Selasa, 02 Desember 2008

Romo ana malinG...

Petugas reskrim Polres Karanganyar sedang menyidik dan melakukan olah TKP


(ilustrasi kejadian siang ini, jam 11 di lingkungan dalemBadran)

Baru saja pulang dari periksa ke dokter Ibu TB mendapati seorang laki-laki tak dikenal dan dua buah sepeda motor di depan rumahnya, terjadilah tanya jawab seperti ini :

Ibu TB : Ngapain disini,Mas
Mr.X : anu Bu, nyari burung cocak saya...
Ibu TB : nggak ada burung cocak disini...

Ibu TB terkejut melihat pintu samping rumahnya dalam keadaan terbuka...Tiba-tiba si Mr X ini bertepuk tangan memberikan kode kepada dua orang laki-laki yang sedang beraksi menggerayangi rumah Ibu TB, keluarlah dua orang laki-laki membawa beberapa barang berharga, sementara yang terdeteksi adalah sebuah laptop, dua buah ponsel dan entah apa lagi...ketiga orang tersebut seperti menyihir si empunya rumah yang sudah panik dan tak tahu harus berbuat apa, didepan mata sang korban merekapun kabur dengan dua sepeda motor menggondol barang jarahannya menuju jalan raya...Ketika sadar Ibu TB kemudian berteriak dan tetanggapun berhamburan, namun sudah terlambat, sang perampok sudah kabur tak tahu kemana....


heboh di rumah tetangga kami,siang ini


Demikianlah ilustrasi kejadian siang tadi yang menimpa tetangga belakang rumah saya, rumahnya berbatasan tembok dengan rumah kami...sungguh memprihatinkan. Kejadian ini menjadi pelengkap image tak aman di lingkungan dalemBadran, sebelum ini dua kali dalemBadran (rumah kami) menjadi incaran percobaan pencurian (pencuri berahasil menggondol beberapa pasang sepatu dan sandal, baca di dalemBadran, Mei 2008) dan percobaan perampokan di malam tanggal 4 Juni 2008 (baca juga postingannya ya...).


20 komentar:

Ayik dan Ernut mengatakan...

(ernut)
lha piye to Yik peranmu sebagai preman di arena dalembadran kok ra ngaruh gitu...

Anonim mengatakan...

Wah lagi musim maling ya...apalag perekonomian lagi memburuk.

Wajar ibu itu terbengong, biasanya memang reaksinya seperti itu kalau lagi terkejut banget, otak jadi blank

Anonim mengatakan...

ya ampunn... maling jaman sekarang berani2 banget ya, mbak...

Anonim mengatakan...

yaah... begitulah hukum alam, ada surga ada neraka, ada malekat ada setan, ada polisi ada maling, selama ada orang baek2 maka akan ada penjahat, ......

mangkanye jd orang mah jangan terlalu baek2, jadinya khan rumahnya jd incaran penjahat melulu.
Ntar2 kalo kedatangan penjahat lagi jangan disuguh teh manis anget, tapi kasih aja jeruk asem dingin, biar mereka pada ngrasa n tau diri, trus gak maen ke dalemBadran lagi deh

Anonim mengatakan...

serem juga ya mbak. trus dari lingkungan menanganinya gimana...siskamling siang-malam?

Anonim mengatakan...

dasar maling gak reti wayah nekad tenan, tapi biasanya jam segitu malah diluar perkiraan ya.
Sepatu sandal kog ya doyan loh, desperate tenan.
Turut prihatin.

Prihandoko mengatakan...

siang hari adalah waktu yang rawan kejahatan, sama halnya dengan malam hari...lho jadi 24 jam adalah waktu yang tidak aman...lha kapan amannya dong...hehehe...Katanya kejahatan terjadi juga karena ada kesempatan. Nah kesempatan inilah yang bisa kita kontrol. Tutup semua celah kesempatan utk terjadinya kejahatan. Tetap waspada ya bu.

Anonim mengatakan...

malinge kendel tenan mbak, awan-awan ngono kok maling, mbayangke dadi sing nduwe omah ngeri aku mbak, yo nak malinge cuma mlandang, terus yen nakal mbak nggowo clurit, ngeriiii :(

Riema Ziezie mengatakan...

wah berarti musti ekstra hati-hati mba , semoga Alloh SWT melindungi mba sekeluarga ya..dan juga masyarakat dan malingnya segera ketangkep..oiy sekalian mbaku ada award untukmu ... dah numpuk di zie lom diambil2 juga

dyahsuminar mengatakan...

jaman sekarang hidup susah mbak...maka banyak yang jalan pintas untuk mendapatkan yang mudah...dan cepat. tapi di dunia maling sendiri juga serba susah,penuh persaingan..
Lha...apalagi sekarang Pak POLISI lagi galak galaknya membrantas PREMAN..he..he...

Sekar Lawu mengatakan...

@All:
Iya ya...harus dan kudu lebih waspada...jangan bereikan peluang kepada para penjahat untuk berbuat jahat pada kita...
(sapa mau nglamar jadi security ? mongsok aku dewe....,huh!)

Anonim mengatakan...

wah...mbakyu, ati-ati yo...!!! wong saiki 'maling' iku wis dadi profesi lho...dudu mergo kepepet...tapi wis diniati...'maling' sebagai sumber penguripan...seperti : guru, pedagang dan profesi-profesi lainnya...he..he..he

Anonim mengatakan...

Rumah tetangga belakang biasa sepi ditinggal pergi dalam waktu yang sama setiap harinya ta mbak? Hati-hati deh.. setuju sama bro Prihandoko, kejahatan bermula karena ada kesempatan... Wah, bisnis jasa jaga rumah kayaknya menarik nih mbak? Mau? :-)

Anonim mengatakan...

Ah ...
saya suka gemes kalo dengar cerita seperti ini ...

Ingin rasanya saya memasang berjuta kamera ... dan berol-rol film supaya bisa memonitor ...
Kayak apasih mukanya orang yang suka menyatroni rumah orang itu ...

(lho-lho ..kok jadi marah-marah begini ... )(maap buu ...)

Linda Rooroh mengatakan...

tu maling gak punya alesan yang lebih canggih toh? Tapi (orang jawa bilang) untuungg.... si ibu gak terluka ....
Emang jaman susah yik...nyari rejeki, orang lalu menghalalkan segala cara..makanya siang2 juga keliling dunk yikk

astrid savitri mengatakan...

Di kompleksku juga sering kehilangan sandal-sepatu, mbak..

Arief Firhanusa mengatakan...

Saya ngakak membaca komentar Ayik&Ernut di ujung atas itu, :))

Emang Mbak Ayik preman tho? Nanti jangan-jangan saya dikompas waktu mampir, wahakakakak ...

Anonim mengatakan...

Untung si perampok tidak melukai korban saat dipergoki (hehe, kok masih untung toh...)

Anonim mengatakan...

waktu saya berkunjung ke dalem badran, saya malah tercuri hatiku oleh preman kampung, si kriwul dari gunung lawu, hehehe...
*mungkin perlu digalakkan lagi siskamling, dalam arti bukan sekedar ronda malam hari, melainkan membuat sistem keamanan lingkungan yang melibatkan seluruh warga secara partisipatif... piye ya carane??? aku yo bingung, maling saiki tambah pinter2...

Anonim mengatakan...

weleh deket banget kejadiannya sama rumahnya mbak...ngeri juga ya kalau misalnya rumah kita yang disantroni...

meskipun
aku juga pernah kemasukan maling loh
di jepang gini
hehheheh


EM