Rabu, 31 Desember 2008

Ketemu si gemblung Ernut

Aizs,Ayik, Ernut dan Karin...ketawa ngikik melihat gaya YangTi yang panik karena didhapuk jadi fotografer dadakan...qiqiqi....

Sebelum memulai posting ini, agaknya saya harus meminta maap kepada beberapa sohib gemblung yang lain anggota Laskar Lima sekawan yaitu Tatiet-Ika dan Milut, yang secara sengaja tidak sengaja terpaksa kami iming-imingi dengan event kopdar di Karanganyar dipenghujung tahun 2008 ini...

Begitulah, berhubung Ernut sudah niat buat jemput kedua putri nya yang sudah lebih dulu dikirim berlibur ke Solo, sekalian hajat untuk me 'lanyah' kan jalannya si Cecep mobil barunya maka hajat lama yaitu kopdar DuoEmak di dalemBadran pun akhirnya kesampaian juga.

Hanya saja, sayangnya kopdar tak dihadiri lengkap oleh anggota keluarga lainnya, Karena Mas Oen dan Ulin -Ulan ternyata ada acara keluarga lainnya, begitu juga si Bapak yang juga harus masuk bekerja. Tapi tak apalah, the show must goes on, dan sampailah Ernutwati di dalemBadran, sendirian...Memang dia preman sopir AKAP yang tangguh...welcome to Ernut...

Sebagai tetamu yang baik, Ernut tak lupa membawakan berbagai buah tangan buat kami semua juga khusus buat YangTi yang berupa tanduran...wah, yangTi seneng banget lho Nut...Terima kasih ya...Lain kali, lagi ya...(ngarepdotkomadalahhakasasi toh...?)

Dua jam terasa kurang untuk berkangen-kangenan DuoEmak, kami ngariung santai di gazebo belakang rumah, menikmati pemandanagan alam kebon YangTi sambil menikmati aneka kudapan ala desa, kacang godhog, rambutan hasil panenan, juga tahu bakso istimewa ala ibu Ayik yang manis ini...(teuteup narsis...) qiqiqi....




Bersama YangTi, Ibunda saya tercinta, cantik kan ? siapa dulu anak nya...( lho, piye ta ? )


Lakonee......, yang satu manis...Ernut, satunya lagi manis sekaleee....namanya Ayik

Sejak dalam kandungan...eh salah, sejak rencana kopdar di canangken saya sudah bernadar untuk sedikit pamer masakan favorit keluarga saya yaitu sup matahari, maka saatnya saya suguhkan sup matahari kepada tamu jauh saya ini...kata Ernut rasanya lumayan...( awas kaluk sampai dibilang gak enak...qiqiqi, maksa banget yak ? ), saya sajikan juga thengkleng kesukaan Ernut sebagai peneman makan siang kali ini.

Suguhan makan siang kopdar, seadanya...timbang ra anaa....

Demikianlah, kopdar di dalemBadran berlangsung sukses sampai saatnya Ernut harus pamitan...
Terima kasih sohib gemblung yang baik..., semoga kopdar ini makin mempererat tali silaturahmi antara kita semua dan keluarga yaa....


Wajah innocent Ernut..., tenang tapi menghanyutkan juga ngentutan...


Sesungguhnya, saya menantikan saat-saat kopdar dengan sahabat Lima Sekawan yang lain , juga bersama teman-teman blogger yang lain ,sahabat saya di dunia maya...Kapan ya...? saya tunggu lho...

Dan saat saya memposting ini adalah hari terakhir di tahun 2008, sekali lagi...saya, Ayik yang manis ingin mengucapken :

Sugeng warso enggal 2009,
Mugi Gusti Allah tansah hangganjar wilujeng dhumateng kita sedaya sumrambyah ing sedayanipun..

Amin, Ya Robbal Alamin...

Selasa, 30 Desember 2008

aLL About pohunG

Ada kudapan juara di dalemBadran yang sering kali saya munculkan dalam aneka ragam bentuk camilan. Seringkali bila kedaan darurat, maksudnya kala isi dompet sudah menipis dan tak ada pilihan padahal harus menghadirkan jajanan untuk anak-anak maka saya selalu menuangkan kreativitas saya (halaah...paduneee....pengiritan...) dengan membuat kudapan dari bahan dasar pohung atau singkong atau cassava atawa ubi kayu.

Jelas saja harganya yang murce dan maregi (mengenyangkan) membuat saya sering memakai pohung ini untuk membuat suguhan2 peneman nonton tivi buat anak-anak dan teman-temannya. Pohon singkong ada banyak di sekitaran di dalemBadran ini, kaluk terpaksa tanpa harus membelipun kita bisa mendapatkannya dari galengan sawah tetangga ...dengan sebelumnya meminta ijin si empunya, tentu...kalak nggak minta ijin kan namanya nyolong dong, nggak barokah, malah bisa bikin perut mules dong...Ya iyalaah...masa ya iya dong!

Seperti hari ini, ketika teman2 SD Aizs pada datang berkumpul dan ngariung di gazebo dalemBadran. Saya buka kulkas, lha kok sudah gak ada lagi camilan bahkan tak ada buah-buahan disana. Blaik...masak anak-anak berkumpul dibiarkan menganggur...., mau pesen Pizza gak ada duit, mau beli donat kok jauh amat..., maka sebagai seorang preman dapur saya gerakkan tangan saya untuk sekedar membuat camilan bersahaja buat mereka. Maka saya parutlah pohung yang ada , sebagian diparut kasar sebagian lagi diparut halus. Saya campurkan gula jawa, gula pasir dan kelapa parut muda. Yang diparut kasar kemudian dikukus bersama irisan kasar gula merah dan daun pandan. Setelah matang dikukus, dihidangkan dengan kelapa muda parut .

Jadinya seperti ini lho...


Namanya sawut.....dari pohung yang mawut-mawut...

Lalu yang pohung diparut halus, ditambahkan parutan kelapa muda dan gula pasir. dibentuk bulat setelah diisi irisan gula jawa ditengahnya kemudian digoreng garing...Penampakannya seperti ini,

dan kami menyebutnya klenyem...., mak nyemmm...nymmmm. Lebih enak lagi kaluk dimakannya pas panyas...panyass...

Lha yang ini beda bentuk lagi, meskipun bahan dasarnya sama. Namanya Lentho, cara bikinnya tak jauh beda dengan klenyem, pohung pun di parut halus, kemudian dicampurkan dengan aneka bumbu gurih dan kacang tholo ( yang sebelumnya telah direndam dan direbus sebentar sampai empuk). Tak perlu cetakan khusus untuk membentuk sebuah lentho, karena cetakannya cukup memakai tangan kita yang mengenggam...Bila sudah tercetak, maka langkah akhirnya adalah digoreng diminyak panas sampai mateng. Rasa lentho ini gurih lho, karena bumbu yang dipakai adalah ulegan bawang putih plus kencur dan garam, enak dimakan dengan ceplusan cabe rawit....

Dan hasil akhirnya adalah seperti ini lho, teman...




BTW, sering kali di desa saya ada unen-unen " tak wenehi cithakan lentho lho yen kowe nakal...", maksudnya ya diantemiii......alias dikasih bogem mentah...qiqiqi....Nyambung tapi maksa yaa...?|

Jaman cilikan dulu yang sering diidentifikasikan sebagai jaman susah oleh ibu saya, singkong ini setiap hari hadir sebagai peneman hari-hari...setiap hari ketemu singkong dan singkong lagi hanya saja berubah bentuk dan rasa, kadang menjadi : gaplek, sega pohung, lepet, tape,blanggreng, sawut, klenyem, lentho...

Punya kenangan dengan ragam kuliner dari singkong ?

Eh, sekalian ya teman, sembari menikmati aneka kudapan dari singkong ini, saya ingin menyampaikan Selamat tahun baru 2009 buat semua sahabat setia Sekar Lawu dan Duo Emak...semoga tahun-tahun kedepan kita bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dalam segala hal...

Selamat datang 2009...


Selasa, 23 Desember 2008

Eh BuaS Kartopuran




komponen eh buas nya standar saja, tapi se standar namanya, standar pula rasanya...segerrr...sumyah....


Gerobak si bapak Eh Buas Kartopuran

Warung ini menjadi jujugan para ABg dan pelajar

Es buah ataupun juga sup buah, pasti sudah banyak teman yang mengenal dan menggemarinya...tapi kalau Eh Buas ?

Kemaren ketika mengantar anak les, saya lewat rute yang tidak biasa saya lewati, lha mak jegagik pandangan mata tertumbuk pada sebuah warung yang lumayan ramai pengunjungnya. Bukan karena warungnya ramai sehingga saya memutuskan untuk berhenti dan mampir, tapi karena judul warung ini rada-rada aneh menurut saya " Eh Buas Kartopuran", letaknya memang di pojokan lapangan Kartopuran.

Lha rak tenan taa..., memang benar dugaan saya, aneka jenis es segar mengandung buah disediakan sebagai menu utamanya, ditambah menu hangat-hangat macam bakso dan mie ayam sebagai pelengkap. Akhirnya buat tombo kecele' saya dan Karin memesan es buah ehhh...eh buas ini. Komponen eh buas ini standar saja, begitupun rasanya.

Nggak apa-apa, setidaknya mengobati rasa penasaran saya, kok menyebut nama warungnya seperti plesetan yang sering saya pakai kalau saya lagi ngobrol dengan si Nok Indri di subaraya sana. Sungguh strategi jitu untuk sebuah trik pemasaran, bikin dulu calon pembelinya penasaran, walau hanya dengan sekedar nama yang aneh...

Senin, 22 Desember 2008

Mundung aka Ceplusan




mundung aka ceplusan, menggoda iman...




Tampilan mundung setelah di ceplus...kecut asem manis dan seger...

Lhah , ini dia satu ragam buah yang sudah lama sekali nggak saya temui. Ketika hari minggu kemaren jalan ke pasar Jungke pandangan saya tertumbuk pada seumbruk buah yang bentuknya bulat-bulat sedang warnanya orange kekuningan, kesannya segar merona dan menggoda...qiqiqi...langsung saja saya sambar seonggok buah mundung ini...kangen jeee....
Bentuknya mirip-mirip buah duku, hanya saja kalau duku kan kulitnya lebih tebal, begitu pula daging buahnya berwarna putih kekuningan. Nhah, buah mundung ini kulitnya tipis, butirannya pun tak sebesar buah duku dan buah langsep. Daging buahnya berwarna merah jambu bening. Rasanya ? kombinasi manis - kecut asem dan segerr....Untuk ngrahapi buah mundung ini saya punya cara nikmat yang menurut saya asyik, yaitu dengan men 'ceplus' nya. Jadi tidak dikupas kulitnya seperti kita mengupas buah duku, tapi saya kremus sak kulit2nya, lalu kulitnya saya lepeh dan saya sisakan daging buah (plus bijinya, tentu) untuk saya telan... jangan lupa, sebelum menceplusnya hendaknya cuci bersih buah mundung ini dengan air mateng, bila perlu. Supaya hygienis,tentu.
Mungkin itu sebabnya buah mundung ini juga dikenal dengan nama ceplusan, karena cara makannya adalah dengan di ceplus alias di kremus...Paham ?

Dulu waktu masih kecil, sering Ibu membawakan oleh-oleh buah mundung ini dari pasar. Kini setelah jarang-jarang menemuinya di pasar, saya selalu kalap setiap melihat mundung dijajakan ...jadi, setiap ketemu bakulnya bisa dipastikan saya akan memborongnya untuk dijadikan kudhapan menyegarkan...tombo ngantukkk...

Harganya ? jangan ketawa ya...Rp 1.000,- per kilonya...murih teniiin...ta ?.


Sekarang ini saya masih punya satu ragam buah yang sangat saya kangeni, terakhir ketemu buah yang saya cari itu kira-kira 25 tahun yang lalu, namanya buah gowok, warna kulit tipisnya hitam keunguan tapi daging buahnya berwarna putih bersih, rasanya kecut seger juga....Kira-kira, teman2 tahu nggak dimana saya bisa mendapatkannya ?...Pengin niih....

Senin, 15 Desember 2008

Ingkung Sang Primadona

Nampak jelas Ingkung sang Primadona


Ingkung bersama kelengkapan tumpeng lainnya...


Pada hajatan mantenan Mbak Tea di Salaman Magelang kemaren saya ketemu lagi dengan sajian kuliner khas jowo yang bernama tumpeng komplit dengan ingkungnya. Sajen ingkung ini lazim disajikan dalam hajatan dan kendurian. Ingkung merujuk pada seekor ayam (biasanya berjenis kelamin jago) yang dimasak dengan bumbu tertentu, bisa bumbu kuning atau di bacem ungkep. Ayam jagonya disajikan utuh lengkap dari ujung ceker sampai ujung kepalanya, juga lengkap dengan jerohannya...dihidangkan dengan gaya mekungkungnya bersanding dengan kelengkapan tumpeng lainnya, bisa tumpeng nasi gurih/nasi liwet, atau nasi gudangan seperti gambar diatas.

Kenapa saya sebut sang Primadona, karena ketika ada sajen tumpeng sakuborampene, yang jadi inceran para hadirin yang ikut kondangan adalah ingkungnya...Setelah selesai di hamin-hamin, pasti ada yang ngincer endhasnya (kepala), ada yang pengin swiwi (sayap), ada juga yang tepong sak cakare, atau rempela atinya...wis ta, semua bagian dari ingkung ayam selalu menjadi yang duluan ludhes dibandingken uborampe tumpeng lainnya. Gak percaya ? ndhak pa-pa...wong itu hak Anda. Qiqiqi...

Biasanya, kalau saya ketemu ingkung, saya paling demen ngincim brutu (tunggir) nya....yang menurut Karin, selera makan yang tidak elegant...qiqiqi...E, lha anak ini belum tahu kalau brutu itu enak gurih dan kenyil-kenyil...

Tapi ada kepercayaan jaman saya masih kanak-kanakdulu, anak-anak nggak boleh makan brutu supaya tidak getun mburi (menyesal belakangan)...Pamali, katanya.
Ya iyalaah,getun pasti mburi dong...mana ada menyesal di depan ?

Waktu kecil dulu, ada makanan yang harus dipantang dengan alasan pamali nggak ?

Kamis, 11 Desember 2008

Main logika


Logika memang bukan untuk main-main, buktinya kalau kita lagi serius bicara trus kita agak nggladrah, seringkali lawan bicara akan segera mengingatkan agar kita tidak OOT dan kembali berpikir dengan logis (logika)...halahhh...
Tapi kadang ketika bermain pun kita butuh logika, supaya kita gak susyah kemudian, apalagi kalau kita terlibat dalam suatu permainan yang memerlukan satu bentuk pemikiran yang matang, maka logika harus dikedepanken...halaah....

Kenapa hallah...? karena hari ini saya dihadapken pada kalimat logika yang meluncur dari mulut anak saya, Aizs.

Tadi malam ketika saya dengan serius menyuruh anak-anak agar serius belajar karena saat ini mereka sedang menghadapi test semester nya maka jawaban dari Aizs dengan senyum jailnya adalah begini;
" Ibu, menurut aku, SEDIKIT belajar, SEDIKIT lupa. BANYAK belajar,BANYAK lupanya. NGGAK belajar, NGGAK ADA yang lupa..."

Horrokk...anak sekarang, siapa cuba' yang ngajarin mereka kalimat logika ini ? yang jelas bukan aku, Ibunya...lantas siapa ya...?

Anak-anak, memang paling bisa.Ada saja jawaban nge les nya...

Kamis, 04 Desember 2008

Bengawan Solo riwayatmu...



Sungai Bengawan Solo dalam jepretan kamera saya, sore ini

Empat kali dalam seminggu, saya wajib melewati jembatan panjang yang membentang diatas Bengawan Solo. Buat teman-teman yang tidak tinggal di kota Solo dan yang belum pernah ke Solo, mungkin gambar-gambar ini bisa mengobati rasa ingin tahunya mengenai sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
Saat ini, keadaan sungai sedang tidak penuh air, ketinggian air biasa-biasa saja, tak menimbulkan bahaya banjir seperti yang terjadi tepat setahun yang lalu. Desember 2007 Bengawan Solo meluap, air mengalir sampai jauh, tidak hanya kelaut, tapi juga sampai diperkampungan2 sekitar aliran sungai, bahkan sampai juga ke daerah pinggiran Solo yang notabene adalah daerah hunian elit seperti Solo Baru dan Grogol...
Saya masih ingat betul, saat itu kebetulan sedang ada proyek konsultansi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, untuk pulang kandang ke Karanganyar saya terpaksa harus memutar sampai ke daerah Kartasura untuk menghindari arus macet akibat banjir bandang Bengawan solo ini...dough...!


Jembatan Bengawan Solo yang jalannya ada 17 x brenjulan (istilah Aizs), jadi tiap kali lewat Aizs akan menghitungnya satu,dua...qiqiqi

Sejauh ini, karena bisa dikata sudah tiap hari bisa ngambah dan melewati Bengawan Solo, saya suka heran kok ada juga teman-teman (dari lain kota) yang suka nanya begini " Bengawan Solo, bagaimana sih wujudnya ? ". Wujudnya ya seperti ini, tak ada yang istimewa, mungkin lebih gagah jembatan Ampera yang membentang diatas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir di Kota Palembang.Jembatan ampera bahkan dijadikan ikon dan lambang kota Palembang. Sedangkan jembatan Bengawan Solo hanya menjadi jembatan yang sungguh biasa saja...
Yeahh, mungkin benar kata tetangga, Bengawan Solo tak akan bergaung di seantero dunia bila tak ada seorang maestro bernama Gesang yang merangkaikan syair dan lagunya menjadi:

Bengawan Solo riwayatmu ini
Sedari dulu jadi perhatian insani

Musim kemarau, tak seberapa airmu
Di musim hujan air meluap sampai jauh

Reff:
Mata airmu dari Solo, terkurung gunung seribu
Air mengalir sampai jauh akhirnya ke laut

