dan memastikan kamu baik-baik saja disana.
pastikan kita masih tetap bersama
hingga akhir nanti
sebagaimana sunyi yang kita genggam,
meski bukan itu yang kita pinta
biarkan aku berjalan menjauh
agar aku bisa melihatmu lebih jelas dan utuh
biarkan aku mencari cara
bagaimana aku menumbuhkan kembali cinta itu, untukmu
meski jauh, tak tersentuh
aku yakin, suatu saat kita akan kembali bersama
meski ada sisa takut, sedikit....
sebagaimana aku percaya, kita ditakdirkan bersama

jangan memandangiku seperti itu,
aku takut kau jatuh cinta lagi padaku
tapi bukankah itu yang kita mau
saling jatuh cinta kembali
saling mengambil kesempatan indah itu lagi
mencoba kembali saling membaca
karena kita adalah buku terbuka
dhe,
pastikan masih ada satu tempat dihatiku untukmu,
sebagaimana aku pastikan,
senantiasa ada tempat untukmu dihatiku
pastikan,
masih ada tempat untuk kita kembali,
mencinta


just for my dearest, Dheka


pict by : AJP


note:
dear dheka,
ketika kau baca ini, mungkin aku sudah berangkat pergi dari hatimu
menjauh, agar aku bisa melihatmu utuh
diam berdiri ditempatku sambil memandangimu
adalah keinginan yang sudah lama ingin aku lakukan
seperti halnya ketika aku merasakan hal yang sama,
seperti yang pernah kau lakukan yang membuat hatiku terluka
biarkan aku merasakannya, sejenak
agar aku bisa segera kembali kepadamu
bersama cintaku yang utuh
segalanya akan menjadi indah tepat pada waktunya


Thx to SMI, atas inspirasinya

Senin, 12 April 2010

cerita si keranjang sampah


 


 lokasi paling pe we buat praktek si keranjang sampah


syahdan dari bukunya Allan & Barbara Pease yang judulnya “Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps” saya mendapat beberapa hal menarik tentang perasaan perempuan yang quote nya saya kutip sebagai berikut : “jika Anda berurusan dengan wanita yang sedang bersedih, jangan tawarkan solusi atau mengabaikan perasaannya, tapi tunjukkan saja Anda menyimaknya” dan yang ini , “membicarakan tentang masalahnya, merupakan cara wanita melepaskan rasa tertekannya. Tapi dia hanya ingin disimak, bukan diperbaiki keadaannya.”

sempat sejenak mengerutkan kening tanda berpikir (agak) serius...benarkah quote ini ? Hmmm...ternyata memang kurang lebih begitulah...berkaca pada pengalaman pribadi saya, saya lebih sering pada posisi sebagai pendengar yang baik setiap kali ada teman yang kepengin curhat kesaya, bukan pada posisi memberikan solusi... Kira-kira, mana sih yang lebih dibutuhkan oleh sesorang yang curhat kepada saya ? saya lebih setuju kalau mereka lebih suka didengarkan dan disupport ketimbang dinasehati macem-macem.

Suatu hari seorang kawan datang kepada saya dan bercerita tentang masalahnya. teman yang satu ini sudah boleh dikata parah permasalahan psikologisnya, sampai harus mengunjungi seorang psikolog kenamaan dikota ini. Teman saya ini bercerita bahwa ketika berkunjung ke ahlinya malah dia merasa tak begitu nyaman, karena si psikolog bertindak tegas dengan mencarikan jalan keluar permasalahan ( lhah, bukankah itu emang tujuan dia bertemu ahlinya ? mencari jalan keluar terbaik...?). tapi ternyata si teman ini maunya bukan itu...masalahnya, menurut dia, dia tidak membutuhkan solusi, yang dia butuhkan adalah empati...ok..dua kata kunci sejak itu ketika ada teman datang curhat, yang selalu saya pegang adalah mendengar dan berempati, menempatkan diri kita pada posisinya... Konon, empati adalah salah satu yang menjadi kunci dalam proses terapi, perawatan dan penyembuhan ketika seseorang sedang bermasalah dengan dirinya sendiri atau orang-orang disekitarnya.dari kasus teman saya ini saya melihat , akan sia-sialah meskipun sudah ditemukan obat atau solusinya, akan tetapi dia merasa sedang berjalan sendiri, merasa tidak dimengerti dan merasa akan adanya suatu perasaan yang terasing.

