Minggu, 01 Maret 2009
Jika anakmu demam...
Apa yang kita lakukan bila putra-putri tercinta kita tiba-tiba diserang demam ? Demam, dalam artian badannya teraba panas atau dingin berkeringat. Hal ini sering membuat kita panik, sambil menduga-duga gerangan apa sebabnya.
Kata dokter, demam itu sendiri adalah sebuah gejala, bukan penyakit. Demam pada tubuh seseorang menandakan bahwa sedang terjadi suatu masalah pada tubuh kita dan tubuh kita sedang mengatasinya. Demam sendiri merupakan mekanisme perlawanan tubuh kita terhadap infeksi virus atau bakteri.Suhu normal orang sehat adalah 36-38 derajat C, sedangkan orang dibilang demam bila suhu badannya terdeteksi lebih dari suhu normal. Perlu juga diketahui, demam itu tidak menular. Lalu, apa yang bisa kita lakukan bila anggota keluarga, terutama putra-putri kita demam ?
Nah, kaluk Ibu saya punya cara sendiri untuk mengobati panas demam pada anak. Kata beliau, ini sudah terbukti turun temurun. Secara rasional apa yang Ibu saya lakukan ini memang susah dipertanggungjawabken. Tapi namanya juga Ibu saya yang selalu merasa ketika sudah sepuh pasti serba benar...Wis, pokoke nggak bisa dieyel dah....Menurut beliau, apa yang beliau lakukan untuk mengobati panas demam pada anak (terutama balita) ini sudah beliau praktekan sejak saya masih bayi...ya syudahlahhh....
Sebagai anak yang baik (yang sudah bisa bikin 2 anak pula) saya cuma bisa manggut-manggut bilang " Nggih Bu..." ketika Ibu saya berfatwa tentang suatu resep penurun panas cespleng (menurut beliau).
Saya mau cerita tentang obat turun panas versi Ibu saya yang menurut beliau adalah mandi (manjur) dan diyakini hingga saat ini. Jadi, kalau balita saya (ketika itu) diserang demam panas, entah memang karena gejala flu, atau mau numbuh giginya, pasti Ibu saya dengan cekatan akan membuka "pusaka" keluarga yang berupa.....potongan puser bayi yang telah beliau simpan dan rawat dengan baik...potongan puser itu direndam diair matang, kemudian air rendaman dikompreskan pada dahi bayi Karin atau Aizs. Kemudian Ibu juga akan membuat parutan bawang merah dicampur minyak telon untuk diblonyohkan kesekujur badan bayi saya....(Nah, kalau yang terakhir ini sih memang sudah saya buktiken)
Manjurkah resep YangTi ini ? Alhamdulillah, demam panas memang segera turun...Tapi, menurut saya sih bukan karena rendaman puser itu, tapi ya karena begitu teraba demam pada badan bayi saya sudah bergegas membawanya periksa ke dokter...Tentu saja, obat dan penanganan dokterlah yang membuat bayi saya sembuh dari demamnya.
Lha resep YangTinya ? itu kan sugesti saja, saya kira. Lucunya, bila demam bayi saya sirep (turun), maka YangTi dengan yakin akan ngendika..." Lhah, sembuh kan ? "...Ya iyalah.....wong diobati..., kata hati saya.
Wekekek, Ibu saya memang istimewa. Mungkin tak semua Ibu punya pusaka keluarga seperti yang Ibu saya punya. Buat saya ini adalah memorabilia dan bukti kasih sayang seorang Ibu-seorang YangTi kepada saya putrinya dan Karin - Aizs cucunya...
Bahkan, masih ada beberapa memorabilia lagi yang masih beliau simpan dan dirawat dengan baik, yaitu potongan rambut saya ketika pertama kali saya digundul ketika bayi, lengkap dengan riwayat dan tanggal kapan pertama kali potong rambut. Juga potongan kuku bayi saya (yang disimpan dalam wadah merah seperti jimat )...lihatlah gambar dibawah ini ...