Itu perahu, riwayatmu dulu
Kaum pedagang Slalu naik itu perahu

simple lagunya, tapi tak sesimpel efeknya. Lagu ini terdengar sampai jauuuh di negeri orang . Nama Bengawan Solo ini tentu sudah tak asing lagi bagi kuping orang Indonesia, Bengawan Solo, menjadi sebuah judul lagu keroncong yang sudah melegenda, yang penciptanya saat ini sedang menikmati masa kasepuhan di usia yang ndungkap 92 tahun, dalam kebersahajaan di kampung Kemlayan Solo, Gesang MartoHartono.

sampul kaset keroncong , kaset nya jadoel

BTW, saya pribadi punya kenangan dengan Mbah gesang ini, di sekitar tahun 1980 an, kami kebetulan bertetangga di Perumnas Palur, beliau tinggal di Jl.Nusa Indah dan saya di Jl. Nangka. Ketika itu karena masih kanak-kanak maka saya tak begitu peduli bahwa Mbah Kakung Gesang yang setiap sore suka mencari jangkrik buat pakan manuk ( makanan burung) di lapangan depan rumah saya itu adalah seorang maestro besar, pencipta Bengawan Solo yang melegenda...
Coba kalau saya tahu..., pasti saya sudah minta tanda tangannya waktu itu...qiqiqi....

Pesan dari ernut:
Yen liwat Bengawan Solo, plis ati2, kaluk kumat epilepsimu bisa bahaya...sekarlawu tbisa inggal nama...

Selasa, 02 Desember 2008

Romo ana malinG...

Petugas reskrim Polres Karanganyar sedang menyidik dan melakukan olah TKP


(ilustrasi kejadian siang ini, jam 11 di lingkungan dalemBadran)

Baru saja pulang dari periksa ke dokter Ibu TB mendapati seorang laki-laki tak dikenal dan dua buah sepeda motor di depan rumahnya, terjadilah tanya jawab seperti ini :

Ibu TB : Ngapain disini,Mas
Mr.X : anu Bu, nyari burung cocak saya...
Ibu TB : nggak ada burung cocak disini...

Ibu TB terkejut melihat pintu samping rumahnya dalam keadaan terbuka...Tiba-tiba si Mr X ini bertepuk tangan memberikan kode kepada dua orang laki-laki yang sedang beraksi menggerayangi rumah Ibu TB, keluarlah dua orang laki-laki membawa beberapa barang berharga, sementara yang terdeteksi adalah sebuah laptop, dua buah ponsel dan entah apa lagi...ketiga orang tersebut seperti menyihir si empunya rumah yang sudah panik dan tak tahu harus berbuat apa, didepan mata sang korban merekapun kabur dengan dua sepeda motor menggondol barang jarahannya menuju jalan raya...Ketika sadar Ibu TB kemudian berteriak dan tetanggapun berhamburan, namun sudah terlambat, sang perampok sudah kabur tak tahu kemana....


heboh di rumah tetangga kami,siang ini


Demikianlah ilustrasi kejadian siang tadi yang menimpa tetangga belakang rumah saya, rumahnya berbatasan tembok dengan rumah kami...sungguh memprihatinkan. Kejadian ini menjadi pelengkap image tak aman di lingkungan dalemBadran, sebelum ini dua kali dalemBadran (rumah kami) menjadi incaran percobaan pencurian (pencuri berahasil menggondol beberapa pasang sepatu dan sandal, baca di dalemBadran, Mei 2008) dan percobaan perampokan di malam tanggal 4 Juni 2008 (baca juga postingannya ya...).


Senin, 01 Desember 2008

es Thung-thung itu masih ada...





es krim "ndeso" rasa jeruk


gong kecil itu, suara thung-thung nya masih seperti dulu...nostalgia

Ahaa...disiang yang terik ini tiba-tiba ada suara merdu menggoda gendang telinga...bunyinya yang mak Thung..thung...thung...atau pung...pung..pung, pastinya mengoda Aizs untuk segera berteriak..."tumbass...Pak... !"

Apakah itu ? sebetulnya produk jualan si abang ini tidaklah istimewa, just es krim ndeso yang jaman saya kecil dulu lebih sering disebut sebagai es thung-thung atau es pung-pung, ini karena dibelakang gerobak penjualnya selalu digantungkan sebuah bende / gong mini yang kalau dipukul akan mengeluarkan bunyi merdu thung-thung...

Ditengah kemajuan jaman (konsumtif) ini yang mana ragam kudapan berbentuk es krim sudah semakin maju dengan aneka merk produk es krim, maka hadirnya es thung-thung produk jadoel ini pastilah menimbulkan rasa kepengin tahu saya. Apakah rasanya masih seperti waktu saya kecil dulu ? apakah variannya juga bertambah seperti varian es krim dengan merk paten yang mudah kita temui di warung-warung ?

Bedanya, dulu waktu saya masih kecil es krim ini disajikan dalam sebuah horn/cone yang crispy, kini disajikan dalam bentuk mangkuk kertas dan setang sendok kayu seperti es krim yang dijual di warung. O ya, saya masih ingat, dulu es krim macam begini disajikan juga di atas belahan seiris roti tawar yang gurih...mmmm...yummy...

Mengenai rasa ?, tentu saja, rasanya amat jauh dari bayangan rasa es krim produk pabrikan, apalagi kalau dibandingkan dengan es krim italiano dari cafe Ragussa...jauhhh banget...

Hanya saja yang saya herankan, kok masih ada ya yang jualan es begini di jaman kini, mengingat sudah bertahun-tahun saya tak menemui es thung-thung ini..., sungguh menyenangkan masih bisa mengenalkan Aizs pada ragam kuliner vintage seperti yang pernah dikonsumsi Bapak-Ibunya jaman cilikan dulu...Kalau tidak di tanah Karanganyar, pastinya sudah susah menemukannya...iya nggak ?

