kau datang
disatu pagi (ku)
tawarkan satu hati
seperti datangnya fajar
indah begitu rupa
seperti siang
ketika hawanya menghangati
seperti malam
ketika sinar bintang menerangi
kau hadir
tawarkan satu hati
menjadi wadah cerita hidupku
menjadi peneman sepi
dan ketika aku tanya
apa lagi ini ?
jawabmu bijak,
sudah...
jangan pikirkan lagi
rasakan saja apa yang ( musti ) kau rasa
ambil sisi hatiku dalam genggaman jemarimu
pegang dan rasakan hangatnya
karena cintaku mengalir begitu rupa
bersamanya
inikah,
sebentuk cinta sumir yang kau tawarkan
gamang aku
menerima atau menghapusnya
dari catatan hidupku
salahkah aku
menyimpannya jauh ditubir hati
menggenggamnya erat
mencoba berharap
meski aku tahu
ini ( tak ) benar
cinta sumir
cinta tak berwujud
cinta kita
cuma cinta tak berbayang
disatu pagi (ku)
tawarkan satu hati
seperti datangnya fajar
indah begitu rupa
seperti siang
ketika hawanya menghangati
seperti malam
ketika sinar bintang menerangi
kau hadir
tawarkan satu hati
menjadi wadah cerita hidupku
menjadi peneman sepi
dan ketika aku tanya
apa lagi ini ?
jawabmu bijak,
sudah...
jangan pikirkan lagi
rasakan saja apa yang ( musti ) kau rasa
ambil sisi hatiku dalam genggaman jemarimu
pegang dan rasakan hangatnya
karena cintaku mengalir begitu rupa
bersamanya
inikah,
sebentuk cinta sumir yang kau tawarkan
gamang aku
menerima atau menghapusnya
dari catatan hidupku
salahkah aku
menyimpannya jauh ditubir hati
menggenggamnya erat
mencoba berharap
meski aku tahu
ini ( tak ) benar
cinta sumir
cinta tak berwujud
cinta kita
cuma cinta tak berbayang
pict : by AJP
2 komentar:
Puisi ini ditujukan kepada siapa? Kalau kepada saya, maka persepsimu selama ini keliru,, hihihihiih ...
@mas Arif:
idiiih...GR nya.....but, aku kangen tulisanmu di blog ....selingkuhnya jangan lama2 ta Dimas...
Posting Komentar