Juga, kartu periksa sejak Ibu saya hamil hingga melahirkan saya, masih terawat dengan baik. Trus masih ada juga kartu kontrol ketika saya bayi yang memuat perkembangan kesehatan saya hingga saya berumur 3 tahun. Kalau sekarang ya macam KMS itu lho...Huebat ya Ibunda saya ?
Kalau saya, boro-boro ngrawati hal yang menurut saya nggak penting begitu, lha wong setiap kali mau periksakan bayi saya pasti harus ada acara kalang kabut mencari kartu periksa....ealaaah........
Lha, kok cerita demam jadi nggladrah ke memorabilia YangTi....
Oke, kembali kecara mennangani demam pada anak yang ingin saya share kan dengan kawan-kawan. Sebenarnya ada cara menangani penderita demam tanpa obat-obatan, yaitu : Kalau anak kita masih mau makan-minum dan main, artinya tak perlu terlalu khawatir. Demamnya masih wajar, dengan beristirahat seperlunya kemungkinan demamnya akan turun. Kalau harus minum obat-obatan, konsultasiken pada dokter keluarga (jangan kedukun yaa...). Belilah obat penurun panas yang dijual bebas tapi dengan pengawasan (kamsudnya ?). Atau kalau anda cucok, bisa juga dicoba beberapa obat alternatif untuk penderita demam yang saya dapat dari beberapa sumber yang pernah mencobanya dan berhasil, :
1. Kunyit (Curcuma longa)
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.
2. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)
Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda. Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.
Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.
3. Bawang merah (Allium cepa L.) Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.
Caranya: Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh.
4. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih. Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung flavonoida, saponin dan tanin. Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol, dan minyak atsiri.
Caranya: Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut dan kepala.
5. Air kelapa muda
Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain kalium. Pada saat panas, tubuh akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Nah, untuk menggantikan keringat yang keluar, perbanyaklah minum air kelapa.
mangga, silahken dipraktekkan pada putra-putri, keponakan atau cucunda tercinta...
Punya resep tradisional yang lain untuk menurunkan panas demam pada anak ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
23 komentar:
kalu anak panas bawa ke dokter, bila tetep aja panas, pukuli dokter..
Pusaka tali pusar bapaknya anak-anak kok ndak ditampilkan? Dirahasiakan ya? :-)
takjub liat puser yang tersimpan rapi di kantong berenda... !!
ibunya mbak Ayik ini gemi lan setiti ya
Waduuuh ... potongan tali puser? Musti ati-ati tuh nyimpennya Mbak. Kalau kelupaan, habis direndam nggak disimpen lagi, bisa-bisa dimakan kucing .... hihihi .... (pasti kucingnya langsung hoek-hoek ... :D )
Kalau yang parutan bawang merah plus minyak telon itu memang andalanku kalau anak demam.
wahhhhhh... puserku wes ilang... punya anak-anak juga sudah ketlingsut entah dimana... maklum, salam 15 tahun terakhir ini pindah rumah sudah 5 kali, hehehe
puserku sudah ndak tahu entah dimana... hiks...
Kalau saya panas atau anak-anak juga kerabat tiba-tiba demam saya ada pengalaman dengan REIKI.
1. Segera salurkan REIKI ke kepala dan sekujur badan.
2. Kompres dengan handuk/lap basah di tengkuk dan kepala.
3. Minum air kelapa ijo ketika panas belum juga turun.
Namun sejak saya belajar dan mempraktekkan REIKI saya sarankan penderita demam untuk menempuh cara sebagaimana Jeng Sekar Lawu sarankan, kalau keluarganya tahu, namun bila tidak tahu saya salurkan REIKI jarak jauh atau jarak dekat kepada penderita. Segera setelah diberi REIKI saya anjurkan untuk banyak minum air putih hangat.
aku pernh bbrp lama nyimpen puser'e anakku mbarep, trus waktu tak liat kog gilo dewe ki mbak :D
wah kuku barang disimpen.
Mbak Ayik, tanggal 7 dan 8 ada kopdar di Yogya lho, hadir ya. Tanggal 7 malam, nyonya rumahnya Bu Dyah Suminar. tanggal 8 malam, yang ngunduh saya. Ayo, ditunggu lho ...
ibu saya melakukan hal yg sama dgn tali-tali pusar kami anak2nya..tp saya enggak..hanya menyimpannya dlm tabung khusus tp enggak dibuat cantik..
buatin kantong cantik begitu dunk, mbak *ngarep*
kalo anak2 panas, biasanya sih andalannya brambang plus minyak kayu putih, mbak..tp baca postingan ini, ilmunya jd bertambah deh :)
Kalau ingin mengenal REIKI bisa datang dan berkunjung ke http://www.reikiasia.com/ baca lalu klik forum REIKI free attunement ( penyelarasan agar dengan cara ini resmi menjadi Praktisi Reiki ).
Bila sudah ikut free attunement lalu latih diri sendiri apa yang menjadi keluhannya. Bisa juga sebagai kelinci percobaan, salurkan REIKI kepada binatang peliharaan, misal kucing, ayam, ikan dan burung.
Untuk meyakinkan REIKI salurkan REIKI kepada pasangan hidup atau tetangga. Selamat bergabung menjadi Praktisi Reiki ya? salah sehat berkat TuHAN melalui pembelajaran REIKI.
Untuk kepustakaan baca Reiki Teknik Effektif Penyembuhan Luar Biasa Seketika karya Irmansyah Effendi - Reiki Tao karya Khusnul Hadi- Hidup sehat dengan Reiki karya Prof. Sutan Syahdeni - Reiki karya Tjiptadinata Effendi.
Alamat almamater saya ada di http://www.waskitareikippa.com/ atau http://www.padmajaya.com/ atau http://www.intireiki.net
HHmmm ...
BTW tali pusar anak-anak saya ... sudah saya pendem tu Bu ... gimana ya ...hehehe ... ini juga tradisi katanya ...
Kalo anak saya demam ...
Biasanya ... saya buka baju terus memeluk anak saya ... katanya biar panasnya pindah ...
Ini juga lumayan ..."Mandi" (aka manjur)
Salam saya
HHmmm ...
BTW tali pusar anak-anak saya ... sudah saya pendem tu Bu ... gimana ya ...hehehe ... ini juga tradisi katanya ...
Kalo anak saya demam ...
Biasanya ... saya buka baju terus memeluk anak saya ... katanya biar panasnya pindah ...
Ini juga lumayan ..."Mandi" (aka manjur)
Salam saya
Mbak, cantik banget kantong tali pusarnya, mau juga dong...Kalo ibu saya sih, suka kompres air asam jawa di kepala dan tubuh bila ada yang demam. Kalo saya, ya, pake itu aja, Coolfever, yang di tempel di dahi bila anak-anak demam.
Oh ya mbak, lupa, salam kenalan ya. Saya suka sama crita2nya mbak, saya link ke blog mbak boleh ya...
Matur nuwun mbak resep resep herbalnya.
Saya juga nyimpen tali puser bayi. katanya untuk obat turun panas :)
Mbak, barang barang yang waktu masih bayi, bisa jadi kenangan masa kecil/bayi, yang akan menghubungkan dengan kenangan kepada sang bunda. Ahh, jadi inget almarhum ibu saya jadinya.
waaah...ternyata pandai bikin obat tradisional,,,tak copy, untuk cucu saya kalau demam.
Salut buat ketelitian ibunya. Kayaknya obat penurun panas versi ibu mba ada benernya juga. Di singapura malah ada bank tali pusar atau ketuban atau...? untuk disimpan. Anak saya malah susah sekali kalo makan nasi, apa ada obatnya mba?
tali pusar anak2 aku jg aku simpan rapi Mba ayik.. tp hnya sebagai kenangan.. aku blm pernah praktekin ky resep mba ayik tsb d atas jk anak2 aku pns.... takut ngk hygenis...
repot2 amat, tinggal beli panadol nape?
Tali pusar anak2 aku jg aku simpan rapi Mba Ayik, tp blm pernah aku coba utk praktekin resep Mba Ayik bila mereka lg kena demam, meski aku jg dah lama denger ktnya siy bs utk obat turun panas, abis takut ngk hygenis... he he he
Posting Komentar