Rabu, 09 November 2011

surat pendek buat pipop





dear pipop,
sore ini saat melihat kabut dibola matamu yang bening, aku seperti sedang merasakan perasaan yang sama yang aku rasakan ketika usiaku sedang menapak dua belas... bahkan aku hampir yakin bahwa ini adalah deja vu
saat pertama menyukai teman laki-laki di kelas, seseorang yang menurut aku sudah sangat keren, sangat cool, sangat cute...meskipun saat itu tak pernah sedikitpun aku berani mengibarkan bendera tanda suka...hingga kami harus terpisah karena sesuatu...kemudian aku menyimpan perasaan itu dalam-dalam di sudut hatiku....sampai saat ini.
seperti itulah pastinya yang kau rasakan bukan, pop ? jatuh cinta , belum lagi sempat PDKT apalagi nembak ataupun ditembak...lalu kau harus patah hati...menyakitkan sekali..

dear pipop,
ayolah...jangan terlalu lama terpuruk dalam kecewamu...lihatlah aku, aku masih berdiri tegak disini, bersama cinta yang datang kemudian yang aku yakini memang disediakan Tuhan untukku. jangan berlama bersedih, lihatlah setelah mendung lalu hujan, akan terbit kembali hari yang indah dan cerah...untukmu.
ayo warnai hatimu dengan banyak hal yang lebih penting dari sekadar menatap kembali langkah kaki lelaki yang tak pernah tahu bahwa ada seseorang bermata bening yang (pernah) jatuh cinta kepadanya. tak peduli kau harus menemuinya setiap hari dalam hari-harimu....ah, dia bukan siapa-siapa bukan ?

dear pipop,
percayalah aku, kelak bila Tuhan berpikir untuk menyatukan dia denganmu dengan alasan yang cukup kuat atau bahkan menjauhkan kalian sekalipun...pastinya ada alasan yang lebih kuat untuk itu...marilah kita saksikan bersama betapa itu akan menjadi rahasia Tuhan yang paling indah untukmu...

dear pipop,
bukan salahmu menyimpan cinta rahasia ini...sebagaimana aku dulu menyimpannya dalam suatu simpul yang manis di sudut hatiku....kelak engkau akan mengerti apa yang aku maksud ini. rahasia cinta kecilmu, sungguh sama seperti yang pernah aku rasakan tiga dasa warsa yang lalu...itulah mengapa aku menyebutnya deja vu
seperti yang kau lihat, aku masih tegak berdiri, bukan ? Tuhan akan segera memberi penawar kecewamu, sebagaimana Tuhan kemudian menerbitkan kembali pelangi hatiku, sejak itu.

dan sekarang,
peluk aku seperti malam-malam biasanya kau tidur bergelung dalam pelukanku. rasakan betapa besar cintaku kepadamu, karena aku tahu apa yang kau rasakan...karena kita pernah merasakan hal yang sama.

karena aku, ibumu :)

rasai cintaku, pipop

*
surat pendek untuk gadisku, pipop
cerita tentang empati, saat ia jatuh cinta tanpa jeda kemudian patah hati
tetaplah kuat seperti Ibu, pipop :)

*

4 komentar:

prih mengatakan...

Bahagianya sang putri dengan dukungan penuh cinta mama Ayik. Salam

DWP DJBC Kalbagtim mengatakan...

salam kenal dari Borneso :)

Sekar Lawu mengatakan...

mbak prih...matur nuwun Mbak...salam manis dari karanganyar

Sekar Lawu mengatakan...

DWP DCBC Kalbagtim....holaaaa...salam kenal juga...terima kasih sudah menjedul disini....endi oleh2 tas manik2 yang serut ya bu ketua DWP......ahihihi