Kamis, 22 Juli 2010

selamat datang Naura...


suatu pagi dalam balutan mendung, aku duduk menghadap taman depan, berteman sepi.. hanya sesekali kendaraan melintas meninggalkan debu yang beterbangan dan melekati kulitku.tiba-tiba aku teringat kepada sesosok anak muda, sepertinya dia lebih tepat menjadi anakku, meski dia memanggilku dengan takzim...Mbak...
sedang aku serius memikirkannya, Tuhan seperti melihat isi hatiku...sejurus kemudian aku melihatnya datang bersama seorang perempuan muda yang aku kenal sebagai kekasihnya...
wajah keduanya begitu pias, seperti tak berdarah, bahu keduanya lunglai dan sorot matanya tak berani memandang bola mataku....ahhh...ada apa ini ?
lalu sipemuda berkata, "..mmmm...begini Mbak...saya...saya...ehhhh..."
siperempuan muda tak kalah gugup, dirapatkannya duduknya melekat kepada kekasihnya, seperti ingin berbagi kekuatan...
hatiku berkata, ada yang tak biasa...meluncur tanyaku bijak, " ada apa, nak ? "
kemudian sipemuda mulai bercerita...lebih tepatnya menjelaskan...ahhhh...lebih tepatnya lagi berargumen...." mbak, kiki (nama disamarkan) sudah dua bulan telat...."
wajahku seketika pias, bohong kalau aku tidak syok mendengar ini....tapi aku masih bisa mengendalikan diri...masih berusaha berpikir jernih...." So ? "
keduanya menghambur keharibaanku, seperti hendak bersujud....inikah bentuk permohonan maafmu, setelah kalian langgar komitmen itu, pranata sosial, pranata agama...bahkan hukum negara....ahukah kalau tkalian belum punya hak untuk melakukan itu....aaaargggh....
begitu susahnya hati ini menerima ini sebagai suratan....begitu berat rasanya membujuk hatiku untuk bisa menerima mereka kembali....setelah perdebatan panjang dan melelahkan akhirnya akupun berdamai dengan hatiku dan suratan itu...meyakini bahwa ini adalah takdir...tulisan tangan yang Maha Adil...aku menerimanya sebagai ujianku, Tuhan...maka mudahkanlah segala urusanku, hingga aku selesaikan semuanya dengan baik dan indah...karena aku percaya, dibalik kejadian selalu ada hikmahnya...
kedepannya, aku dan pasangan muda itu bersama menanti hari penting...hari akan kehadiran sesosok nyawa bermakna....hari yang kami tunggu 7-8 bulan kedepan...
ketika musim telah berkali-kali berganti. tentu saja tak sama seperti dulu. sejak aku menerima takdir itu kalaku melihat saat mereka melangkah ketika malam berubah menjadi begitu panjang-panjang. daun-daun begitu cepat mengering dan tak sempat memekarkan bunga. sesekali bila mengenang akan cita-cita dan rencana lama, masih selalu membuat air mataku jatuh. dan lagi-lagi, yang tertinggal, hanya aku dan ruang.aku tak bisa lagi surut, aku tak mungkin menyesali itu...
aku berjalan bersama cita-citamu yang kandas...sekaligus suatu perjalanan panjang menjemput harapan baru...akan dia, anggota keluarga baru.
dan hari ini, ketika malam bergeser menuju pagi, saatnya aku terbangun untuk menjalankan ibadah tengah malam, aku rasakan suatu anugerah datang....sesosok mahluk mungil tak berdosa, dia adalah cerminan cinta kedua orang tuanya, pasangan muda itu....tangisnya menghapus semua gundah dan menumbuhkan asa sejak penantian 7-8 bulan berjalan....selamat datang, cucunda....Naura Salsabila Madyaratri...bunga hati, air mata surga yang hadir ditengah malam yang indah...
kehadiranya semula diterima sebagai musibah....namun karena kebesaran hati kami, maka kehadirannya malam ini adalah anugerah terbesar untuk sepasang remaja yang aku cinta....
apapun itu, aku tak hendak menyesali....aku biarkan semua berlalu bersama waktu, aku menerima mereka sebagai bagian dari hidupku....betapa indah dunia keltika kita bisa menerima segala ujian..maka, menapaklah jalan kedepan dengan tegakkan dada....aku bersama kalian....Danang, Widya dan Naura...


***

dedicated to : Danang & Widya
special posting to baby Naura

pict by : AJP

2 komentar:

mechta mengatakan...

selamat datang Naura...
semoga hadirmu membawa semangat baru
menjadikan kesalahan sebagai pelajaran berharga
meretas mimpi menuju esok yg indah
jauh lebih indah...

Sekar Lawu mengatakan...

@mechta:
tengkiyu Mechta, saya sampaikan doanya untuk baby Naura dan ayah bunda nya...
yah, ketika sebuah kesalahan adalah suratan....tak lagi kita menyesalinya...jadikan itu pelajaran berharga, kedepannya...