Selasa, 02 September 2008

Nyadran




Lazimnya wong jawa, kalau menjelang romadhon pastinnya ada satu ritual yang namanya nyadran atawa ziarah kubur. Berhubung keluarga terdekat yang sudah mendahului kita adalah YangnDan maka kita pun menyadranlah ke sarean YangnDan tercinta, yang letaknya cuma 50mt saja dari gerbang dalemBadran. Meskipun beziarah kubur kami lakukan tak terbatas pada musim nyadran saja, lha wong tiap kali ada waktu dan kesempatan kami bisa saja mak nyiing..mengunjungi makam YangnDan kapanpun kita mau...

Kalau banyak orang memerlukan waktu khusus bahkan budget khusus untuk melakukan nyadran tiap tahunnya, maka kami terhindar dari segala kendala itu. Tidak perlu mengajukan cuti untuk nyadran, tidak perlu ada ongkos transportasi buat nyadran, bahkan tidak perlu memberikan sekedar uang sawur buat penjaga kubur. Karena pemakaman tempat YangnDan bersitirahat dalam keabadian sungguh bebas dari semua itu, tidak ada gerombolan pencari sekedar sedekah seperti area pemakaman diperkotaan.
Sungguh area peristirahatan dan rumah masa depan yang nyaman dan tenang. Makanya tak heran dengan pemikiran YangTi yang sudah inden sejengkal tanah tepat disamping makam YangnDan bakal peristirahatan beliau nanti kalau sewaktu2 kapundhut....
Kadang-kadang aku ngeri dengan pemikiran semacam itu, belum-belum sudah mikir makamnya, bayangin matinya ajah aku sudah mrinding.
Belum siap lahir batin, belum cukup bekal ibadah, belum siap meninggalkan duniawi bak fatamorgana ini...Tapi, apapun, kita harus siap untuk itu. Dari sekarang dong, kapan lagi...?

Tidak ada komentar: