Selasa, 31 Maret 2009

Allah ada disini...


Ketahuilah OlehMU

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia..
Allah
tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Allah
sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Allah
sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon...
Allah
selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi...
Allah
punya jawabannya.


Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Allah
dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Allah
sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur...
Allah
telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban.. .
Allah
telah tersenyum padamu.


Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Allah sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.

Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap...
Allah TAHU .......



Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda, Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat...




(dari milis tetangga sebelah)

Sabtu, 21 Maret 2009

Karin si pembayun


Dibulan ke 10 pernikahan kami, ketika suatu hari satu usaha pembuktian aku lakukan, dan aku dinyatakan positif mengandung buah cinta kami...." aku positif", kataku dengan perasaan yang sulit aku gambarkan..." Alhamdulillah ", kalimat syukur meluncur dari suami dan seluruh keluarga besar.
Menjalani masa-masa ajaib ini dengan rasa bahagia, membayangkan akan seperti apa wajah anak kami nantinya....laki-laki atau perempuankah ? sungguh hari penantian panjang dan mendebarkan. Proses kelahiran saya nikmati sebagai pengalaman pertama menghadirkan sesosok tubuh mungil bernyawa...sensasinya sungguh luar biasa, rasa bahagia dan syukur segera menghapus 18 jam perjuangan menahan rasa sakit akibat kontraksi dan kehabisan air ketuban. 21 Maret 1993 menjelang maghrib dia hadir dan diletakkan oleh bidan diatas dadaku. Merah, kecil, lemah,....indah..... Alhamdulillah, Subhanallah....3,3 kg berat bayi perempuan kami. Dan kami sepakat memberinya nama Karina Astary.

Karina Astary, kami menyebutnya Karin atau si Mbak, panggilan badungnya Karinul Cenal Cenul atau Karimbul. Proses tumbuh kembangnya menjadikan hidup keluarga kecil kami makin penuh warna. Karin tumbuh menjadi pribadi yang, Insya Allah, membuat kami sekeluarga bahagia. Masing-masing anak memang mempunyai kepribadiannya sendiri yang menuntut perlakuan yang berbeda, syukurlah, sejauh ini saya merasa tidak menemui kesulitan dalam hal mendidik dan membimbing Karina, pembarep saya.

Dalam banyak hal Karin sudah bisa diajak berbagi rasa. Kami biasa berbagi cerita seperti dua orang sahabat. Tangis dan tawa, sedih dan gembira, kami bagi bersama. Karin dan saya juga berbagi rahasia. Dalam hal mendidiknya, saya menerapkan cara yang cukup demokratis dan terbuka. Karin boleh tahu apa saja sepanjang dia memang boleh tahu suatu permasalahan. Ujung-ujungnya, Karin akan kami minta pertimbangan bila itu memang dirasa perlu untuk kami ketika harus memutuskan sesuatu demi kebaikan keluarga ini.
Kehadiran Karin dan adiknya sangat mewarnai hari-hari saya. Merekalah sumber cahaya kehidupan buat saya. Ketika semangat ini hampir padam terhantam berbagai masalah kehidupan, sinar mata kedua putri saya segera menyalakan kembali pelita saya yang hampir kolaps. Mak byarrr...! Oh, iya, masih ada dua buah cinta itu...




Kembali ke Karin sang pembayun, kata orang dia adalah copas saya. Garis wajahnya banyak menurun dari saya, Ibunya. Ketika masih bayi merah, orang sudah ribut berkomentar " persis kamu ya, Yik...". Ketika dia beranjak besar kata orang, " Karin itu Ayik banget..."
Dalam hal sifat, Karin banyak mengambil dari saya (baik yang baik2 maupun yang buruk2...waaaa....). Maka, ketika Karin melakukan sesuatu yang membuat saya tidak berkenan, ngomel-nomel kadang-kadang tapi saya akan segara mengurut dada dan intropeksi,...sapa dulu ibunya.... Tapi, namanya juga anak Bapaknya, Karin juga menurun sifat dan gen fisik Bapaknya, tentu saja-kan dia sponsornya-wakakak....Tapi, apa ya ? O ya, balungannya yang gedhe, adalah balungan Bapaknya (padahal Ibunya juga...qiqiqi). Halah...kok ya dicari-cari.




Begitulah, Karin kadang-kadang konyol (seperti saya), iseng juga (seperti saya), tidak tanggap (kayak saya), suka ngocol tapi garing (saya banget), tapi dia anak manis (iya, ini saya banget dahhh...tenan kiii...), gampang tersentuh...(sungguh, saya juga begitu), suka tantangan dan mencoba hal baru tapi kalau sudah mentok suka nglokro...( aku banget)...
Karin dan saya seperti ada chemistry (ya iyalahhh...secara Ibu dan anak), tanpa perlu diomongkan, apa yang saya rasakan ,dirasakan pula olehnya dan sebaliknya. Maka kami bisa tiba-tiba merasa sediiiih banget atau seneenggggg banget, barengan. Feeling kami benar-benar nyambung dan klop. Tidak heran, bukankah kami, Ibu dan anak yang pernah dihubungkan dengan seutas tali placenta....halaah....


Karin, pagi ini

Dan hari ini, Karin sudah 16 tahun. Kata pakdhe dan budhenya, sudah boleh pacaran...(emang sekarang belum boleh ? ). Kita bicarakan nanti saja ya, Karin. Satu tahun lagi sudah boleh membuat SIM. Seminggu belakangan ini, Karin sudah ngeyel minta dibuatin SIM tembakan seperti teman-temannya, tapi, proposal belum disetujui si Bapak. Harap bersabar, Karina.

Selamat ulang tahun, Karin, sahabat hati
Semoga Allah selalu memelukmu dalam cintaNya, seperti kami selalu mendekapmu diladang hati kami sepanjang waktu.
Jadilah perempuan seperti seharusnya perempuan, jadilah wanita selayaknya wanita. Jadilah kebanggaan untuk kita semua.
Jaga nama baik dan kehormatan diri dan keluarga besar kita.
Semoga panjang umur dan sehat selalu, berprestasi dan berhasil dikemudian hari.
Selamat ulang tahun, ananda, sahabat hatiku

Ibu cinta....

Rabu, 11 Maret 2009

Ide buat yang kampanye caleG




Ada banyak cara yang dilakukan oleh para caleg untuk berkampanye, guna menangguk perolehan suara mutlak supaya menjadi wakil rakyat. Tapi yang dilakukan oleh- mungkin simpatisan Pak Bibit Waluya yang sekarang bener-bener jadi gubernurnya jawa tengah ini - termasuk cerdas juga. Dia adalah pemilik SPBU eceran...qiqiqi...alias bakul bensin eceran dibelakang pasar jongke. Semua botol bensinya ditempel stiker foto sang cagub....
Untung saja sang calon jadi gubernur, kalau tidak...mungkin sang bakul akan mencopot semua stiker itu dari badan botolnya....

Kalau Pak Bbibit baca postingan ini sapa tahu akan ada dana stimulan khusus modal UMk buat simpatisan beliau...Who knows ?

Buat yang nyaleg, mungkin bisa jadi ide....


Minggu, 01 Maret 2009

Jika anakmu demam...


Pusaka tali pusar saya yang sudah tersimpan selama 43 tahun

Pusaka nya Karin

Pusaka saya dalam kemasan

Kumpulan pusaka kami bertiga


Apa yang kita lakukan bila putra-putri tercinta kita tiba-tiba diserang demam ? Demam, dalam artian badannya teraba panas atau dingin berkeringat. Hal ini sering membuat kita panik, sambil menduga-duga gerangan apa sebabnya.

Kata dokter, demam itu sendiri adalah sebuah gejala, bukan penyakit. Demam pada tubuh seseorang menandakan
bahwa sedang terjadi suatu masalah pada tubuh kita dan tubuh kita sedang mengatasinya. Demam sendiri merupakan mekanisme perlawanan tubuh kita terhadap infeksi virus atau bakteri.Suhu normal orang sehat adalah 36-38 derajat C, sedangkan orang dibilang demam bila suhu badannya terdeteksi lebih dari suhu normal. Perlu juga diketahui, demam itu tidak menular. Lalu, apa yang bisa kita lakukan bila anggota keluarga, terutama putra-putri kita demam ?

