Kamis, 18 September 2008

Puun Tetangga


Dihalaman rumah tetangga pohon mangga ini sedang berbuah dengan lebatnya. Aku sudah kemecer ngiler pengin memetiknya, tapi buru-buru ingat bahwa ini pohon bukan milik kita. Jadi kalau nekat memetiknya nanti bisa diteriaki maling dunks!
Entah mengapa, pohon mangga dihalaman rumah kami telat berbuah musim ini.Teman-temannya sudah pating grandhul dengan buah yang ranum, yang dihalaman dalemBadran baru tumbuh putik bunganya. Padahal dari tahun ketahun (sejak berbuah pertama kali tahun 1994) pohon mangga harummanis kami selalu menjadi master piece di gang ini. Bagaimana tidak ? buahnya selalu manis dengan daging yang tebal dan merata...kamsudnya, merata buat semua anggota gang ini. Karena YangTi selalu dengan suka cita membagikan hasil panennya kepada semua tetangga kiri kanan di gang kami ini...Dan kali ini, kami cukup senyum kecut ketika para tetangga berkomentar " Kok mangga YangTi belum mampir ke rumah kami ya..."
Mungkin saja pohon mangga kami kurang siraman, kurang pupuk atau...sudah waktunya dipensiunken, digantikan oleh pohon baru yang diharapken segera menjadi produktif ?...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

mbak kalau di sini ada aturan kalau ada pohon buah apel misalnya, terus ada cabangnya sampai ke wilayanh halaman tetangga, maka tetangga itu berhak memetik apelnya , soalnya kalau musim gugur khan juga kebagian resik2 godhong apel :D

Sekar Lawu mengatakan...

he..he..jeng Ely ini, disini juga begitu, hanya saja karena di seantero gang ini puun nya yang paling tua adalah milik kami, makanya dahan puun kami yang manglung kemana-mana, sedangken punyak tetangga masih yang 2-3 tahunan gitcu, jadi belum bisa diharapkan banyak bahwa buahnya akan menjadi rejeki kami...nangsibbb...