Rabu, 28 Juli 2010

suatu siang bersama dua sahabat .


siang yang redup, ketika aku ku memarkir motor didekat BTC. dari ekor mataku aku seperti merasa sedang diperhatikan oleh seseorang. aku lepaskan atribut koboiku, helm, kaos tangan, lalu jaketku...sejenak aku tarik nafas legaku....sejurus kemudian seorang laki-laki datang menghampiriku...seorang abang becak yang parkir tak jauh dari motorku...lelaki itu kemudian menegurku dengan sopan..."...panjenengan Ayik ya...? ". sontak aku pandang wajahnya, aku seperti melihat seseorang yang tak asing...siapa ya...memoriku berputar-putar menuju dimensi waktu yang lalu....ahhhh....aku tak ingat siapa orang ini. si lelaki masih berdiri disana, menunggu responku...lalu katanya, " Ayik. aku Parno...temanmu di SD ....."....what...? Parno ? yayayaya....aku ingat banget...parno teman SD ku dulu...lalu kami berjabatan tangan, tak lama kemudian kami terlibat dalam obrolan yang seru.... Belum hilang keterkejutan karena ketemu teman lama, dari sebuah mobil mewah yang diparkir tak jauh dari kami berdiri, seorang Bapak keluar dan menghampiri aku...." maaf...ini Mbak Ayik ya...maaf kalau saya salah..." ....apa lagi ini ? pikiran jahat saya sempat menyeruak, jangan2 Bapak ini bagian dari gerombolan mafia gendam hahaha...." saya Darto... , teman sekelas di SD ..."...saya dan Parno seketika kaget...." lho, darto...aku parno..." keduanya sama-sama kaget, keduanya lantas berpelukan erat...saya yang masih terkaget-kaget cuma bisa berdiri terdiam, tak menyangka akan ada pertemuan dramatis di pinggir jalan di depan BTC.... usut punya usut, mobil Mas Darto sudah terparkir didekat TKp sejak 1 jam yang lalu, bahkan mas Parno dan mas Darto duduk di kendaraan masing2 yang jaraknya tak lebih dari 2 meter tanpa saling menyadari bahwa ada sahabat lama berada didekatnya....ketika mas Parno menyapa dan bersalaman dengan saya, mas Darto memperhatikan sosok saya dan menyadari bahwa saya adalah teman lamanya...ketika beliau memutuskan turun dari mobilnya dan menyapa saya, tak terbersit dalam pikirannya bahwa lawan bicara saya adalah mas Parno sahabat kecilnya.....Subhanallah....Allah telah mempertemukan kami dalam suatu melodrama yang dramatis, ini adalah pertemuan semenjak perpisahan SD tahun 70an..hehehe....kalau bukan ditempat umum ingin rasanya saya berteriak...eureka....!!!...hehehe ....kemudian, kami menyisih, masuk kesebuah warung makan terdekat, melanjutkan obrolan nostalgik ini...cerita mengenang hari-hari kami di SD dulu, masa kecil yang sungguh indah...Mas Darto dan mas Parno adalah dua sahabat lama, mereka punya simpanan cerita seru jaman itu, sehingga obrolan kami tak terasa menjadi begitu cair... Mas Darto kini adalah seorang petinggi dijajarannya, sedangkan Mas Parno saat ini berprofesi sebagai penarik becak sewaan...... Kami bertiga terlibat dalam pembicaraan tentang cerita lama dan terkini...

satu jam obrolan tak terasa ketika mas Darto menanyakan keadaan keluarga mas Parno, mas Parno lantas bercerita bahwa dia punya dua orang anak yang masih duduk di bangku SMA, entah seperti apa ceritanya kemudian, saya merinding ketika mendengar mas Darto menawarkan diri untuk mengangkat putra-putri Mas Parno sebagai anak asuhnya dan berjanji untuk membiayai pendidikan mereka sampai sarjana....saya lihat mata mas Parno berkabut seperti menahan tangis....saya pun tak pelak turut merasakan haru dalam dada saya....tak hentinya saya sebut nama Tuhan dalam hati saya...Alllahu Akbar...Subhanallah...Alhamdulillah...hari ini Allah telah membuka sebuah hati, sebuah jalan kebaikan diantara dua sahabat lama saya....saya tak pernah menyangka bahwa kehadiran saya turut menjembatani pertemuan yang indah ini...
Terima kasih ya Allah....terima kasih untuk kesempurnaan rencanaMu...
semoga tali silaturahim diantara kami tak pernah terputus lagi....amin

Solo, 27 Juli 2010

***
pict taken from here,

based on true story, nama tokoh sengaja disamarkan atas permintaan ybs...


3 komentar:

Agus Joko Purwanto mengatakan...

begitulah cara Tuhan mengatur dunia..

Sekar Lawu mengatakan...

@mas AJP:
selalu ada rahasia yg indah...

Sekar Lawu mengatakan...

@mechta:
Insya Allah pertemuan kemaren siang itu barokah ya Mbak Mechta....