Sabtu, 04 September 2010

malam ini bersama bayangmu



***
#malam ini#

tiba-tiba aku berhenti dari perjalananku menuju titik utara yang aku rencanakan sejak kemarin dulu...seketika aku menengok kearah belakang, tentu saja arah selatan...sekelebat aku lihat bayangmu, disana dibalik rumpun pepohonan yang hitam berjelaga...

bayangmu , masih tetap sama seperti sekian belas tahun yang aku tinggalkan... begitu pekat oleh nada amarah, benci, sakit hati dan terinjaknya harga diri. ketika kita tak lagi bersama, mungkin aku bisa menerima alasannya, tapi apa hatiku bisa cukup mengerti untuk menerima luka hati yang aku tak pernah tahu kapan akan terobati.

# sebuah perjalanan kilas balik belasan tahun lalu#

aaaarrrrggghhh,

bukankah aku sudah berjanji untuk tidak mengeluhkan, menyesali dan merutuki suratan ini ? betapa banyak waktu telah terbuang hanya untuk sekeping kenangan.
tapi, siapa bisa menipu hatimu bila nyatanya ada sekeping kenangan yang tersimpan dialam bawah sadarmu...sebuah kenangan tentang sesosok bayangan yang aku yakin tengah mengikuti kemana arah pergiku...juga malam ini.

aaaaarrrrggghh,

sekarang, aku minta engkau pergi sebelum aku hilang akal, sebelum aku kembali kepada kenangan tentang selaksa hari-bulan-tahun bersamamu ketika itu. engkau tau persis bagaimana cara aku melupakanmu, sejak itu
masih aku ingat ketika aku biarkan diriku menyakitimu, sebagaimana takdirmu membuat aku sakit, sangat, berkepanjangan. ketika helai demi helai , kebencian...bukan lagi kekesalan, semakin menumpuk atas namamu...aaaarrggghh...lalu hatiku berseteru dengan ketakutan itu, takut akan kebencianku kepadamu...aku terlalu takut, membencimu dan melupakanmu. sejak itu.

ketika kemudian aku sadari, aku telah menjelma wujud kebencian itu, menyadari betapa aku mengijinkan diriku menyakitimu...meski bukan aku yang mau...oh, tidak...memang begitulah adanya..akibatnya luka itu membuat aku tersudut sampai pada ceruk yang hanya aku sendiri yang bisa merasakannya...dan aku menikmati itu...


#kembali malam ini, dalam keadaan sadar sepenuhnya#


hai,
mengapa engkau harus kembali hadir dalam wujud bayangmu dan mengikutiku dalam gelap malam seperti ini...ayolah...mungkin aku belum sepenuhnya sembuh dari sakitku, tapi setidaknya aku sudah lebih kuat dan bisa menerima ini sebagai suatu suratan, sebagaimana aku melihatmu sebagai sosok yang sama yang pergi tiba-tiba dan meninggalkanku terluka.
ah, biarkan aku belajar berdamai meski hanya dengan bayangmu dalam gelap malam ini.
hidup toh tetap harus berjalan meski tak selalu dalam terang, jalan hidup mempunyai warnanya, sehingga aku sadar kearah manalagi setelah ini.

hai,
ayo duduk bersama...kita nikmati lagi satu lagu yang menceritakan kisah hati kita ini...hhhmmm...aku tuliskan liriknya ya, supaya engkau bisa membacanya dan bernyanyi bersama denganku...

Rintangan

Kemesraan yang memikat hati
terbujuk hikmah di balik senyum mu
bercinta adalah satu yang sangat mudah
kasihmu padaku takkan terlupakan

berdua kita telah menjalin cerita (asmara)
sepanjang waktu yang berjalan
bersama kita telah mencoba mengharap
kehidupan dua manusia terpisah kini

oh mengapa cinta suci ini
harus terhenti meski semakin dalam
keyakinan dan keimanan mu itu
jadi rintangan walau Tuhan satu

hanya impian
maafkan daku
tetap kudamba
oh mengapa
Tuhan memisahkan kita
oh…


ilustrasi lirik lagu :
Rintangan, Karimata feat Dian PP & Lydia Nursaid
Now, song by Cindy Bernadette feat Glenn Fredly

***
special thanks to :
N & S
berdamailah dengan hatimu, sob



8 komentar:

ellysuryani mengatakan...

Lagu yang juga pernah saya suka. Zaman SMA atau kuliah, he lupa.

Sekar Lawu mengatakan...

@ayuk elly:
sekarang ada repackage nya lho Ayuk...

Alris mengatakan...

Sangat menyenangkan kalau Karimata mengeluarkan album baru lagi. Salam

Mechta mengatakan...

Maaf mbak cuma mau nitip ucapan Selamat merayakan hari kemenangan untuk mbak Ayik sekeluarga. Maaf ya mbak, bila ada salah2 kata / kurang berkenan selama ini....

Arief Firhanusa mengatakan...

Mbak Ayik punya banyak keping masa lalu yang muram. Hebatnya, ia kini kok ceria sepanjang hari ... Met Lebaran Mbak, mohon maaf lahir batin.

Sekar Lawu mengatakan...

@alris:
suka karimata juga ya...? Toss...!!!

Sekar Lawu mengatakan...

@mechta:
terima kasih jeng mechta, sama2 ya..mohon maaf lahir batin juga dari saya...

Sekar Lawu mengatakan...

@mas Arief:
muram dan ceria adalah dua sisi mata uang dari satu keping yg sama...buat saya, masa lalu yang muram tak harus disesali apalagi dirutuki, bukankah dia sudah menjadi satu paket hemat dalam perjalanan hidup kita...
so, let's enjoying your life....