Nah, kaluk Ibu saya punya cara sendiri untuk mengobati panas demam pada anak. Kata beliau, ini sudah terbukti turun temurun. Secara rasional apa yang Ibu saya lakukan ini memang susah dipertanggungjawabken. Tapi namanya juga Ibu saya yang selalu merasa ketika sudah sepuh pasti serba benar...Wis, pokoke nggak bisa dieyel dah....Menurut beliau, apa yang beliau lakukan untuk mengobati panas demam pada anak (terutama balita) ini sudah beliau praktekan sejak saya masih bayi...ya syudahlahhh....
Sebagai anak yang baik (yang sudah bisa bikin 2 anak pula) saya cuma bisa manggut-manggut bilang " Nggih Bu..." ketika Ibu saya berfatwa tentang suatu resep penurun panas cespleng (menurut beliau).
Saya mau cerita tentang obat turun panas versi Ibu saya yang menurut beliau adalah mandi (manjur) dan diyakini hingga saat ini. Jadi, kalau balita saya (ketika itu) diserang demam panas, entah memang karena gejala flu, atau mau numbuh giginya, pasti Ibu saya dengan cekatan akan membuka "pusaka" keluarga yang berupa.....potongan puser bayi yang telah beliau simpan dan rawat dengan baik...potongan puser itu direndam diair matang, kemudian air rendaman dikompreskan pada dahi bayi Karin atau Aizs. Kemudian Ibu juga akan membuat parutan bawang merah dicampur minyak telon untuk diblonyohkan kesekujur badan bayi saya....(Nah, kalau yang terakhir ini sih memang sudah saya buktiken)
Manjurkah resep YangTi ini ? Alhamdulillah, demam panas memang segera turun...Tapi, menurut saya sih bukan karena rendaman puser itu, tapi ya karena begitu teraba demam pada badan bayi saya sudah bergegas membawanya periksa ke dokter...Tentu saja, obat dan penanganan dokterlah yang membuat bayi saya sembuh dari demamnya.
Lha resep YangTinya ? itu kan sugesti saja, saya kira. Lucunya, bila demam bayi saya sirep (turun), maka YangTi dengan yakin akan ngendika..." Lhah, sembuh kan ? "...Ya iyalah.....wong diobati..., kata hati saya.

Wekekek, Ibu saya memang istimewa. Mungkin tak semua Ibu punya pusaka keluarga seperti yang Ibu saya punya. Buat saya ini adalah memorabilia dan bukti kasih sayang seorang Ibu-seorang YangTi kepada saya putrinya dan Karin - Aizs cucunya...
Bahkan, masih ada beberapa memorabilia lagi yang masih beliau simpan dan dirawat dengan baik, yaitu potongan rambut saya ketika pertama kali saya digundul ketika bayi, lengkap dengan riwayat dan tanggal kapan pertama kali potong rambut. Juga potongan kuku bayi saya (yang disimpan dalam wadah merah seperti jimat )...lihatlah gambar dibawah ini ...


Jimat yang lain, potongan rambut dan potongan kuku saya ketika bayi

Juga, kartu periksa sejak Ibu saya hamil hingga melahirkan saya, masih terawat dengan baik. Trus masih ada juga kartu kontrol ketika saya bayi yang memuat perkembangan kesehatan saya hingga saya berumur 3 tahun. Kalau sekarang ya macam KMS itu lho...Huebat ya Ibunda saya ?
Kalau saya, boro-boro ngrawati hal yang menurut saya nggak penting begitu, lha wong setiap kali mau periksakan bayi saya pasti harus ada acara kalang kabut mencari kartu periksa....ealaaah........

Lha, kok cerita demam jadi nggladrah ke memorabilia YangTi....

Oke, kembali kecara mennangani demam pada anak yang ingin saya share kan dengan kawan-kawan. Sebenarnya ada cara menangani penderita demam tanpa obat-obatan, yaitu : Kalau anak kita masih mau makan-minum dan main, artinya tak perlu terlalu khawatir. Demamnya masih wajar, dengan beristirahat seperlunya kemungkinan demamnya akan turun. Kalau harus minum obat-obatan, konsultasiken pada dokter keluarga (jangan kedukun yaa...). Belilah obat penurun panas yang dijual bebas tapi dengan pengawasan (kamsudnya ?). Atau kalau anda cucok, bisa juga dicoba beberapa obat alternatif untuk penderita demam yang saya dapat dari beberapa sumber yang pernah mencobanya dan berhasil, :

1. Kunyit (Curcuma longa)
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.

Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.

2. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)
Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda. Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.

Caranya :
Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.

3. Bawang merah (Allium cepa L.)
Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.

Caranya:
Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh.

4. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih. Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung flavonoida, saponin dan tanin. Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol, dan minyak atsiri.

Caranya: Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut dan kepala.

5. Air kelapa muda

Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain kalium. Pada saat panas, tubuh akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Nah, untuk menggantikan keringat yang keluar, perbanyaklah minum air kelapa.

mangga, silahken dipraktekkan pada putra-putri, keponakan atau cucunda tercinta...

Punya resep tradisional yang lain untuk menurunkan panas demam pada anak ?