Belum habis rasa takjub karena menemukan kembali es thung-thung yang telah lama menghilang dari peredaran, ehh...lagi-lagi tersengar suara nyaring dari lonceng yang digeber abang penjualnya...ithing...ithing...ithing...apa lagi ?

Hwolooh...ternyata ada lagi penjual es yang lewat, kali ini dalam bentuk es loli...horok...lihatlah, wadah es loli ini masih termos es jadoel banget seperti jaman saya cilikan dulu....e'e'e'e....dan si Aizs cepat-cepat menganggukkan kepalanya ketika saya tawari " mau coba juga, Mbak? "...ya iyalahh...sapa sih yang nggak mau ditawarin jajan es loli hari gini, apapun bentuk dan rasanya...coba saja...qiqiqi..


es 'sunduk' alias es loli, es jadoel di jaman kini, perhatikan termosnya yang juga jadoel banget



warnanya moronyoi, mengundang selera...sehatkah ? walahualam...!

So, hari ini adalah hari yang penuh kejutan karena saya menemukan kembali ragam kudapan seperti yang selalu menjadi favorit ketika masih kuecil dulu...

Punya kenangan apa dengan jajanan masa kecil Anda ?

Sabtu, 29 November 2008

Weekend ngapain ?

Kalau ditanya " weekend ngapain,Yik ?" saya suka bingung sendiri. Soalnya, weekend gak weekend, buat saya sama saja. Buat seorang FTm macam saya ini, mau weekend mau enggak kok ya sama saja rasanya. Masih tetap harus melakukan segala hal seperti yang harus saya lakukan pada hari2 selain akhir minggu seperti ini, tetep aja tak ada pengecualian...Gak ada yang berbeda tuh...

Beda kan kalau teman2 blogger yang pekerja dan bekerja diluar rumah, weekend mungkin jadi hari yang paling ditunggu-tunggu, saatnya mengistirahatkan diri dari rutinitas setelah bekerja 5 hari dalam seminggu.Hari sabtu & minggu selalu menjadi hari yang ditunggu-tunggu, hari yang paling tepat untuk memanjakan diri dan mengistirahatkan tubuh yang penat setelah kerja keras dalam seminggu... Lha kaluk saya, yang namanya hari Sabtu malah bisa jadi hari tersibuk...karena hari sabtu sudah saya canangkan sebagai hari belanja nasional, maksud saya, dihari sabtu itulah saya selalu menyempatkan saba (pergi menjelajah) pasar Jongke, pasar tradisional di tengah kota untuk berbelanja segala keperluan untuk stock selama seminggu kedepan. Segala bentuk sayur-mayur dan buah segar, juga perbekalan sesuai program mingguan...pokoknya, hari Sabtu selalu saya gunakan untuk berjibaku memenuhi kulkas saya dengan pelbagai bahan pangan yang sudah saya programkan untuk dimasak satu minggu kedepan. Saya paling malas kalau harus menunggu abang2 tukang sayur yang lewat depan rumah sekedar untuk berbelanja harian. Lebih praktis memenuhi kulkas saya dengan pelbagai sayuran daripada harus 'thar-thir' beli di abang sayur atau warung dekat rumah. So, satu minggu kedepan, saya sudah tak bingung2 lagi kalau pengin masak sesuatu... Begitu pula hari minggunya, alih-alih memanjakan diri, malah saya yang harus memanjakan anggota keluarga lainnya, dari memenuhi request makanan yang seringkali harus saya penuhi untuk mengisi hari minggu ini, juga mengantarkan anak-anak yang potong rambutlah, berenang lah...Belum lagi kalau ada acara undangan yang seringkali ada saja di setiap weekend saya. Mau sambat, kok ya saru, mau nggak sambat, lha saya weekend nya kapan ? Akhirnya, dengan berpikir positif saya 'arih-arih' diri saya sendiri, kamu toh bisa ber weekend kapan saja kamu mau, bisa menikmati me time kamu kapan saja kamu pengin...gak harus menunggu datangnya hari sabtu dan minggu. Gampang toh ? begitu saja kok repot...Kata Pak erik, itu namanya sugesti positif, betul kan Pak ?...
Seperti akhir minggu hari ini, saya mulai dengan bebenah rumah seperti hari-hari biasa, hanya saja ditambah dengan ekstra mengganti set seprai di tiga kamar tidur. Lalu saya bersiap2 ke pasar, iseng-iseng lewat alun-alun kota dan Yap, ada yang upacara bendera disana rupanya...

Upacara bendera borongan : Hari Jadi Kab Karanganyar ke 85,Hari Guru dan Hari Korpri

Berhenti sebentar, klak-klik seperlunya, sekedar memenuhi rasa ingin tahu saja, sambil mengingat-ingat kapan ya terakhir kali mengikuti upacara bendera seperti ini ? Wahh...ternyata itu sudah berlalu sekitar 25 tahun yang lalu....(artinya, saya memang bener2 sudah berumur...qiqiqi).

Ketika dipasar, menyempatkan diri cari-cari mangga kweni pesenan si Bapak, dan akhirnya saya temukan juga dipojok pasar. Harganya yang murce Rp. 2.000,-/kg membuat saya malu untuk sekedar menawarnya...(tumben punya malu...!)



Mangga kweni bersanding dengan talijiwo,kesukaan Ernut...

Masih kebul-kebul dari pasar, saya segera memasak menu request Bapak & Karin, balado terong dan gurameh asam manis...Nyumm...nyum...

Gurameh asem manis

Balado terong kesukaan Karin


Hari sabtu juga selalu saya gunakan untuk mengganti semua set sprei yang ada dirumah saya. Hari sabtu ke 2 dan ke 4 setiap bulan bahkan saya usahakan untuk mengganti semua sarung bantal kursi dari ruang tamu dan ruang keluarga, juga bantal lantai di tatami saya... Yen dipikir2, weekend saya malah mendatangkan capek ya...Tapi weekend kali ini saya mencoba mengganti dekorasi satu sudut ruang keluarga dengan memasang, tepatnya menggantung sebuah kain batik etnik oleh-oleh kerabat dari Palembang dengan menggunakan hanger kayu ukir yang saya beli di Mirota tempo hari. Kain batik unik yang sudah hampir 16 tahun (kado pernikahan saya) menghuni lemari kini menjadi hiasan di atas credenza, begini nih penampakannya ...


