Rabu, 30 April 2008
Sunarto's Family
Para sepupu dari keluarga Sunarto termasuk yang jarang muncul di KB DM, pada kemana ya mereka. Mungkin mereka lagi pada sibuk dengan aktivitas masing-masing, sehingga tak sempat menyambangi milis KB DM.
Halo keluarga Sunarto, aku punya foto jadoel, diambil waktu kami liburan ke Jakarta. Mas Bambang Pilot, Mas Aji, Mbak Yayoh, Mbak Cici, Mbak Puni, Mbak Endang dan Mbak Titin...pade kemane bo'? Muncul 'nape? I miss U all
Kawinan Pakdhe Narso
Aku nggak tahu persis kapan tepatnya acara kawinan Pakdhe Narso ini. Yang jelas waktu itu aku belum dibuat oleh Bapak dan Ibuku.Seperti layaknya pesta kawinan, tentu berkumpulah segenap handai taulan dari selurih penjuru negeri...halaah...Dan yang nampak difoto ini adalah para cucu yang sudah lahir duluan....jadi buat yang lain setelah tahun itu..maaf ya.,.. foto kalian gak ada....ha...ha
Nampak keluarga besar Sunardi DM, Pakdhe Narno, keluarga Pakdhe Harso, nampak dilatar belakang (pojok kiri) adalah pepundhen kita Mbah Putri DM, dibelakang penganten ada Mbah Putri Lurah Kartosudiro, dan Mbah Hadi Suparto. Depan paling kanan (berdasi) adalah Om Dibyo.
Dalem Sondakan
Sudah lama sekali tidak merasakan kebersamaan bersama para sepupu. Waktu kita kecil, biasanya kita berkumpul di dalem Sondakan tempat almarhumah Budhe Kayati dan Budhe Marsam tinggal.
Setiap malam minggu ada acara wajib yaitu mengumpulkan cucu-cucu yang tinggal di Solo untuk menginap di dalem Sondakan. Biasanya Budhe Kayati lantas membuat aneka masakan kesukaan kami, memang cuma sedrhana, standar kampung tapi rasanya.....tak terlupakan. Sambel bikinan Budhe Marsam juga nyamleng, termasuk menu yang mmmhhh. Lalu acara dilanjutkan dengan bercanda bersama dan mendengarkan dongeng Budhe Marsam & Budhe Kayati. Hebatnya, dongeng Budhe Marsam selkalu bersambung, membuat kami penasaran untuk selalu datang dan datang setiap malam minggu. Para sepupu yang biasanya berkumpul waktu itu antara lain : Mas Wahyu dan Taufik Sunarso, Mas Gaos, Mas Restu dan Mbak Tutik dari keluarga Sunarno, Mbak Eni dan Mas Basuki dari keluarga Harsowiryono. Alhasil dalem Sondakan selalu regeng (hidup) setiap malam minggu.
Sesekali kami juga berkumpul semua dalam formasi lengkap bila ada keluarga Jakarta yang datang berkunjung, misalnya keluarga Pakdhe Nardi, Pakdhe Narto atau Tante Rus. Nah, foto diatas dibuat sekitar tahun 79 ketika Tante Rus & keluarga datang berkunjung. Mbak Uut Sunarso masih ada dalam perut ibunya,Pram sudah keliatan lumayan agak cuakeep... (mungkin karena fotonya sudah berwarna...wa...ka...kak...). Hanya saja Dewi Siswanto agak malu-maluin, karena gak ada yang kepikiran betulin celdamnya yang melorot...ha...ha...Kalau saja dia tahu.....Hii...hi...hi
Oleh-oleh
Yang tak boleh terlewatkan bila kita bepergian adalah oleh-oleh. Kalau kita pergi keluar rumah, orang rumah selalu mengingatkan kita " Jangan lupa oleh-oleh nya ya.... ." Terkadang kepergian kita yang tidak terlalu jauh keluar rumah sudah membuat yang ditinggal tetap meminta oleh-oleh. Apalagi kalau perginya keluar kota, oleh-oleh sudah menjadi satu kewajiban. Yah...maka kepada yang suka jalan keluar rumah haruslah bersiap dengan budget khusus oleh-oleh. Nah, buat yang bepergian ke Solo, jangan lupa oleh-oleh khas Solo, yang standar ya paling : Brem Solo, Abon atau srundeng, ampyang, geti, intip, usus-cakar-paru goreng dan lain-lain. Yang nggak standar macamnya : sosis solo made in warung kita, srabi notosuman, Aku bilang nggak standar karena hanya ada ditempat-tempat tertentu atawa langsung pada si pembuat. Kalau ada cabangnya ( Srabi Notosuman ada banyak cabang di banyak tempat juga di Jabodetabek), pasti rasanya tak seafdol dan se orisinal dipembuatnya yang asli.
So, kalimat " Oleh-oleh nya jangan lupa...", selalu terjawab dengan aneka pilihan diatas.
Dilarang Ngiler
Judul diatas cuma himbauan belaka, karena ngiler adalah hak asasi setiap manusia normal apalagi yang tidak normal.Karena aku juga sempat ngiler sambil ngantri si ibu meladeniku sepincuk brambang asem, ternyata hasratku tak terpuaskan dengan hanya sepincuk brambang asem, akupun nambah, sepincuk lagiii........Si ibu masih nanya, tambah pepdes mboten Bu ?...aku sih hayoo' aja...dan hasilnya bukan cuma mbrebes mili tapi juga kringet godres. Puas ? Puas ?
Brambang Asem, penganan ini salah satu favoritku, dimakan pada saat udara panas makin mooy. Paduan pedas-manis dan asem sungguh pas dilidah jawaku, mungkin kalo orang padang bilang masih kurang pedas, tapi ini rasanya sudah cukup hot kayak ditampar sandal jepit mak plok!...panaasss............
Sayuran kangkung dan lung (daun ubi jalar) disiram sambal yang diramu dari : cabe rawit-bawang merah dibakar-terasi diulek secara kompak bersama gula jawa dan asem, jangan lupa teman paling pas adalah bacem tempe gembus. Mak Nyuuusss........! Halaah...!
Buat yang belum pernah ngrasain yang namanya Brambang Asem, maaf, anda tidak beruntung ! ha...ha..Satu jenis kuliner Indonesia yang paling difavoritkan di Solo. Brambang Asem , mmm...mmm...yummy
Senin, 28 April 2008
Cinta Kami Tetap..........
Kebersamaan itu,
pernah menjadi bagian dari masa laluku,
Meski kini tak lagi bersama
Tapi aku percaya
Bahwa disana dia merasakan,
Bahwa selalu ada cinta dari para saudara dan handai taulan,
Untuk Yudhi dan Ipras,
Semoga engkau tenang dalam pangkuanNya,
Bersama Ibunda tercinta, bersama Budhe Kayati yang menyayangi,
Budhe Marsam yang selalu siap kapanpun dibutuhkan...dan lainnya
Yudhi dan Ipras,
Selamat jalan
(didedikasikan untuk kedua adinda...)
Kamis, 24 April 2008
Kehangatan Keluarga
Aku mengkondisikan kepada kedua putriku untuk memahami silsilah keluarga secara konsisten. Sejak kecil mereka telah kami kenalkan dengan konsep Big Family, sejak Mbah Buyut-YangnDan (Bapak)-YangTi (Ibu)-saudara kandung eyangnya, saudara sepupu Bapak/ibunya, sudara sepupunya sendiri....waaa...bingung ya ?. Meskipun jarang ketemuan, anak2 sudah paham betul siapa KB DM (dari keluarga YangnDan) dan keluarga Sosrodihardjo (dari keluarga Yang'Ti). Meskipun tinggal makamnya, sesekali (terakhir 1 tahun lalu) kami ajak anak2 mengunjungi pemakaman keluarga di Kidul Pasar Laweyan.Kalau ke Magelang (keluarga YangTi) sesekali saja kalau barengan event keluarga seperti kawinan atau lebaran.
Sekarang, karena domisili kami di Karanganyar yang notabene deket dengan keluarga Bapaknya anak2, maka anak2 konsen banget dengan kedekatan bersama sepupu2 dari pihak Bapak, secara sepupu dari pihak ibunya tinggal keluarga Budhe Harso yang tinggal dekat rumah.
Dari ayahnya, Karin & Aizs punya 18 sepupu, yang umurnya gak beda jauh. Kami juga rutin ngeriung minimal seminggu sekali.Buat aku, cukuplah untuk mendekatkan anak2 pada kehangatan sebuah keluarga besar. Berharap sampai dewasa nanti, mereka bisa tetap dekat karena mereka mempunyai sumber darah yang samaaa...........
Aku sendiri, sangat menikmati kedekatanku dengan sepupu2 dari Bapak.Saat2 anak2 Om Z menikmati liburannya di Solo ketika mereka masih remaja, menjadi moment bagus buat dikenang. Pram & Andi, masih ingat kan wedangan di Solo ? pagi2 nongkrong di warung soto belakang pasar senggol....wah...asyik kan ? Waktu itu kita masih imut ya, ada Mas Bas,Gaos, Restu, Mbak Eni dll.Dan jangan lupa, the godfather kita, Pakdhe Jeno yang setia mengantar kemanapun kita mau.
Lepas dari itu semua, aku punya satu lagi foto lawas. Foto biang kita ha...ha...., disitu ada Mbah DM Putri (sayangnya, tak satupun diantara kita yang punya foto Mbah DM kakung, jaman itu belum sempat kejepret kamera..., tapi kata sahibul hikayat, dari narasumber yang sudah pada almarhum, wajahnya agak2 mirip Pakdhe Narto), disebelah Mbah Putri adalah Mbah Buyut (ibunya Mbah putri). Trus dibelakang adalah Budhe Marsam, Om Narjo, Pakdhe Narso dan Budhe Kayati
Rabu, 23 April 2008
Menapak Masa Lalu Melalui Foto & Memorabilia
Minggu kemaren aku & anak2 menemukan album2 foto lama. Satu diantaranya adalah foto2 jaman doeloe, ketika aku masih bayi sampai anak2 yang bener2 masih black & white. Aku seneng banget liat foto2 jadoel itu. Aku harus berterima kasih kepada Bapak yang sudah membuatkan aku dokumentasi yang sekarang baru aku sadari sangat besar artinya. Juga kepada Ibu ku yang dengan telaten menyimpan dan merawat foto-foto itu hingga bisa aku nikmati sampai saat ini bersama kedua putriku, semoga ini bisa terus ada sampai cucu & cicit ku kelak. Bagaimanapun, foto-foto itu menyimpan sejarah hidupku yang tak mungkin terulang sepanjang hidup kita. Seperti halnya ibu, aku juga berusaha membuat satu konsep dokumentasi kehidupan ...(cieee.......srius amat bu') buat Karin & Aizs, album2 mereka adalah benda pusaka buat aku, berusaha mengabadikan momen2 penting dan keseharian dalam hidup mereka, meskipun dengan fasilitas seadanya...he...he, secara aku belum bisa beli kamera digital apalagi handycam, jadi kamera Pentax K1000 dan kamera di Hp cukuplah...., yang penting ada dokumentasi kan ?
Ketika kita melihat gambar2 itu, rasanya kembali kita ke masa lalu, lokasinya dimana ya ? tahun berapa ? mood kita lagi dimana ketika di foto? membuatku jadi ketawa sendiri...ada satu foto culun ku dengan mulut monyong dan tangan tergenggam kencang diatas kepalaku, wajahku tegang menahan amarah,...lalu aku ingat aku dipaksa action oleh ibu padahal aku lagi males difoto...wajah difoto itu jadi jauh dari manis.Abis difoto aku nangiiiisssss.....Ketika itu umurku baru 5 tahun ( kok bisa masih ingat moment nya ya ...? ngarang kaleee...'), mungkin waktu itu foto itu tak punya arti khusus, tapi kini ketika aku memandangi foto-foto itu, aku jadi haru & geli....., he...he...korban ambisi ortu demi mendapat moment bagus dalam foto....Itu juga kah yang dulu sering kulakukan pada anak2ku ? Maybe yes, maybe no....., aku suka memaksa anak2 untuk beraksi didepan kameraku, dengan baju2 lucu mereka, kadang kalau mood lagi Ok, sesi foto berjalan lancar, tapi kalau lagi manyun, wajah2 kecil itu juga kelihatan gak enak diliat...ha....ha. Memang, lebih baik mengabadikan anak2 dalam candid aja, curi2 foto, ekspresi yang didapet bisa natural dan lebih hidup.....Jangan kayak aku kecil dulu, gayanya begini-begitu, tangannya begini-begitu....,senyum 12 jari...(waaa...lebar amat yak ? ) Malah jadinya aneh....
Ngomong2 tentang memorabilia, ada gak yang kayak ibuku ? beliau masih menyimpan benda2 semasa aku bayi lho, popok-gurita-selimut, bahkan tali pusar-potongan rambut pertama-gigi tanggalku yang pertama. Semua disimpan rapi dalam kemasan khusus dan diberi tanggal. Ibuku juga menyimpan struk gaji Bapak dari kapan tahu.... ( tapi just sampel, gak smua....., kalo semua disimpan dari tahun ke tahun, rumahku bisa jadi museum dong), maksudnya apa coba ? Ibuku masih menyimpan surat-surat dari saudaranya Bapak ( Pakdhe Nardi, Pakdhe Narno, Tante Rus....) dari tahun 1960 an.
Well, suatu hari nanti, mungkin benda2 itu ada gunanya kali ya? setidaknya untuk mengenang moment2 tertentu dalam kehidupan orang tuaku.
Ngomong2 tentang foto jadoel, salah satu koleksiku kali ini adalah foto diatas itu, itu saat Mas Jockie dikhitan, entah tahun berapa. Keluarga Sunardi DM dalam formasi komplit plit. Liat deh Mbak Yanthi & Mas Toto,so sweet............... Lha untung ibunya Mas Jockie bukan ibuku , jangan2 demi memorabilia khitanan, bisa2 potongan b*****g nya yang disimpen lho....Ha...ha...ha, pornografi dong.
Senin, 21 April 2008
Karin & Aizs
Karina Astary (Karin) lahir 21 Maret 1993, sekarang di kelas IX SMP Negeri I Karanganyar dan adiknya Karizsa Astary (Aizs) kelahiran 20 Agustus 1996 sekarang di kelas VI MI Muhammadiyah Karanganyar. Kedua mutiara hati ku ini akan segera menjalani Ujian Akhir Sekolahnya bulan depan ini. Sungguh, orang tua mana yang tak ingin putra-putrinya menjadi orang yang berhasil menggapai cita dan cintanya. Untuk itu, seperti halnya orang tua yang lain, kami akan melakukan apa pun itu untuk menyupport cita-cita kedua putri kami.
Keduanya menuruni gen dari aku (ibunya) yaitu gemar banget membaca....., apa saja akan dibacanya. Sejauh itu positif buat mereka, aku pastinya akan menyupport hobby mereka membaca. Toh, membaca lebih banyak manfaat dari pada tidaknya....
Tutup Gelas Cantik
Hari ini aku buat lagi tutup gelas cantik, lumayan banyak pesanan kali ini. Buat bazar hari kartini, laris manis. Kalau ada yang berminat, boleh deh pesen langsung. Harga jualnya 12.500 per 1/2 dosen nya. Untuk luar kota, plus ongkos kirim ya.....Buat yang pesen minimal 10 dosen, ongkos kirim boleh gratis deh.......
Lumayan ya buat kesibukan mengisi waktu luang seorang ibu Rumah Tangga. Disela-sela mengerjakan pekerjaan rumah yang standart, juga antar jemput anak2ku tercinta masih aku sempatkan diri untuk duduk menghasilkan suatu karya sederhana..... Kalau yang berminat, liat gambar diatas dan pesen langsung aja ya.....bisa lewat Sekar Langit ini saja
Aku, Andi & Pram
Foto ini dibuat ditahun70 an, aku sudah lupa kapan persisnya. Kalau gak salah, ini foto dibuatnya di Semarang, ketika itu Om Z sekeluarga tinggal di Semarang. Lihatlah betama culunnya kita bertiga...hkkk....hhhkkk...hk...
Adinda ku tersayang, Andi dan Pram, apa kabarnya ya......Kalau lihat foto kita jaman kecil dulu, kebayang gak sih kalau sekarang kita bisa memproduksi junior2 yang ganteng & cantik2 ? ha...ha....ha
Tante Rus adalah adik Bapakku, urutannya sih di nomer 10 dari 14 bersaudara ( yang meninggal waktu kecil diitung juga), suaminya Om Zaenal Abidin Haris. Mereka mempunyai 4 orang jagoan yang nama depannya seragam ANDIKA WIDYA..., barulah nama belakangnya adalah Pratomo ( Andi), Prayudhi (Yudhi), Pramono ( Pram) dan Prasetyo ( Ipras). Adinda Yudhi & Ipras telah pergi mendahului kita mengahadp ke hadhirat Allah SWT, semoga untuk mereka selalu diberikan chusnul chotimah. Amin.
Banyak banget kenangan aku bersama adik2 sepupuku ini. Tercatat adalah, liburan pertamaku (sendiri tanpa ortu) ditahun 1985 terselenggara ( halaahhh) berkat sponsorship dari Om Z sekeluarga...ha...ha, ketika itu oleh Tante Rus aku diajak menjelajah kota jakarta yang ketika itu seumurku yang sudah 18 tahun baru aku alami...bayangken sodara2.
Aku diajak ke Dufan, Ancol, TMII, Pasar Baru....ke rumah Pakdhe Nardi, rumah Pakdhe Narto. Benar2 liburan yang sangat berkesan, dan selalu menjadi kenangan. Bagaimana Om Z dan Tante Rus menservice aku habis2an. Aku yang katrok' ini sampai terheran2 liat kota Jakarta yang buat aku terkagum2 seumur idup...(metafora banget 'kale...)
Setelah itu, beberapa tahun kedepan, berlibur ke Jakarta selalu menjadi agenda tetapku. Sejak rumah mereka masih di belakang apotik Gajah, trus pindah ke Tebet Dalam raya sampai terakhir di Cipayung, aku selalu ada.....
Untuk Om Z beserta putra-putra, terima kasih ya.....
Adinda ku tersayang, Andi dan Pram, apa kabarnya ya......Kalau lihat foto kita jaman kecil dulu, kebayang gak sih kalau sekarang kita bisa memproduksi junior2 yang ganteng & cantik2 ? ha...ha....ha
Tante Rus adalah adik Bapakku, urutannya sih di nomer 10 dari 14 bersaudara ( yang meninggal waktu kecil diitung juga), suaminya Om Zaenal Abidin Haris. Mereka mempunyai 4 orang jagoan yang nama depannya seragam ANDIKA WIDYA..., barulah nama belakangnya adalah Pratomo ( Andi), Prayudhi (Yudhi), Pramono ( Pram) dan Prasetyo ( Ipras). Adinda Yudhi & Ipras telah pergi mendahului kita mengahadp ke hadhirat Allah SWT, semoga untuk mereka selalu diberikan chusnul chotimah. Amin.
