aku tak lagi tahu
makna senyum dan tawa
yang dulu
ketika itu...
ada ketika kita tak lagi satu kata
kemana perginya ketika
hati ini tak lagi merasa kehilangan
akanmu
aku takut kehilangan rasa ( takut kehilangan )
aku takut ketika
rasa memiliki itu tak lagi ada
aku takut diammu adalah
keabadian itu sendiri
aku takut beku hati kita
membungkus semu
cinta lama
aku takut
aku hanya takut
ilustrasi : album picassa
4 komentar:
Nice poem. Saya juga takut mbak Ayik. Takut pada sesuatu tak berbentuk yang kadang datang ke benak saya, dan menghabiskan energi untuk mengalisanya. Tapi itulah hidup. Kalau tidak, jadi tidak bermakna ya, hehe.
aku juga takut, takut kalau lagi sendiri, di samping aku ada yang merintih pilu
aku juga takut, jalan malam-malam lewati pohon beringin tua, terlihat ada putih-putih lagi duduk di batang pohon sambil menggoyangkan kaki, masih mending kalau mukanya tertutup rambut, tapi kalau sampai nyengir sambil mengacungkan dua jari terus bilang pis! apa gak bikin keder tuh?
tatuuuuuuuutttttttt......
...dan ketika
takut itu hadir
segera kusadari
cinta ini tiada abadi
tiada yang sanggup
menjamin keabadiannya...
(maap kalo ga nyambung mbak say...)
Posting Komentar