Rabu, 23 April 2008

Menapak Masa Lalu Melalui Foto & Memorabilia


Minggu kemaren aku & anak2 menemukan album2 foto lama. Satu diantaranya adalah foto2 jaman doeloe, ketika aku masih bayi sampai anak2 yang bener2 masih black & white. Aku seneng banget liat foto2 jadoel itu. Aku harus berterima kasih kepada Bapak yang sudah membuatkan aku dokumentasi yang sekarang baru aku sadari sangat besar artinya. Juga kepada Ibu ku yang dengan telaten menyimpan dan merawat foto-foto itu hingga bisa aku nikmati sampai saat ini bersama kedua putriku, semoga ini bisa terus ada sampai cucu & cicit ku kelak. Bagaimanapun, foto-foto itu menyimpan sejarah hidupku yang tak mungkin terulang sepanjang hidup kita. Seperti halnya ibu, aku juga berusaha membuat satu konsep dokumentasi kehidupan ...(cieee.......srius amat bu') buat Karin & Aizs, album2 mereka adalah benda pusaka buat aku, berusaha mengabadikan momen2 penting dan keseharian dalam hidup mereka, meskipun dengan fasilitas seadanya...he...he, secara aku belum bisa beli kamera digital apalagi handycam, jadi kamera Pentax K1000 dan kamera di Hp cukuplah...., yang penting ada dokumentasi kan ?
Ketika kita melihat gambar2 itu, rasanya kembali kita ke masa lalu, lokasinya dimana ya ? tahun berapa ? mood kita lagi dimana ketika di foto? membuatku jadi ketawa sendiri...ada satu foto culun ku dengan mulut monyong dan tangan tergenggam kencang diatas kepalaku, wajahku tegang menahan amarah,...lalu aku ingat aku dipaksa action oleh ibu padahal aku lagi males difoto...wajah difoto itu jadi jauh dari manis.Abis difoto aku nangiiiisssss.....Ketika itu umurku baru 5 tahun ( kok bisa masih ingat moment nya ya ...? ngarang kaleee...'), mungkin waktu itu foto itu tak punya arti khusus, tapi kini ketika aku memandangi foto-foto itu, aku jadi haru & geli....., he...he...korban ambisi ortu demi mendapat moment bagus dalam foto....Itu juga kah yang dulu sering kulakukan pada anak2ku ? Maybe yes, maybe no....., aku suka memaksa anak2 untuk beraksi didepan kameraku, dengan baju2 lucu mereka, kadang kalau mood lagi Ok, sesi foto berjalan lancar, tapi kalau lagi manyun, wajah2 kecil itu juga kelihatan gak enak diliat...ha....ha. Memang, lebih baik mengabadikan anak2 dalam candid aja, curi2 foto, ekspresi yang didapet bisa natural dan lebih hidup.....Jangan kayak aku kecil dulu, gayanya begini-begitu, tangannya begini-begitu....,senyum 12 jari...(waaa...lebar amat yak ? ) Malah jadinya aneh....
Ngomong2 tentang memorabilia, ada gak yang kayak ibuku ? beliau masih menyimpan benda2 semasa aku bayi lho, popok-gurita-selimut, bahkan tali pusar-potongan rambut pertama-gigi tanggalku yang pertama. Semua disimpan rapi dalam kemasan khusus dan diberi tanggal. Ibuku juga menyimpan struk gaji Bapak dari kapan tahu.... ( tapi just sampel, gak smua....., kalo semua disimpan dari tahun ke tahun, rumahku bisa jadi museum dong), maksudnya apa coba ? Ibuku masih menyimpan surat-surat dari saudaranya Bapak ( Pakdhe Nardi, Pakdhe Narno, Tante Rus....) dari tahun 1960 an.
Well, suatu hari nanti, mungkin benda2 itu ada gunanya kali ya? setidaknya untuk mengenang moment2 tertentu dalam kehidupan orang tuaku.
Ngomong2 tentang foto jadoel, salah satu koleksiku kali ini adalah foto diatas itu, itu saat Mas Jockie dikhitan, entah tahun berapa. Keluarga Sunardi DM dalam formasi komplit plit. Liat deh Mbak Yanthi & Mas Toto,so sweet............... Lha untung ibunya Mas Jockie bukan ibuku , jangan2 demi memorabilia khitanan, bisa2 potongan b*****g nya yang disimpen lho....Ha...ha...ha, pornografi dong.

Tidak ada komentar: