Selasa, 14 September 2010

rasakan yang aku rasakan





hai dengarkan aku,
cobalah sesekali, berdiri ditempat aku berdiri
lihat dari sudut tempat aku melihat,
mendengar dari tempat aku biasa mendengar
agar kau merasakan bagaimana rasanya
tak lagi dilihat,
tak lagi didengar,
tak lagi berharga,
juga rasakan,
bagaimana rasanya dikhianati teman sendiri
seseorang yang begitu dekat dan dipercaya
menusukmu dari belakang,
pelan-pelan, sepertinya dia tahu kartu matiku

lalu, sesekali

rasakan artinya perih
sementara yang lain pergi menyingkir
pelan-pelan, agar aku tak merasa ditinggalkan
tak satupun mau berbagi,
bahkan mereka memilih menepi dan pergi
dan menunggu seperti apa cerita akan berakhir
maka
sesekali berdirilah dari tempatku berdiri
agar kau bisa merasakan bagaimana rasanya dikhianati teman sendiri


***

belajar percaya lagi ternyata lebih sulit dari ketika dahulu pertama belajar

7 komentar:

TRIMATRA mengatakan...

mawas diri dan menghargai perasaan orang lain memang dibutuhkan setiap pribadi.

Sekar Lawu mengatakan...

@triMatra:
bener banget...belajar ber empati ternyata sangat membantu kita mengerti orang lain...

~Srex~ mengatakan...

mungkin aku kudu berdiri dipinggir perempatan jalan sambil membentangkan spanduk...bertuliskan...."Cukuplah aku saja...Puaskah dirimu...?"

Sekar Lawu mengatakan...

@mas Srex:
cukuplah aku jadi kurbanmu...
hehehe...emang sapi...?

Linda Rooroh mengatakan...

sapa tuh yik?
nyok kita kroyokin (ato klitikin?!) rame2... :p

Sekar Lawu mengatakan...

@mbak Linda:
halo Mbak Lin...apa kabar...?
sudah nggak penting dia siapa Mbak....memang beginilah dunia...hahaha....sedang belajar ber empati Mbak...
aku kangen lho Mbak, kemana aja?

~Srex~ mengatakan...

Huehehe....asem...iik....bukan Sapi mbak...tapi mungkin "perasaan"...xixixi....