Kain batik lawas digantung diatas credenza, manis bukan ?

Setelah ini ngapain ? mau tidur siang ? oh..no..no...no, ternyata masih ada yang ingin saya kerjakan, apa lagi ? tentu saja memanen buah rambutan yang ada didepan dalemBadran
rambutan matang pohon memang mak nyuss...


penampakan buah rambutan dari dekat, patung jrawut...


Siapa yang tidak kemecer melihat buah rambutan YangTi ini ?

Lumayan, panen kali ini meski tak sebanyak tahun lalu, setidaknya cukuplah untuk incip-incip kami seisi rumah...dan buat Anda teman-teman blogger...boleh deh kalau mau datang ke dalemBadran...masih ada banyak kok...tapi buruan ya, soalnya sudah banyak orang lewat yang naksir

Baru saja saya kepengin sedikit bersantai dengan menonton acaranya Oprah kegemaran saya, sudah datang para sahabat yang sudah lama ingin bersilaturahmi tapi selala gak kesampaian, karena kesibukan masing-masing. Wuaahh...senangnya...Ada Jeng Era dan Mbak Ririn bersama para jagoannya Dhika dan Bintang, dan ada juga Mbak Lisa yaang mana ibu yang satu ini jarang banget bisa dolan-dolan begini...Pokoknya, akhir minggu ini saya puass sekali, bisa ketemuan dengan kawan-kawan saya yang seru ini...THanks ya Ibu-ibu...Dan untuk mereka, sudah barang tentu saya suguhkan hasil panen rambutan kali ini...


bersama tamu-tamu saya di gazebo taman belakang dalemBadran

Begitulah, acara weekend saya hari ini. Berakhirkah sampai disini ? oh tentu saja tidak, masih ada 3 undangan kawinan kerabat yang harus saya hadiri sore ini....
So, kalau boleh saya ambil kesimpulan, weekend buat saya adalah, cuapek deehhh...tapi saya senang, dan saya sangat, sangat , sangat menikmatinya.

Selasa, 25 November 2008

Bapak saya dan keronconG



Almarhum Bapakku saat beraksi dengan grup keroncongnya ditahun 1973, keren bo'...

Aryati,
dikau mawar ditaman khayalku
Tak munkin
dikau terpetik daku
walaupun, demikian nasibku
namun aku bahagia seribu satu malam

Begitulah syair dari sebuah lagu keroncong yang judulnya Aryati..., buat teman2 blogger yang masih muda imut yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu takut entar pada ke GR an,pastilah lagu ini termasuk dalam kategori lagu tak dikenal...bahkan belum pernah mendengar, tapi buat yang sudah agak berumur...macam Saya dan Ernut dan beberapa sahabat yang bila saya menyebutkan namanya akan timbul efek takut dilempar pakai duit karena tersinggung dibilang sudah berumur...qiqiqi...tentu sudah sruing2 pernah mendengarnya...duluuu...

Nah, kenangan saya akan lagu-lagu keroncong agaknya termasuk menancap dalam dihati...(cieee....melow banget yak ?), lha bagaimana tidak mendalem, lha wong almarhum Bapak saya bisa dibilang penggemar fanatik lagu-lagu keroncong...Sejak saya masih di SD dan tinggal di Asrama Yonkav 2 Serbu di Magelang itu, yang namanya Bapak saya telah membentuk suatu group musik keroncong yang anggotanya para sorodadu penghuni asrama. Dan Bapak saya didapuk sebagai vokalisnya, keren kan ? Hampir tiap hari dirumah selalu diputar kaset-kaset yang mengalunkan lagu-lagu keroncong, walhasil, sayapun menjadi hapal banget dengan beberapa lagu keroncong yang kerap disenandungken Bapak saya...

Ketika saya mulai beranjak besar dan mulai mengenal genre musik yang lain macam musik pop, dangdut, melayu,rock, alternatif atau apapun itu, ternyata alunan irama keroncong masih saja membekaskan rasa suka pada lagu-lagunya...buat saya, mendengar irama musik yang dihadirkan dari seperangkat instrumen yang terdiri dari cuk,cak, bas betot,biola, flute dll membawa saya kedalam suasana yang ayem,tentrem dan menenangkan...mungkin karena irama keroncong ini sendiri cenderung disajikan dengan mangalir halus, tidak pating gedebug seperti musik rock yang cara menyanyikan lagunya pun kadang harus setengah ngeden...qiqiqi...
Perhatikan saja, penyanyi keroncong pasti akan melagukan syairnya dengan gaya tenang, tangan agak gemulai melambai sesuai irama dan mata setengah merem...gak percaya ? ...sayangnya, saat ini sudah jarang sekali disajikan konser bahkan pertunjukan musik keroncong di chanel-chanel Tv kita...

Kecintaan Bapak saya kepada keroncong ini ternyata berhasil menumbuhkan rasa cinta saya pada irama musik jadoel ini, entah kenapa, setiap mendengar lagu keroncong, entah hapal atau tidak pada syairnya pasti dalam hati atau dengan mulut saya secara spontan akan menirukannya, tenan iki...Mula-mula, saya malu juga ketika oleh teman-teman dibilang 'jadoel banget sih lagu,loe ...', tapi saat ini entah kenapa saya malah bangga menjadi sedikit diantara generasi seumuran saya yang masih bisa (walau fals habis) menyenandungken lagu2 keroncong...qiqiqi...malu terus pantang minder dah...

Kaluk lagi mandi kadang-kadang saya suka juga nyanyi-nyanyi kecil gitu, mula-mula ya lagu-lagu masa kini, lagu kesukaan dua gadis kecil saya, eh...tiba-tiba suka masuk ajah ke ranah lagu keroncong kesukaan Bapak saya "...Aryatii........", dan dari luar kamar mandi ada yang nyaut lagu saya dengan syair "...Karyadi......"qiqiqi...jadi geli sendiri

Lhah, kemaren di GOR dekat dalemBadran hadir pertunjukan Bondan Prakosa, seorang penyanyi muda berbakat yang mencoba mengembalikan kejayaan musik keroncong yang di mix dengan genre musik terkini macam hip hop dan rap, paduan antara keroncong yang mendayu-dayu dengan hip hop yang ngebeat ternyata enak juga ditelinga saya, sampai-sampai saya penasaran dan pinjam MP3 Aizs untuk turut mendengarkannya, syairnya pun khas anak muda banget...dan kali ini, selera saya dan anak-anak akan musik bisa dipersatukan...,
Saya jadi berpikir, kalau YangnDan (Bapak saya) masih sugeng hari ini, akankah beliau bisa menerima perkawinan dua atau lebih genre musik macam ini yaa...?, akankah beliau suka dan bangga karena masih ada segelintir anak muda seangkatan cucunya yang masih mencoba nguri-uri keroncong..., atau malah prihatin ?
so, berikut
adalah syair dari lagu Kroncong Prothol by Bondan feat Fade2black ,salut !

Oke. Yoo..

Rise and shine Pak Le.. you bring it down
Rojo mampus strike back to the town

You can like kulihat yang kau sembunyikan
Pura-pura diam dengan s’dikit gerak perlahan
Jadi-jadi… move on with the groove!!
Everybody yo… move on with the groove!!

Percuma saja diam berdiri
Nanti sampe rumah malah pengen denger lagi
Lagi-lagi lagi atur saja
Jika begini jadi manusia sejati

Jikalau kau nanti lebih tinggi dari raja
Nikmati hidup dengan blangkon di kepala
Memang tak lebih hebat dari Bengawan Solo
Apalagi jika kau dengar alunan Gesang
Tapi plis dong ach, yang tenang jangan parno
Lebih baik kita semua ikut berdendang

Hey sobat…
Mulailah menari
Taburkan rasa cinta untuk hilangkan rasa dahaga

Hey kawan…
Mulailah menyanyi
Dendangkan lagu ini agar cinta tetap ‘kan terjaga

Rasakan cinta…
Yang t’lah tercipta…
Antara kita… yee…

Satukan jiwa…
Yang t’lah tercipta…
Antara kita…

Jiggy one, two
Sundanese rasa k’raton
Boleh dinikmati, ekplorasi, anti monoton
Kuharap kau suka dan mulailah bertanya

Siapakah mereka, kenapa, eh, asyik juga
One more time
Jiggy one, jiggy two
Nikmati aja, protesnya disimpan dulu
Kolaborasi hebat 2007
Kroncong Rap Rock ku boleh diadu

Cah manis…
Yo ayo, mari kemari
Berpegangan dan mulai berdendang

Hey sobat…
Mulailah menari
Taburkan rasa cinta untuk hilangkan rasa dahaga

Hey kawan…
Mulailah menyanyi
Dendangkan lagu ini agar cinta tetap ‘kan terjaga

Rasakan cinta…
Yang t’lah tercipta…
Antara kita… yee…

Satukan jiwa…
Yang t’lah tercipta…

Antara kita





Rabu, 19 November 2008

Sirsatku Ilang...


Sudah seminggu yang lalu saya jepret gambar pohon sirsat yang lagi berbuah ini, letaknya yang tepat didepan sudut dalemBadran lantas menarik perhatian si ibu manis ini utnuk sekedar membagikannya kepada teman2 pengunjung sekarlawu.

Pohonnya tak begitu besar, tapi cukup menaungi lincak tempat kami biasa jagongan di sore hari, bersama tetangga kiri kanan dalemBadran. Si buah ini sudah banyak yang ngincer, setelah dihitung2 ada 8 buah bergelantungan di dahan langsing pohon sirsat ini.
Perhitungan saya dan Mbak Weny, tetangga sebelah, tak sampai dua minggu lagi ini buah pasti sudah setengah mateng, tinggal dipanen, trus diperam sehari dua hari, lalu kita bikin jus sirsak...suegerr...kiyer-kiyer...

Tapi, lha dalah, pagi ini Mbak Weny mengirimkan sms nya, isinya " Nyah, sirsat mu habis disikat wong liwat..."...Yaaahh...emang belum rejeki kita 'kali ya,Mbak Wen. Salah kita juga kenapa nggak dibrongsong dari kemaren-kemaren...Hilang sudah kesempatan bikin jus sirsak dari pohon sendiri...sebagai tamba gela (obat kecewa) Mbak Weny lantas mengirimiku seplastik jus sirsak beli diwarung ujung gang.. Thx ya Mbak..

Berhubung ini pohon sirsat juga thukulan (gak sengaja ditanam), maka buahnya juga jadi hak orang lewat...ikhlaskan,Yik



Sabtu, 15 November 2008

Karin yang terkapar dan Kopdar dengan Mas AndyMse yang ternyata tidak sangar



Judul posting terasa nggak nyambung kan ?
Ini adalah kisah yang terjadi pada Jumat 14 November 2008 kemaren. Aku tidak tahu apakah kemaren adalah hari apesku, well, tapi setidaknya tidak apes-apes amat kok, hanya menjadi hari yang tidak biasa buat saya...bisa juga dibilang sebagai hari yang ruarrr biasa...

Siang itu sekitar jam 14.15, waktunya Karin pulang sekolah. Tiba-tiba ponselku berbunyi, aku angkat , suara diseberang sana mengabarkan bahwa pembarepku, Karina Astary mengalami kecelakaan, aku sudah panik dan gugup saja, karena begitu dikatakan bahwa lokasi kecelakaan adalah di Kodim Karanganyar (100 m dari dalemBadran) aku sudah membayangkan yang tidak-tidak...jalan itu adalah jalan raya Solo-Tawangmangu yang padat kendaraan apalagi di jam-jam sibuk begini. Segala kendaraan besar dan kecil hilir mudik ngebut-ngebutan...bayanganku...
Apalagi si penyampai kabar tak mau mengatakan bagaimana kondisi Karin ketika aku tanya, pokoknya aku diminta datang ke kodim . Kodim ? kok bukan Rumah Sakit ? kenapa anakku tak segera dibawa ke RS untuk mendapatkan pertolongan pertama ? jangan-jangan Karin sudah...Oh No...!

