Selasa, 29 Desember 2009

rindu kepada rinduku



mungkin aku yang terlalu cepat merasa
suatu angan yang kuduga
juga kau punya
ingin rasanya memendamnya
dalam-dalam disudut hati
tapi terasa gerah disini
betapa melelahkan
sangat

mungkin aku yang terlalu cepat merasa
suatu rasa yang kupunya
tapi entah padamu
hari ini kucoba tembangkan
sebuah kidung
yang (mungkin) kau suka

ah,

biarkan aku jujur kali ini
aku rindu senyummu
aku rindu swaramu
tapi bukan wujudmu




pict by : AJP

Minggu, 20 Desember 2009

gaya bobo'...


Setiap manusia dilahirkan dengan spesifik...unik, menurut bahasa saya...mereka mempunyai keunikan khusus yang menjadi ciri setiap pribadi, sehingga sanggup membedakan antara pribadi satu dan yang lainnya... Kali ini saya pengin membahas mengenai kebiasaan unik menjelang tidur dari orang-orang disekitar kehidupan saya...
Jangan beranggapan saya sedang mengungkap aib ya...buat kami, ini cuma lucu2an...hihihi...kebetulan saya menemukan banyak kebiasan unik yang dilakukan menjelang berangkat tidur... Dari tinjauan psikologis, kebiasaan menjelang tidur sering dijadikan bahan analisa keadaan psikologis orang yang bersangkutan, merujuk kepada kondisi psikologis dan suasana hati.. Tapi bagi saya , kebiasaan siapapun menjelang tidur bener-bener cuma hasil pengamatan lucu-lucuan saja...so, mari kita nikmati cerita kali ini...

Ada seorang anak sepupu saya sebelum tidur harus pegang-pegang kuping ibunya...jadi dimanapun dia berada, menjelang tidur ibunya harus ada disampingnya dan musti merelakan kupingnya dielus-elus oleh sang putra...ketika saya tanya , " apa nggak risih ?" , jawab ibunya, " daripada anakku nggak tidur semaleman...bisa ngantuk disekolah besok...". Coba kalau kuping si Bunda bisa di lepas pasang, pastinya Bunda gak perlu repot kalau mau bepergian, nggak repot mikirin bagaimana si kecil mau berangkat tidur malam ini...soalnya, cuma daun telinga Bunda nya saja yang ampuh menjadi penghantar tidur anaknya.....repotnya sang Bunda...
Ada lagi keponakan yang cinta banget pada tali gulingnya, jadi setiap mau tidur ituh guling pasti talinya dia bongkar dari simpulnya trus dia pilin-pilin sampai dia bisa tidur angler dan lepas tangan...

Ada lagi, sepupu saya...sejak kecil dia punya kebiasaan unik dan tidak biasa menjelang tidurnya yaitu memilin-milin karet gelang diatas daging pahanya...tenan iki...jadi pakaian wajibnya kalau mau tidur adalah celana pendek cekak yang mengumbar paha gempalnya ( jangan bayangin gadis langsing berpaha mulus...), sepupu ini adalah seorang pria macho berbadan tegap dan berbulu pahanya...( hahaha...saya kok ya sempat2nya ngintip ituh paha yaaa....wkwkwkwk...)...jadi karet gelang itu dia pelintir-pelintir naik turun diatas pahanya (dalam posisi berbaring siap tidur)..kalau sudah jadi pelintiran kecil terpilin2 maka dengan santainya dia akan menjentikkan karet gelang itu kesegala penjuru kamarnya...makin ngantuk, maka lontaran karet gelang radiusnya makin dekat...makin ngiler...makin tak ada lagi karet gelang terlontar dari jemarinya...Jadi properti wajib disamping bantalnya adalah semangkuk karet gelang...dan setiap pagi PRT nya harus mengumpulkan dan merapikan kembali karet gelang itu untuk digunakan sebagai property ritual malam hari berikutnya ...hahaha....capek deh kalau musti tidur barengan dia . Ada saja yang terkaget-kaget kesentil lontaran karet gelangnya...qiqiqiqi....

Sepupu yang lain lagi punya kebiasaan 'basah' menjelang berangkat tidurnya, yaitu ngenyot ujung bantal...huwaaaaa...bener2 nggilanik banget dah...suka ilfill kalau terpaksa tidur bareng dia...Lagi-lagi ini sepupu adalah berwujud pemuda gagah nan perkasa...., suka aneh kalau saya susah tidur sementara melihat dia yang angler dengan gumpalan pojok bantal didalam mulutnya...dikenyot-kenyot gitu dah....kadang menimbulkan suara sedikit bising...cruk...crukk...qiqiqiqi.... Dan pagi harinya, si bantal property yang dalam keadaan basah ujungnya harus buru2 dijemur untuk digunakan malam harinya kemudian.... ( Untuk almarhum dimas Yudhi, semenjak kepergianmu, kebiasan unik mu selalu menjadi hal terlucu yang aku kenang darimu... RIP, Yudh, I mizz U...)

Ada lagi ( lagi-lagi sepupu saya ), kebiasan menjelang tidurnya adalah memilin2 rambutnya dengan jari telunjuknya...dilakukan dalam keadaan sadar sesadar-sadarnya, sampai dia kehilangan kesadaran karena tertidur nyenyak tetap saja ituh jari telunjuk mengulet-ulet dia punya rambut dikepalanya...kalau saya lagi iseng, itu jari suka saya pegangi supaya tak bisa bergerak-gerak...eh dia bangun dan marah...kalau sudah saya lepas...mulai lagi deh... Tapi ini belum lho, satu jari kanan di atas kepala, dan satu jari kiri beraktivitas dilubang pusernya (jawa : udel)...seperti jari kanannya, jari telunjuk kirinya ngulek2 itu lubang udel....hahaha...suka geli kalau lihat dia mau tidur, ribet banget...ritualnya dimulai dari menyingkap kaus bututnya, lalu parkir jeri telunjuk kiri ke udelnya, jari telunjuk kanan dikepala...bisa nggak bayangin bagaimana sepupu tercinta ini setiap malam...kok ya nggak repot ta yaa....hahaha....

Keponakan yang lain punya kebiasaan tidur lucu yaitu menggerumuti tangan orang yang dia mau...istilahnya ' minjem tangan', jadi orang yang ada didekatnya akan dia raba-raba tangannya mulai dari telapak tangan, jemarinya sampai pangkal lengannya...saya pernah menjadi korbannya suatu malam....rasanya geli-geli gimana gitu...alih-alih jadi terkantuk2 saat menemaninya tidur, mata jadi seger gara-gara geli digerumuti tangan kecilnya...huahahaha....Nggak kebayang bagaimana kalau ini anak besar nanti dan musti nginep dirumah temannya atau musti kemping dialam terbuka, iya kalau ada yang mau jadi korbannya...kalau nggak ada, apa nggak kancilen semalaman...?

Nah, kalau sedulur saya yang lain beda lagi, dia punya kebiasaan tidur dalam posisi....nungging... Iya, pantat dalam posisi menyudut keatas, seperti orang bersujud...kira-kira 15 menit kemudian, pasti dia sudah berguling dalam posisi normal bersama dengkurannya yang...brrrrrrr...kerasnya bo'...., dan itu artinya dia sudah sempurna berlayar ke alam mimpinya... Nah , sodara yang satu ini sudah barang tentu membutuhkan space yang agak lega untuk hajatan menjelang tidurnya, kalau nggak, bisa-bisa orang yang tidur disebelahnya penyet ketimpa badannya yang lumayan tambun toh....? kebiasaan yang sungguh merepotkan....

Lhah, kalau lakone ini....alhamdulillah tidak punya kebiasaan unik menjelang tidur...saya normal-normal saja. Tidak pernah merepotkan teman tidur saya, siapapun itu, gaya menjelang tidur saya manis-manis saja...yang penting perut kenyang terisi, sudah cuci tangan dan cuci kaki, sudah gosok gigi, baju tidur praktis yang tidak ribet, sprei dan tempat tidur bersih dan rapih, tidak ada suara-suara bising, dan yang paling penting saya sudah ngantuk banget....saya cuma butuh bacaan, apapun itu - bisa majalah, koran ataupun buku - untuk menjemput hasrat kantuk saya dan sebuah bantal besar atau guling yang saya taruh tepat diatas mata saya kalau saya sudah siap merem.....selanjutnya, Anda akan segera mendengar dengkuran saya yang lembut halus mendayu-dayu nan elegant.... Meskipun orang-orang suka mendeteksi dengkuran ( yang saya yakin halus nan lembut ) ini sebagai ngorokkk...nngggrokkks.... Biar saja, orang memang suka sirik sama saya yang manis ini, bahkan dalam tidurpun, saya tetep manis lho.....wkwkwk....



Jumat, 18 Desember 2009

D E

seperti terbangun dari mimpi
saat menyadari
ia ada
ia menghangati hatiku
ia mengajari tanpa mengguruiku
ia menguatkanku

ia membawaku pada kata indah bernama ikhlas
ia mengajakku berdiri
ia membimbingku berlari
ia mengusap air mata,
dan berkata tegas,' jangan cengeng'

ia mendengar setiap kataku
ia meluruskan saat aku hampir hilang arah
ia mencintai aku'
sebagaimana aku mencintainya
dengan caraku

ia ada meskipun jauh
ia tersentuh,
meski tak bisa kurasakan hangat kulit pucatnya,setiap waktu
ia sahabat hatiku






Selasa, 15 Desember 2009

aku mengerti (mu)


dan kini aku bisa mengerti.
ketika cinta tak lagi sempurna
mengambang senyum pahit tak senada
diam tak berkata
beribu sepi menghanyut hati,
ketika tak lagi bersapa
tak lagi satu...

maka, aku tak hendak
mengumpan kata
itu salahmu...

ketika cinta yang datang kemudian
menghanyut birukan hatimu
membuatmu lupa akan takdirmu
akan komitmen itu

cinta tak pernah salah
cinta hanya tak kenal waktu,
cinta tak berhitung
cinta tak membaca
tak kenal siapa aku
tak tahu siapa kamu
tak tahu musti kau letakkan dimana ia
dalam kumparan cinta yang satu
dan kini aku bisa mengerti,
mengapa cinta begitu mudah menguap
tak berbekas
tak lagi mewujud
kehilangan makna
menjadi absurd
karena aku merasakan
apa yang tengah kau rasa
sehingga aku bisa mengerti ketika cinta itu
tidak lagi ada untukku

inikah

endingnya ?



pict by : AJP

Minggu, 13 Desember 2009

rasakan saja



kau datang
disatu pagi (ku)
tawarkan satu hati
seperti datangnya fajar
indah begitu rupa
seperti siang
ketika hawanya menghangati
seperti malam
ketika sinar bintang menerangi

kau hadir
tawarkan satu hati
menjadi wadah cerita hidupku
menjadi peneman sepi

dan ketika aku tanya
apa lagi ini ?
jawabmu bijak,
sudah...
jangan pikirkan lagi
rasakan saja apa yang ( musti ) kau rasa
ambil sisi hatiku dalam genggaman jemarimu
pegang dan rasakan hangatnya
karena cintaku mengalir begitu rupa
bersamanya

inikah,
sebentuk cinta sumir yang kau tawarkan
gamang aku
menerima atau menghapusnya
dari catatan hidupku

salahkah aku
menyimpannya jauh ditubir hati
menggenggamnya erat
mencoba berharap
meski aku tahu
ini ( tak ) benar

cinta sumir
cinta tak berwujud
cinta kita
cuma cinta tak berbayang



pict : by AJP


Jumat, 11 Desember 2009

dia, lelaki pertama kepada siapa saya jatuh cinta



Bapak, SuperDadku...

Bila ditanya , kepada siapa saya jatuh cinta pertama kali, dalam artian jatuh cintanya seorang mahkluk perempuan kepada lelaki...maka jawaban saya akan sangat telak...kepada dia...kepada Bapak...ayahanda tercinta...
Posting ini mungkin akan sangat berat buat saya...karena saya harus memeras segenap memori saya kepada Beliau, Bapak tercinta yang sudah hampir 19 tahun meninggalkan saya..kenangan tentang 25 tahun kebersamaan dengan Beliau, kenangan tentang seorang anak perempuan tunggal kepada Bapaknya...kenangan seorang Ayik kecil dengan Bapaknya yang seperti Superman dimatanya.
Bapak saya, Suyuti bin Djojo Martono, lahir di kampung Kidul Pasar , Laweyan, Solo pada 13 Juli 1938. Ibunya Samjinah dan bapaknya Sarjiman Djojo Martono. Dalam hitungan urutan, Bapak terlahir sebagai anak ke 9 dari 14 bersaudara. 4 diantaranya meninggal saat masih balita.
Masa kecil Bapak serba memprihatinkan, Mbah Kakung yang bekerja sebagai buruh batik , tukang ngecap batik dan Mbah Putri yang pure ibu rumah tangga membuat kehidupan ekonomi mereka pas-pasan bila tak bisa dibilang serba minim. Apalagi harus menghidupi sekian mulut setiap hari....masa kecil Bapak tak bisa dibilang bahagia ( dalam konteks ekonomi). Namun Bapak dan saudara-saudaranya bisa survive hingga mereka tumbuh dewasa dan menjadi orang-orang sukses dibidangnya.
Dalam perjalanan hidupnya kemudian Bapak menjadi serdadu TNI AD melalui jalur sekolah tamtama. Bapak merintis karir militernya benar-benar dari nol berbekal ijazah SMP waktu itu. Pangkat terakhir yang disandangnya adalah Lettu (Letnan Satu ).
Lepas dari siapa Bapakku, Bapak adalah orang yang telah membentuk kepribadianku menjadi seperti saat ini...Bapak banyak mempengaruhi cara berpikir dan pandangan hidupku. Kedekatanku dengan Bapak telah membuat aku menjadi pribadi seperti sekarang. Bapak adalah panutan, idola dan impianku....Bapak menjadi lelaki pertama kepada siapa saya jatuh cinta...Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihannya, Bapak adalah cinta pertama saya...Hmmmhhhh
Sejauh saya masih bisa mengingat, Bapak yang pertama mengajari saya bersepeda roda dua...Bapak turut berlari mengejar sepeda kecil saya mengitari lapangan Armed Magelang...menjaga supaya laju sepeda tetap stabil dijalurnya...tapi karena Ayik kecil belum pintar menjaga keseimbangan, maka kerap kali sepeda yang saya gowess meluncur kejalur yang salah dan saya bersama sepeda jatuh terjerembab tanpa sempat diselamatkan Bapak... Bapak kemudian menenangkan saya dalam tangisan, dipeluknya tubuh saya, ditiupnya luka-luka didengkul saya...diusapnya air mata saya...Ahhh, Bapak...
Setiap malam Bapak yang mendongengi saya sebelum berangkat tidur...cerita-cerita kepahlawanan heroik adalah favorit saya, tentang Robinson Crusoe, Ivanhoe, Samson & Delilah... Bapak pula yang pertama mengenalkan saya kepada dongeng tentang princess...dan film favorit saya hingga sekarang ' Sound of Music '.
Bapak selalu siap bila malam-malam saya terbangun dan mengeluh lapar...Bapak siap membuatkan sepiring nasi gorengpanas berteman telur ceplok kesukaan saya. Bapak akan membiarkan Ibu saya tetap lelap dalam tidurnya sementara Bapak mengurusi kerewelan saya setiap malam...


Putri tunggal yang meng copas segala sifat Bapaknya...

Dari cerita saudara-saudaranya Bapak, dari kecil Bapak saya ini memang suka jahil dan kocak...banyak cerita saya terima dari para sepupu saya yang pernah dimomong Bapak ketika Bapak masih bujangan...Bapak saya suka jahil dan methisil, usil dan banyak akal...Nah kalau saya dari kecil memang suka usil dan sedikit nakal, itu artinya sifat saya ini benar-benar menurun dari Bapak saya...berdasarkan cerita turun temurun, Bapak dulu kecilnya juga nakal, ndridhis dan ngeyelan...sifat yang sama yang diturunkan kepada saya, putri tunggalnya.
Saya masih ingat, ketika suatu hari saya melihat seekor lebah terbang rendah didekat saya lagi duduk. Dengan rasa ingin tahu saya dekati lebah itu, sambil bertanya kepada Bapak yang lagi asyik membuat kandang ayam didekat saya, " Pak, aku pengin pegang tawon itu...", jawab Bapak, " jangan, jangan dipegang, tawon itu ngentup (menyengat) kalau dipegang...sakit lho kalau dientup...". Tapi saya memang ngeyelan, tanpa setahu Bapak...saya saut tawon itu dengan telapak tangan saya dan saya pegang dengan kedua jari saya...tentu saja....."crappp!", ada yang terasa panas dan perih dijemari saya....maka..." huwaaaaa...., Bapak...aku dientup tawon..." Bapak segera bertindak, diraihnya jemari saya, tepat dilokasi disengat lebah Bapak kemudian mencabut sengat tawonnya...dan segera mengambil tindakan emergency, dipetiknya sekuntum bunga mawar, dicuci bersih, diremas kemudian remasan bunga itu ditempelkan ke jari kecil saya... Saya tidak tahu, apakah itu yang menyembuhkan luka akibat dientup tawon...sejak itu, saya tahu bahwa tawon bukan binatang yang bisa dipegang dengan aman seperti halnya kupu-kupu atau burung kecil lainnya... Namanya juga ngeyelnya anak-anak...

Bapak saya tegas dan (agak) galak , Bapak demokratis sekaligus sedikit otoriter...( horokkk...). Bapak akan mendengar setiap argumen saya, tapi Beliau selalu mempunyai cara juga untuk mengedepankan opininya setiap kali kami berdebat akan suatu hal. Bapak mengajarkan saya agar saya tak begitu saja menyerah pada keadaan,apapun itu...

Bapak yang saya yakin sangat mencintai saya dengan caranya, Beliau selalu ingin saya mendapat yang terbaik dalam hidup saya. Mendidik saya dengan keras sekaligus mencintai dengan segenap kelembutannya...Saya masih ingat, bagaimana Bapak menggebuk bokong saya dengan sebilah rotan atau bahkan kopel rem tentara yang besar itu kala nakal saya sudah kelewatan ( kalau sekarang ini dilakukan, pasti sudah masuk pasal KDRT dan sudah saya lapurken ke KPAI )
Suatu hari, saya pergi tanpa pamit kepada Ibu, saya main bersama segerombolan teman laki-laki saya di kali irigasi belakang asrama tentara tempat kami tinggal. Kalang kabut Ibu mencari saya setengah harian, ketika pulang Ibu segera melapor ke Bapak akan kepergian saya. Bapak kemudian menyeret saya pulang , sampai dirumah saya berdiri disetrap sambil dipukuli bokong saya sampai saya menangis kencang sekali.... "huwaaaa...sakit, Paaak....kapok Paaak...nggak lagi-lagi Paaak....".... Kapok benarkah saya ? Nggak juga tuuuh....besoknya ada lagi dan lagi aneka rupa kenakalan dan kejahilan saya ulangi, dari main seluncuran di kamar mandi asrama sampai baju kaus dan celana saya sobek-sobek, atau mencabuti tanaman singkong dikebun kampung sebelah..dan gebukan demi gebukan segera memerah birukan bokong dan punggung saya ....memang saya yang kelewatan nakalnya...hiks...sehingga saya merasa pantas mendapatkan hukuman itu...hiks...hiks...hiks...

Bapak dengan segala sifat yang melekat pada dirinya...keras sekaligus penyayang, lembut tetapi tegas... Bapak mengajari saya bagaimana seharusnya kita menyikapi sesuatu dalam hidup. Bapak mengajariku untuk tidak ragu-ragu memutuskan sesuatu...berpikir dan bertindak cepat apapun kondisinya....Bapak mengajariku disiplin disegala hal, mungkin terbawa kesehariannya sebagai militer , hingga aku terbentuk sebagai pribadi yang disiplin dan mandiri, Insya Allah...

Bapak menjadi panutan saya ketika saya mendapati ( dan tak habis-habis mengaguminya) beliau mempunyai semangat belajar yang sangat tinggi...Bapak selalu menekankan, bahwa masa depanmu adalah tanggung jawabmu...jadi ketika saya mulai malas-malasan belajar ( ketika masih sekolah) Bapak akan 'mencambuk' saya dengan kata-kata..." belajar itu kebutuhanmu..."
Bapak mempunyai selera humor yang heboh, cerita-cerita konyolnya selalu bisa menghibur hati orang-orang disekitarnya...Bapak suka ndhagel dan membuat kami ketawa... Saya dan Bapak kalau sudah gojegan bisa sampai ketawa guling-gulingan... Bapak juga selalu mengingatkan saya akan kekonyolan saya semasa kecil...kalau saya belum ngamuk sampai memukuli punggungnya pasti Bapak masih heboh menggodai saya... Ah...., Bapaaak.....

Bapak menularkan ( dan menurunkan ) banyak hal kepada saya...kesukaannya akan musik keroncong telah meracuni saya sehingga saya keranjingan dan hapal hampir semua lagu-lagu keroncong. Bapak menstimulus saya menjadi kutu buku dan sedikit suka menulis karena hampir setiap hari Bapak mencekoki saya dengan aneka bacaan dan mewajibkan saya menulis buku harian sejak saya kelas 2 SD. Bapak juga menularkan kebiasaannya membaca dimanapun saya berada...bahkan di dalam WC sekalipun...Bapak yang mengajarkan agar saya mencintai budaya sendiri, Bapak mengajari saya banyak hal yang mungkin agak berat materinya untuk anak perempuan kebanyakan. Diajarkannya saya membetulkan genteng yang melorot, membongkar busi dan karburasi motor, membongkar saluran KM yang mampet, mengecat kamar saya sendiri, membuat kerajinan tangan dari tripleks dan material bangunan lainnya, menghitung volume sebuah bangunan, membetulkan setrika yang tiba-tiba tak berfungsi...dan masih banyak lagi, yang terbukti kedepannya banyak manfaatnya untuk saya menjadi perempuan yang mandiri...


Bapak, penggemar keroncong yang akut...

Bapak mengajarkan kepada saya untuk menjaga tali silaturahmi dengan segenap kerabat. Mengajarkan bagaimana cara menghargai semua orang tanpa membedakan mereka dari status sosial dan kedudukan. Mengingat saya tak bersaudara kandung, Bapak selalu menekankan bahwa saya harus dekat dengan semua sepupu saya...Satu pesan Bapak yang selalu saya ingat sampai saat ini " seribu teman terasa kurang, satu musuh terlalu banyak..." , Ah, Bapak...

Selebihnya, Bapak adalah manusia biasa, yang tak luput dari kekurangan...namun, sampai kapanpun pandangan saya tentang Bapak tak akan pernah berubah...Bapak tetap laki-laki terbaik yang pernah saya cintai hingga akhir hayat saya...tanpa mengesampingkan peran dan kecintaan Ibu kepada saya...

Sedikit yang membuat saya menyesal, Bapak tak pernah bisa mendampingi saya saat saya menikahi lelaki pilihan saya...Bapak pergi pada malam setelah saya dilamar oleh suami saya, Bapaknya anak-anak... Namun saya tahu dan yakin, restu dan cinta Bapak tetap mendampingi saya sepanjang hidup saya... Kalimat terakhir untuk saya dan suami malam itu setelah Bapak memasrahkan saya kepada suami dan keluarganya adalah..." aku lega sekarang, Ayik sudah ada yang mendampingi dan momong...aku lega, aku mau ngaso..."

Masih teringat oleh saya, betapa gelap pekatnya suasana hati saya ketika siang itu saya harus menerima ijab qabul suami dihadapan jenazah Bapak saya...Bapak, menjadi wali nikah saya dan melepas putrinya dalam keadaanya sebagai jenazah.
Kenangan lebih menyedihkan, ketika 40 hari setelah kepergian Bapak, kami kembali mengucapkan ijab kabul dihadapan penghulu...sepanjang saya dirias sebagai pengantin hingga didudukkan dipelaminan saya merasa Bapak ada tepat disamping saya...memegangi dan membimbing tangan saya, uraian air mata tak henti mengalir deras...baik saya, Ibu, maupun kerabat yang menyaksikan...Saya rasakan saat itu Bapak benar-benar mendampingi saya . Buat saya, hari itu adalah hari bahagia sekaligus hari yang paling menyedihkan buat saya...

Bapak tak sempat menunggui kelahiran cucu-cucu yang pasti sangat didambakannya, yang baru hadir 2 tahun setelah kepergiannya...Bapak tak pernah menikmati panggilan YangnDan dari kedua cucu tercintanya...

Kini, 18 tahun sudah Bapak, lelaki pertama yang telah membuat saya jatuh cinta, pergi menemui Sang Khalik...membawa segenap cinta saya, putri tunggalnya....meninggalkan cintanya yang maha besar dan sempurna untuk saya kenang sepanjang hidup saya...

Bapak, pengukir jiwa dan ragaku.....cintaku padamu, selalu....




3 bulan menjelang kepergiannya, foto mesra saya bersama Bapak

Dan, sejak Ada Band feat Gita Gutawa meluncurkan lagu berjudul Yang Terbaik Bagimu ini, saya menjadi jatuh cinta benar pada lagu apik ini...
ini dia liriknya...kalau mau dengerin lagunya, search saja di You Tube...sementara saya lagi berusaha mencari cara supaya bisa mengunggah lagu ini kedalam blog SekarLawu...wkwkwk....


Yang Terbaik Bagimu

Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi
Serta harapanmu

Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu jatuh dan terinjak

Chorus:
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu

Andaikan detik itu
Kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu
Yang pernah terlewati




Posting ini saya dedikasikan untuk Almarhum Bapak Suyuti DjoyoMartono,
Bapak , YangnDan kami, tercinta


Sabtu, 05 Desember 2009

Cuti FTM ( Part 2, Dina & Gugum's Wedding)





Pasangan Dina dan Gugum yang berbahagia....

Dan inilah dia yang menjadi alasan utama kenapa saya musti mengambil cuti FTM kali ini...pernikahan keponakan saya Dina Munir yang disunting oleh Gugum personil Project Pop. Mamanya Dina adalah sepupu saya dari Trah Djojo Martono atau kami singkat KB DM, acapkali oleh para sepupu dipelesetkan sebagai singkatan Keluarga Besar Diabettes Melitus...hkhkhk...karena kebetulan... 10 dari 14 putra Mbah DM meninggalnya karena mengidap DM...hwuaduuuh... Bahkan dua sepupu juga harus pergi duluan karena DM ini...sungguh DM telah merenggut kebersamaan kami KB DM...tapi..thats life...

Ijab kabul dan resepsi dilakukan dihari dan ditempat yang sama..di Balai Kartini pada hari Minggu, 29 November yang lalu.. Saya dan YangTi, Ibunda saya mewakili keluarga Suyuti DM rela jauh-jauh datang dari Karanganyar untuk bersilaturahmi bersama keluarga besar Djojo Martono yang di Jabodetabek. Namanya juga para sepupu KBDM, kalau sudah ketemu hebohnya ampun-ampunan dah....mulai dari becanda lucu2an, sampai ngobrol serius dengan bawaan becanda ala kami...rame banget pokoknya...

Kami KBDM memang guyub dari sejak kami masih kecil dan bertumbuh bersama-sama dimanapun kami berada, di alam nyata...juga di alam tidak nyata alias alam maya alias alam fesbuk. Karena hampir 80% KBDM tergabung dalam situs jejaring fesbuk. Fesbuk telah terbukti mendekatkan kami, mempererat tali silaturahmi kendati kami tinggal berjauhan... Dalam hajatan kemaren saya juga mengidentifikasi para anak dan cucu dari sepupu saya, yang sepertinya belum semua pernah bertemu muka...tapi berhubung kita sudah saling mengenal di fesbuk maka lancarlah komunikasi kami...Uhuiii...thx to fesbuk yang telah membuat kami makin kompak dan dekat.

Melalui posting ini, saya kirimkan doa saya untuk Dina dan Gugum...semoga pernikahannya barokah dan menjadi keluarga sakhinah, mawahdah dan warohmah...Amin
Khusus buat Gugum, welcome to KBDM Big Fam yaaa.....member card segera kami terbitkan...lumayan bisa buat credit card juga lho...wkwkwkwk.....





Pengantin bersama keluarga besar manajemen Project Pop yang ngocol kabeh...



Pengantin bersama sebagian KBDM yang hadir malam itu



Malam resepsi yang bertabur artis tak dilewatkan oleh tetamu untuk sekedar berfoto-foto...kapan lagi ketemu seleb.... Kamsudnya , saya yang manis ini yang seleb...
Sesungguhnya Farhan dan Edrick Candra itu yang ngebet pengin foto sama saya...Tenan ikiii....




Cuti FTM ( Part 1, bersama Gank TOMBOL )









Menutup tahun ini saya mendapat kesempatan baik untuk mengambil cuti FTM...keren kan ? lha wong cuma FTM yang notabene pengangguran saja kok ya nekat2nya minta cuti...qiqiqi...
Begitulah, jadi dari tanggal 26 November sampai 1 Desember 2009 kemaren saya menyempatkan diri untuk sejenak rehat dari aktivitas ibu rumah tangga keseharian saya...ehemmm...cuti dari masak-masak, cuti dari cuci susanti ( kepleset), cuti dari setrika, cuti dari ngojek...wkwkwk....pokoknya benar-benar saya tinggalkan semua kegiatan FTM saya selama 6 hari......dengan doa restu ( dan sangu ...tentu....) dari Bapak dan kedua bidadari maka sayapun berangkat ke ibukota untuk beberapa keperluan...
Persiapan meninggalkan keluarga tercinta sudah saya lakukan beberapa saat sebelumnya, khususnya menyangkut logistik...qiqiqi...saya siapkan segala sesuatunya dengan ( nyaris ) sempurna...menu instan andalan saya kali ini adalah abon sapi, kering tempe, aneka rasa mie instant dan telor asin...
almari es sudah saya penuhi bahan-bahan mentah dan setengah matang yang kalau pengin bisa diolah kapan saja... tentu saja yang namanya logistik sederhana sesuai permintaan mereka yang yang dirumah...Pokoknya saat darurat lapar datang, mereka sudah tinggal santap...

Sebenarnya judul formal cuti saya kali ini adalah menghadiri hajatan seorang kerabat...namun seperti biasanya, rencana cuti memang selalu sekalian saya gunakan untuk berbagai keperluan...diantaranya..apalagi kalau bukan ketemuan dengan gank saya , gank sohib gemblung saya...alias gank Tombol.




bersama Ulan , wuragilnya Ernut dan YangTi, Ibundanya Ernut



Lhah, kakak Ulin kagak pernah kejepret...kali ini kakak Ulin fotografernya...

Hari pertama di Jakarta, saya ditampung ( halaah...malah kayak TKW) oleh sahabat gemblung saya Ernut... Shalat Iedul Adha juga saya lakukan bersama keluarga Ernut... Nah ada cerita ironi dibalik shalat Iedul Adha saya tahun ini... saya shalat Ied bersama Ernut dan keluarga , Ibu saya yang sudah berada di Jakarta beberapa hari sebelumnya menjalankan shalat Iednya bersama keluarga besar saya di Cipayung, kedua putri saya - Karin dan Aizs - masing-masing menjalankan shalat Ied di sekolahnya...dan Bapak, shalat Ied di Alun-alun dekat rumah....sungguh ( tidak) lucu yaa... Tapi begitulah jalan ceritanya kali ini...lebaran kurban yang sungguh-sungguh aneh untuk keluarga Karyadi


Nah, setelah shalat Ied, Ernut mengajak saya menengok kebun kecilnya yang padat tanaman...kali ini saya diajaknya memanen hasil kebunnya...pare...lihat deh gambar-gambarnya...



Sempat panen pare dikebun sohib gemblung...
lihat dunk gayanya sudah kayak petani gaul yaaa..





Tom Yam di Mama Kitchen


Duo Emak Gemblung

Kemudian Ernut dan Erfi adiknya mengajak jalan ke pusat perbelanjaan Mangga Dua...kalau saya sih bukan buat belanja2...wong tujuan utamanya adalah mencicip kluliner yang hanya ada di lokasi ini, disebuah kedai bernama Mama Kitchen...kuliner andalan kami ini adalah.....
tarrra.....lagi-lagi...Tom Yam sea food ...persis yang kami lakukan awal tahun ini....pokoknya ini memang menu paporit Ernut yang ditularkan ke saya... Jadi ini adalah kali kedua saya diajak Ernut menikmati menu segar asem dan pedas ini....
Hari itu ditutup dengan nonton bareng film 2012 bersama Ernut dan keluarga...benar-benar hari yang padat... Sungguh , Ernut memang top-markotop dan total menservis bintang tamunya ini....Thx ya Nut...



Bersama Tatit dan Ika di Sup Ikan Batam , Kelapa Gading


Nah, hari berikutnya...dua sohib tombol bergabung bersama kami, Tatit dari Bintaro dan Ika yang jauh-jauh datang dari Bandung khusus kepengin ketemu idolanya ( saya ) yang manis ini....wkwkwk.... Dan agenda kami kali ini ( lagi-lagi ) adalah...makaaaaannn...... Oleh Ernut, kami dibawa ke daerah Kelapa Gading...kami pun ngariung lunch di Sup ikan Batam....huwaaaa....makan terus yak... Tentu saja aneka cerita dan canda dalam rangka kangen2an mewarnai ketemuan kita yang cuma bisa kelakon kalau saya ada di Jakarta seperti saat ini...Tapi ini belum berakhir, sobat... Malamnya, setelah saya diserahterimakan oleh Ernut kepada Tatit ( berasa barang...) maka dibawalah saya oleh Tatit ke kedai iga miliknya yang namanya Kedai Iga Bintaro...OMG, hari yang benar-benar padat dan mengenyangkan...
Dua malam tiga hari bersama keluarga Ernut dan gank Tombol membuat saya merasakan kebersamaan yang indah...persahabatan kami yang berjalan manis, hangat dan penuh cinta...


di Kedai Iga Bintaro milik Tatit...Iga Bakar...memang enak..


Ernut, Tatit dan Ika...terima kasih ya sudah bersama-sama kali ini...merasakan kedekatan yang indah dan penuh cinta dengan sahabat adalah anugerah terindah dalam hidup kita pastinya...Semoga silaturahim ini bisa terus terjalin kedepannya sampai kelak kita jadi eyang-eyang nanti...lucu kali ya kalau kita reunian lagi dalam formasi lengkap - bersama Milut dan Nining - tapi sudah jadi eyang-eyang...uhuiii...eyang gaul dan funky...suwiit...suwiiit....




Kalau sudah ngumpul gank Tombol begini tak ada lain agendanya selalu : curhat, cekikikan, makan-makan dan...( paling penting) foto-fotoan dunk...

Mungkin ada yang belum paham arti kata Tombol...konon katanya itu adalah singkatan dari Tolol-Bodoh dan Konyol...begitulah kami saling menyebut diantara anggota gank...disingkatnya mBol....manggilnya dengan gaya mesra mendesah...mBooooooLhhhh



Picts by : Ernut & Tatit