kubayangkan punggung tegapmu. lalu aku meraih kemejamu .dan menciumnya perlahan.aku rindu. aku bayangkan ketika kita bercinta dalam pusaran hari yang tak berujung. engkau , aku dan purnama yang menggenapi malam. dalam gelap kau peluk aku, dalam gelap kau cintai aku...seperti saat pertama itu..apakah kau lupa ?
sementara dentang denting jemari gerimis menjejali otak kita dengan swara cinta, tak kah kau dengar lagi ? sudah begitu tulikah hati dan nuranimu ? sudah butakah rasamu...tak adakah lagi kenangan tentang sekian tahun yang pernah kita lewati bersama ?
aku masih membayangkan punggung tegapmu, aku masih selalu ingin meraih kemejamu, menggenggammu erat , menciummu hingga kita tak bisa saling melupakan.
engkau, lelaki malam dan aku perempuan pecinta senja tembaga...ketika hari makin beranjak dan aku tinggal bersama bayangmu...absurd...aaaarrrggghhhh
mendekatlah, agar bisa aku peluk punggung tegapmu, kudekap erat didadaku, meski kita tak saling memandang...rasakan betapa jantung kita tak bisa saling berbohong...ketika detaknya seperti menyebut nama kita...namamu dan namaku.
ayolah, tak perlu kita bicarakan sebentuk cinta yang sudah hilang entah kapan...ayolah, rasakan saja apa yang bisa kita bagikan.
kehangatan , kepercayaan, keindahan, kepasrahan dan pengharapan...
apapun, baik-baiklah engkau disana. dan dengarkan pesanku lamat-lamat...aku mencintaimu, tetap mencintaimu seperti aku berusaha mencintai kemungkinan-kemungkinan dalam diammu itu
***
I just wanna love you for the rest of my life, I wanna hold you in the morning, hold you through the night.*
pict by AJP
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar