Kamis, 04 Agustus 2011
hati sepi tanpamu, nak :(
sudah hampir seminggu ini pembayunku, Karin , ngekost di Yogya. sebagai mahasiswa baru di FBS Sastra Inggris UNY dia wajib mengikuti rangkaian kegiatan opspek di kampusnya. tentu bukan hal yang mudah untuk keluarga kami melepas Karin, anak selama 18 tahun ini selalu dalam pelukan kami, ini adalah kali pertama kami melepasnya pergi jauh dalam waktu yang lama ke kota tetangga.
pada dasarnya d'angels adalah anak2 yang lumayan mandiri...kalau aku bandingkan dengan anak2 kerabat dan teman2ku yang lain. mungkin ini adalah buah dari cara kami mendidik mereka untuk survive kedepannya. asal tahu saja, saya menerapkan pendekatan yang sangat humanis dan demokratis terhadap d'angels...kami berikan mereka arahan dan pengertian untuk bisa mengambil keputusan terbaik dalam hidup mereka. mungkin oleh beberapa pihak saya sering dinilai agak terlalu keras menegakkan disiplin terhadap d'angels. tapi sebenarnya banyak nilai2 yang saya ambil dari cara ortu saya dulu mendidik saya yang saya anggap masih relevan dan masih pantas diberlakukan. intinya, saya mengambil hal2 positif yang pernah saya terima dulu dan meminimalisir hal2 negatif sebagai suatu pembelajaran untk kebaikan. that's it.
eh...kembali ke Karin ya... hari2 pertama berpisah dengan Karin ini terus terang sempat membuat saya sedih banget. bagaimana tidak, biasanya ada dua anak yang harus saya urusin segala sesuatunya dari pagi hingga pagi lagi, sekarang yang satu harus hidup jauh di perantauan, rumah jadi kerasa banget sepinya. yang biasanya setiap pagi ada acara teriak2 rebutan KM antara mbak Karin dan Bapak nya, lalu celotehan saut2an antara Karin dan Aizs, belum lagi kalau sudah dengar suaranya Karin yang nyanyi lagu2nya...semua tak ada lagi. pagi kami menjadi lempeng tak ramai lagi, saya tak lagi berteriak2 mengingatkan Karin supaya nggak slordijg...hehehe...trus ada lagi yang terasa hilang, biasanya sehabis mandi dan mau pergi2 Karin ini paling suka berdiri lama2 didepan lemari baju saya hanya untuk memilih koleksi baju mana dari Bapak dan Ibu nya yang pengin dia pake...serius...anak ini memang lucu, suka banget pakai baju2 saya dan koleksi T-shirt Bapaknya...itulah sebabnya mengapa setiap kali mau beli baju saya mesti mempertimbangkan apakah baju saya kelak akan pantas dipakai oleh anak2 gadis saya...jadinya Ibu nya ini dipaksa milih model gaul gak jadoel sama d'angels...ahihihi...ngirit kan ?
untungnya lagi, size saya dan Karin gak beda jauh...( sumpe' loe, Yik ? )...hahaha...nggak dhing, gedean Ibunya sih, tapi masih sangat comfortable kalau satu baju bisa dipakai barengan. kata Karin, nggak semua Ibu kayak saya...bisa tune in dan dekat banget sama anak2nya...halaaah...asal jangan dirasa sebagai bentuk over protect ya...saya sangat luwes kok dalam hal mendidik dan ber relasi dengan d'angels. saya dan d'angels ini kayak teman saja, kayak sahabat tepatnya. apa yang dirasakan oleh d'angels pasti bisa saya rasakan juga. saya pikir semua ibu juga begitu, kan..hanya mungkin caranya saja yang berbeda..
duuuh...kok jadi curhat begini yaaa.....hehehe.... mungkin karena saya terlalu melow merasakan sebuah lubang dihati saya saat harus berpisah dengan pembayun ini...huwaaaa....saya bisa tiba2 pengin nangis setiap ingat bahwa Karin tidak bisa setiap saat saya peluk dan saya uleng2...saya jadi freak nelpon dan berkirim pesan, kadang saya yang emosi kalau pesan saya tak segera dibalas oleh Karin, padahal dia telat balas karena lagi asyik dengan opspeknya...hehehe...
begitulah, semoga Tuhan selalu melindungimu, Nak...cinta ibu menemanimu selalu, percayalah bila Ibu selalu ada didekatmu, mendekap hatimu dengan penuh cinta. jaga diri dan hatimu ya, Nak. jangan pernah sia2kan kepercayaan yaang kami berikan kepadamu. jaga nama baik keluarga kita ya Nak...I luv U, Karina..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
good luck mbake aizs..
Posting Komentar