Senin, 25 Agustus 2008

Traditional massager




Sepanjang hidupku, baru dua tahun terakhir ini aku punya lannganan tetap tukang pijit yang menurut aku adalah tukang pijat paling oke di dunia. Namanya Mbah SoWiryo, umurnya sudah ndungkap 80 an, tapi itu juga cuma prakiraan, solanya yang bersngkutan sendiri tak pernah tepat memperkirakan umur dirinya, kadang bilang 70an, kadang 80 lebih dikit... Yah, sutralah, umur jadi nggak penting, yang lebih penting adalah pijatan tangan halus si embah ini....
Mengapa Mbah yang satu ini menjadi favorit kami sekeluarga ? karena pijatan tangannya memang enak dirasakan dibadan ini, halus tapi kuat, dan dia tahu saat dimana dan dibagian mana pada tubuh ini yang perlu dipijat dengan lembut atau dengan kekuatan penuh. Mbah SoWiryo adalah dukun pijat yang mumpuni, sudah berpraktek sejak masih usia belasan, jadipastinya pengalaman beliau sudahlah mateng sebagai pemijat. Makanya aku selalu mempercayakan tubuhku dipijatnya sekedar menghilangkan berbagai keluhan seperti kecapekan, atau keseleo. Pokokna, Mbah SoWiryo is top bgt dah....
Lha, kebiasaan aku kalau pijat di Mbah SoWiryo punya rumah selalu melengkapi diri dengan aneka property,yaitu alas tidur, sarung, minyak zaitun plus piring kecilnya. Bukan karena nggak percaya pada higinitas property si MBah, sekedar memenuhi standar kenyamanan pribadi saja.
Dan...tiap kali aku berniat dipijat si mbah ini pastinya aku harus meyakinkan diri dulu bahwa aku ada pada saat yang tepat, yaitu waktu yang luang dan benar2 santai beybeh...soalnya, durasi pijat si Mbah ini suka lamaa....minimal 2,5 jam. BayangPun, 2,5 jam kita dipijat dengan kenikmatan penuh, seringkali aku sampai tertidur mendengkur...saking nikmatnya.
Malah kadang2 saking sudah pikunnya, Mbah SoWiryo ini suka nggladrah lupa waktu dan tidak juga menghentikan pijatannya kalau kita tidak memintanya.
Hanya saja, ada satu kebiasaan Mbah SoWiryo ini yang aku kurang suka, yaitu ditengah2 memijat dia suka jeda sebentar sekedar untuk...nginang ! wooohh, aku tidak suka, karena aku suka (maap yak) jijik liat liur merah dibibirnya. Ampun...mbaaah....!Waahh...benar2 tukang pijat yang aneh...
Semoga, Allah masih memberikan umur panjang pada beliau, agar Aku dan keluarga masih bisa menikmati enaknya dipijat si Embah ini. Amin.
(gambar diatas diambil saat Mbah SoWiryo lagi nginang. Peace man !)

1 komentar:

Ernut mengatakan...

Woo lha mijet kok disambi nginang...bisa malah masuk angin pasiennya! Jangan-jangan yang 2,5 jam itu sudah termasuk nginang yang dua jam...
Btw, kaluk si embah bisa diimpor ke Jakarta boleh juga niy kita jadi lengganan...tapi pas kepingin nginang kita beri saja alternatif lain..ngemut permen nao-nano aja! (eh, kok menyebut merk!)