Jumat, 09 April 2010

jangan pernah menungguku menangis...


satu hari engkau bertanya lagi padaku, 'kapan terakhir kali kamu menangis ?'. oh, tak adakah lagi pertanyaan yang lebih baik dari itu ? mengapa selalu kau lemparkan lagi pertanyaan yang sama kepadaku. tak bolehkan aku berdiri tegak seperti perempuan batu, yang haram mendendangkan tangis dan isak seperti perempuan kebanyakan... panjang sudah waktu terbuang untuk aku hidup bersama duka...juga luka. sebanyak hari-hari ketika aku mengeja tawa yang tak pernah ada...seribu kubangan nestapa seperti tengah mendikteku untuk segera meluruhkan air mata dari dalam dada...

' aku hanya ingin melihatmu menangis, sekali saja ', katamu. supaya engkau bisa memastikan bahwa aku adalah perempuan biasa, bukan perempuan batu seperti yang selalu aku bilang. ketika kesedihan itu membuhul hatiku, kesakitan akan pengkhianatan. kekecewaan akan ketidak jelasan, aku hilang kata....tapi aku tak bisa menangis lagi. sudah habis segara air mata seperti yang pernah aku bilang. sudah tertutup peta hati tanpa gambar hati warna jingga itu lagi...seperti ketika separuh sukmaku pergi terbawa olehnya.

buat apa engkau selalu ingin melihatku menangis, bukankah aku sudah bersumpah untuk tidak lagi menggugurkan air mata percuma dari ujung hatiku yang kelabu. aku, adalah perempuan batu yang tak akan menjilat ludahku, apapun...meski dari sisi hati rapuhku aku selalu ingin...ingin menangis ketika aku mengenang suatu malam dengan jemariku dalam genggamannya, mengenang ketika tubuh kami bersama berayun dalam cinta, mengenang ketika kecupannya lembut mendarat dibibirku....aku hanya ingin menangis untuk kenangan itu, bukan untuk kebencian yang dia tanamkan dalam dalam disudut hatiku.

separuh raganya telah mengkontaminasi ragaku, separuh air mataku telah dibawanya pergi menjauh dari hidupku, dia kini adalah fatamorgana biru...tak mampu lagi menggemingkan hatiku untuk menebarkan maafku...pintuku telah tertutup rapat untuknya. jangan berharap kau masih bisa mendengar isak tangisku...karena kupastikan, tak akan ada lagi tangis ku dan air mata percuma itu

jangan tunggu aku menangis lagi...karena itu sia-sia...

^^^
pict by : AJP


Rabu, 07 April 2010

kepada kaka


dear kaka, apa kabar hari ini ? aku tahu kamu belum tentu membaca tulisanku ini, aku tahu, mana kamu ada waktu untuk sekedar membaca tulisan tak bermutu seperti tulisanku ini. anehnya, meski aku tahu kamu tak membaca ini, tetap saja aku ingin menuliskannya untukmu. jadi, biarkan aku menuliskannya untukmu kali ini...
aku hanya ingin mengingatkanmu pada suatu hari hampir setahun yang lalu, ketika kamu mengirimkan inbox di facebook, "...hai, ini aku kaka, teman difakultas, semoga masih ingat...memang 19 tahun bukan sebentar, tapi aku masih mengingatmu...semoga kamu belum lupa...", spontan pesanmu aku balas, "...hi kaka, tentu saja aku masih ingat. sekarang kamu dimana....? bla-bla-bla"

Minggu, 04 April 2010

deja vu kah ?