Banyak banget kenangan aku bersama adik2 sepupuku ini. Tercatat adalah, liburan pertamaku (sendiri tanpa ortu) ditahun 1985 terselenggara ( halaahhh) berkat sponsorship dari Om Z sekeluarga...ha...ha, ketika itu oleh Tante Rus aku diajak menjelajah kota jakarta yang ketika itu seumurku yang sudah 18 tahun baru aku alami...bayangken sodara2.
Aku diajak ke Dufan, Ancol, TMII, Pasar Baru....ke rumah Pakdhe Nardi, rumah Pakdhe Narto. Benar2 liburan yang sangat berkesan, dan selalu menjadi kenangan. Bagaimana Om Z dan Tante Rus menservice aku habis2an. Aku yang katrok' ini sampai terheran2 liat kota Jakarta yang buat aku terkagum2 seumur idup...(metafora banget 'kale...)
Setelah itu, beberapa tahun kedepan, berlibur ke Jakarta selalu menjadi agenda tetapku. Sejak rumah mereka masih di belakang apotik Gajah, trus pindah ke Tebet Dalam raya sampai terakhir di Cipayung, aku selalu ada.....
Untuk Om Z beserta putra-putra, terima kasih ya.....
Keluarga besar DjojoMartono
Keluarga besar almarhum Bapak adalah Keluarga DM .., jangan diartikan sebagai Diabetes Melitus ya, DM adalah singkatan dari Djojo Martono. Itu adalah nama Mbak Kakung ku. MBah Kakung & Mbah Putri mempunyai 14 orang anak, KB banget deh ya, keluarga besar maksudna...... Tapi bisa juga singkatan diatas dipakai untuk menggambarkan bahwa betapa penyakit Dm juga yang akhirnya merenggut kebersamaan kami, hampir semua putra-putri mbah DM ini meninggalnya karena DM juga. Tragis ? Nggak juga deh, itu sudah takdir kalee.....
Dan kini, semua2 generasi Mbah DM sudah habis, tinggal menantu2 nya aja ( Budhe Narno, Budhe Narso, Ibuku - Bulik Yuti, dan Om Zaenal). Aku punya foto kenangan yang dibuat tahun 1969, ketika MBah Putri meninggal. Foto dibuat di rumah Sondakan, rumah keluarga Pakdhe Nardi.Ayoo....yang merasa fotonya ada disini silahkan ngacuuung....! Lihatlah alangkah rukunnya bapak-ibu kita, so sweet..........! Aku, Ayik ada digendongan almarhum Bapak (berdiri paling kanan),Pakdhe Nardi memangku Andi,Pakdhe Jeno menggendong Mbak Eni Suharso,Mas Wahyu & Mas Gaos ada dipangkuan Bapak masing-masing,masih ada Om Narjo, ada juga Pakdhe Narto, Pakdhe Harso & Budhe Salamah, Budhe Kayati, Budhe Marsam dan Budhe Nardi,Tante Rus, Mas Tanto, wuiiih.....seneng ya....!
Buat KB DM dimanapun anda berada, seneng sekali kalau kita masih bisa terus menghidupkan tali silaturahmi diantara para sepupu, cucu, buyut dan canggah Mbah DM.Ayo dong.........
Sabtu, 19 April 2008
Memulai Hari Baru
Hari ini aku memulai hari baru dengan memasuki dunia maya melalui fasilitas blogger. Semoga apa yang aku lakukan bisa mendapatkan dan mendatangkan manfaat, dari siapa saja dan untuk siapa saja yang kebetulan berkunjung ke blog aku ini
Langganan:
Postingan (Atom)