Dengan panik stadium lanjut aku hubungi tetangga sebelah untuk kuminta mengantarku ke Kodim, mengingat kendaraan dirumah yang ada cuma onthel, lalu aku keluar rumah...lhadalahhh...ternyata saking ketularan paniknya , Mbak Weny sebelah rumah bukannya nyamper aku dirumah malah sudah nggeblas duluan ke kodim, piye to ikiii.....? akhirnya diantar oleh suami Mbak weny sampai juga aku ke kodim...
dan Alhamdulillah...( masih merasa beruntung...) hatiku agak tenang begitu melihat kondisi Karin, yang "cuma" bonyok disekitaran mulut dan pipi juga beberapa memar disebagian tubuhnya. Sedangkan kondisi motornya lumayan tidak parah, hanya kaca helmnya pecah remuk...Subhanallah...terima kasih ya Allah,Engkau lindungi anakku dari akibat kecelakaan yang lebih parah.
Karin, demi melihat aku langsung mingsek-mingsek sambil berkali-kali mengucapkan permintaan maafnya, oh, anakku takut Ibunya marah....mengingat dia sudah melanggar janjinya sendiri untuk tidak lewat jalur yang sudah kita sepakati kala Bapak dan Ibunya ini mengijinkan dia naik motor sendiri...Aku cuma bisa memeluk erat anakku Karin....Ya Allah, terima kasih sudah melindungi Karina...

Lalu sambil berusaha menenangkan Karin (dan menenangkan hatiku sendiri) saya bawa Karin ke IGD RSU Kab Karanganyar, setelah mendapatkan pertolongan pertama semestinya, maka Karin segera dibawa pulang oleh Bapaknya...
Sampai dirumah Karin bercerita hal ikhwal nyungsepnya dia diaspal, katanya pengendara sepeda motor didepannya tahu-tahu belok kekanan tanpa menyalakan lampu signnya, sementara Karin sudah kadung pada posisi hendak mendahului untuk kemudian juga berbelok ke arah kanan, ya sudahlah...yang terjadi adalah mak press...gubrakks...jatuhlah mereka berdua berikut motornya, sipenabrak dan yang ditabrak. Sama-sama krungkep ajah. Jadi Karin bonyok, begitu juga sang penabrak...lebih parah bonyoknya...

Dan ini adalah penampakan Karin dalam kondisi babak bundhas itu, kasihan si Karin, sambat merasakan panas diarea lukanya...bibirnya luar dalam luka sehingga Karin agak susah menutup rapih mulutnya, akibatnya nampak dia ngeces (berliur) terus sampai giginya kering...qiqiqi...


Sedangkan gambar dibawah ini adalah kondisi Karin pagi ini, sudah bisa duduk dan sarapan bubur sendiri. Tapi bibir masih jontor dan luka di pipi yang masih setengah basah...(nggak apa-apa ntar juga cepet kering..., apa perlu dijemur....qiqiqi...Ibunya masih sempat ndagel...Ibu yang aneh...), masih dengan kondisi mulut yang setengah ngowoh...qiqiqi...awas gigimu kering, Nak...




Dan cerita berikutnya adalah tentang kopdar dengan Mas AndyMse yang benar-benar diluar dugaan dan rencana. Sms Mas Andy masuk ketika saya masih umyek mengurus Karin di RSU, mengabarkan bahwa beliau berkenan mengunjungi mbakyu yang manis ini dalam perjalanannya kundur dari magetan. Beliau minta alamat dalemBadran, langsung saja saya ancer-anceri dengan detail, dan menambahkan kalimat bahwa kalau beliau masih bingung juga silahkan ditanyakan pada orang-orang nama saya yang saya yakin sudah cukup tercemar di karanganyar ini...qiqiqi...

Akhirnya sekitar jam 16.00 datang jugalah teman blogger kita ini di dalemBadran...wahhh...sumprit, tadinya saya pikir Mas Andy sangar seperti yang ada dalam foto diblognya, lha wong saya masih ketok2en rambut gondrongnya...makanya reaksi spontan saya ketika melihat beliau adalah..." ternyata tak sesangar yang saya bayangkan..."

Maka mengalirlah cerita-cerita kita, ngalor ngidul, kadang nggladrah, serasa sudah kenal lama.. Mas Andy ini juga banyak cerita tentang keluarganya, tentang kegiatan-kegiatan Bu Noor yang super padat, juga tentang putra-putrinya Mas Diki dan adik Nanin. Top dah...



pose standart yang lagi kopdar, kata mas Andy, gaya dia adalah gaya minder...qiqiqi, karena melihat mbakyunya ini begitu molegh alias gendutdotkom dan beliau yang tampak nyungring...

tampak detail wajah Mas Andy yang ternyata tidak sangar blasss....

Begitulah, hari itu menjadi hari yang luar biasa buat saya, dihampiri kesialan sekaligus beruntung bisa dipertemukan dengan kawan blogger yang selama ini cuma saya kenal lewat jalur maya...sekarang sudah nyata...ternyata ada bener toh tokoh maya yang mengklaim dirinya sebagai Cah Sholeh, Mas Andy mse orangnya. Terima kasih ya Mas Andy, sudah berkenan berkopdar dengan perwakilan duoKribo yang manis ini. Oh ya, laporan pandangan mata tentang kopdar sudah langsung saya lapurken kepada sahabat Ernut yang agak sirik karena kita kopdaran tanpa dia...qiqiqi
O ya Mas Andy, saya tunggu kunjungan panjengenan yang full team dengan Bu Noor, Diki dan Nanin yaa...

Begitulah cerita saya tentang hari yang menurut saya ruarr biasa..., dibalik apa yang saya alami kemaren, dalam hati kecil saya cuma ingin mengucapkan syukur tak berujung untuk anugerahNya, kondisi Karin yang so far, baik-baik saja dan jalinan silaturahmi yang baru tersambung dan nyata dengan Mas Andy. Terima kasih, Tuhan.