**
hari ini ada sebuah pertanyaan besar dikepalaku. tentang benarkah aku pernah mengenalmu ? dulu, mungkin....suatu hari, suatu waktu dimasa lampauku...sepertinya aku pernah menemuimu entah kapan ...apakah ini deja vu ?
deja vu, bukan sekedar ingatan tentang masa lalu, ia adalah saat dimana kita merasakan sekarang dan mengenalinya sebagai sebuah peristiwa lampau yang nyata pernah menyentuh...sepertimu, aku juga merasakan sensasi mistterius akan peristiwa yang baru-baru ini kita lalui.
aha, mungkin pernah kita bertemu dalam suatu perjalanan kehidupan entah kapan, tapi mengapa kita dipertemukan lagi saat ini dengan hati yang rasanya sudah tak asing kalau tak boleh dibilang intim.
aku, sangat mengenalmu, hatimu...seperti halnya dirimu, seperti tak asing lagi padaku...deja vu ? meski baru saja kita bertemu, menyapa dan sepakat untuk saling mengenali hati. aku, kamu...dan sepenggal perasaan yang begitu dekat...aku tak pernah berhasil mendefinisikan apa nama perasaan indah itu....cintakah ? atau cuma sekedar simpati ...tapi aku mengenalinya karena kita telah sepakat untuk saling mengagumi dan mengerti...deja vu kah ini ?
sepertinya someday, sometime..dimasa yang telah kita lewati, kita memang pernah bertemu dan bersama...dekat tak berjarak...meski nyatanya, belum genap sebelas purnama kita berjumpa. deja vu kah ini ?
aku, dan perasaan ini...ahh...apakah kita sedang saling jatuh cinta ?
biarkan ini liar menghias imaji kita, bahwa suatu saat dimasa yang kita bahkan tak mengenalinya...kita pernah bersama. jadikan saja ini kenangan, dan yakini kita akan bertemu lagi suatu hari nanti. saat itu kita akan pahami, apakah yang kita rasakan saat itu adalah deja vu, atau sekedar obsesi kita untuk saling jatuh hati. sebuah pembenaran dari kesalahan yang pernah kita buat bersama...
deja vu, seringkali menjadi alasan kita...untuk merasa dekat. ah sudahlah...., hentikan imaji kita. berjalanlah lurus kedepan, jangan tengok aku dan masa lalumu. aku bukan bagian dari imaji deja vu mu...aku hanya bagian dari cinta lamamu yang telah kau tinggalkan.
mungkin kita akan dipertemukan suatu hari nanti, dikehidupan yang sungguh jauh berbeda dengan apa yang selama ini membayangi imajimu, imaji kita...

sekarang, berangkatlah....hati-hati...selamat jalan..


***

pict taken from here

Kamis, 01 April 2010

dia tak berkata-kata, tapi tidak diam


dia tak berkata-kata tapi bukan diam. karena sepinya adalah cumbuan swara. ketika suatu pagi menjelang mentari merekah dia disapa, tak ada jawab. hanya senyum terkulum, tak bersuara.
bila dia tak berkata-kata, bukan berarti dia diam. karena jauh disudut hatinya, dia tahu semuanya. amarah telah menjalar dalam nadinya, memerahkan darah, mencairkan kebekuan dengan panasnya...luar biasa...
seperti ketika suatu malam dalam hujan, dan dentang air tampias pada jendela depan, riuhnya tenggelamkan kata hatimu...meredam semua kata dalam mulutnya yang terkunci rapat...sepertinya dia tak berkata-kata, tapi bukan diam.
batu dihatinya telah membulat beku, membirukan sukma, menjaganya selalu dalam sepi...menampar hati menjadi gelap seketika. dia menjadi tak berkata-kata, tapi bukan diam, kukira.
dia hanya suka sepi, sunyi, tanpa suara...tapi bukan berarti diam...dia punya suara untuk disimpannya dalam kecupan ringan hatinya...buktikan, dia tidak diam bukan ?
selaksa purnama menjadi saksi betapa hatinya terlukai, luka itu yang memaksa hatinya berdiam, mengambil jeda untuk kemudian bicara, tapi entah kapan...tak seorangpun tahu, diamnya adalah nisbi...atau, mungkin benar dia kehilangan kata-kata.
ketika tak tahu mesti kemana arah berjalan, dan tembok didepan begitu jumawa menggelap, ahh...dia hilang arah, menyerah kemudian kepada matahari yang merona senja. dia ingin menyudahi cerita ini, tapi tak pernah benar-benar tahu bagaimana harus mengawali...haruskah dia berkata-kata, meski dia tidak diam, sejauh ini,
bila malamnya sepi, dan lidah malam menari-nari dalam cumbuan embun untuk esok pagi, bukan berarti diam, jika dia tak berkata-kata....lalu bila suaranya kembali terdengar, haruskah dia menunggu ketika dentingan pagi bersuara dicumbui birunya langit...ahhhhh....
maka dengarkan aku bercerita, tentang sepimu yang kemudian membuatmu tak berkata-kata, meski kau tak suka disebut diam...
dia memang tak berkata-kata, tapi entah mengapa aku suka sunyi itu, yang menghadirkan suara yang bila aku artikan, dia adalah bahagia...dan itu adalah pilihan.

tak berkata, sepi, tapi bukan diam

***

pict by : AJP