Jumat, 10 Juli 2009

beku itu adalah aku....


lagi lagi musim beku
yang kau tunggu
yang tak kunjung jatuh
tegak senantiasa,
bagai tonggak sarat cacian
betapa,
pagi-pagimu berlalu
tanpa matahari
dan musim musim beku,
tanpa es dan salju,

beku pagi ini,
adalah beku hatiku,
sudah...

( lagi-lagi musim beku,
yang kau tunggu
di negeri tropik,
di hatimu yang subur

bangun dari mimpimu
cairkan hati bekumu....
sekarang,
atau tidak sama sekali...)



catatan hati :
Dan aku bergeming,
aku takut memulai

7 komentar:

ellysuryani mengatakan...

Puisi jiwa yang mantap mbak Ayik.

Rosi Atmaja mengatakan...

sy suka gambar bunganya... tapi negeri kita kan ngga da musim salju mbak, napa membeku ? ##@$&*^(&%#$^

Tisti Rabbani mengatakan...

ayolah, jangan diam lagi
jangan biarkan waktu tersia dengan tebakan-tebakan tanpa jawaban

inginkah kau jalan di bersimpangan?

*semangat, mbk!
^_^

Sekar Lawu mengatakan...

@newsoul:
hanya rekaan batin saja....

@rosi atmaja:
begitulah, ada saatnya membeku, satu sat berharap ada saat mencair juga...semoga

@tisti:
tentu,
ketika persimpangan senyap ini membuat kita matikata , matirasa...
satu hari, semoga
dipersimpangan ini pula
kita dipertemukan...


halaaah......daleem banget yak ?

RUMAH BIRU mengatakan...

Sedih hatiku....
mengapa...
beku hatiku....
kuingin hibur diriku sendiri..
kuingin bernyanyi di malam sepi..
biar sedihku berlalu...

Linda Rooroh mengatakan...

yik.. kalo masih beku juga, jalan ke jakarta pasti langsung meleleh.. hehehe.... pisss, jangan sedih lagi dunkkk

Sekar Lawu mengatakan...

@rumahbiru:
kalo sedih, sms an aja sama rumah biru...langsung cekakakak....

@linda:
ongkos melelehnya sapa yang nanggung MBak Linda...hahahaha....