Sabtu, 13 Maret 2010

kali ini saya menjawabnya tanpa perlu berpikir panjang


berbagi kebahagiaan akan melipatgandakan kesukacitaan yang kita punya...
saya tidak yakin mulai kapan saya meyakini hal ini...yang jelas saya merasa tak pernah bisa hidup sendiri didunia ini....saya sadar akan pemikiran saya dulu kala, bahwa hidup sendiri itu baik buat saya ternyata salah total. salah banget
dan saya tak ingat lagi sejak kapan saya bisa mempercayai seseorang, utuh penuh.
dulu kalo teman dekat saya ( yang kemudian menjadi Bapaknya anak-anak) bertanya kepada saya, "..mmmm..kamu bahagia gak sih..? " sebagai anak sorodadu saya seringkali menganggap pertanyaan itu sebagai pertanyaan yang absurd, tak berwujud...lalu saya membutuhkan sedikit jeda waktu untuk menjawabnya. berkesan jaim ...saya malah menahan-nahan untuk segera menjawabnya tuntas. membuat dia penasaran, bukan tujuan saya..memang itulah gaya yang saya punya.untuk menjawabnya malah saya kadang-kadang merepotkan diri sendiri dengan pakai mikir-mikir lama,, menimbang-nimbang apakah jawaban saya bisa memuaskan diri saya sendiri...lhah, aneh kan, wong dia yang nanya dan dia yang butuh jawaban, kok saya malah memikirkan kepuasan hati sendiri...inilah saya, paket hemat kumplit dengan keunikan saya ( baca keanehan). kalau saya jawab 'iya'..kadangkala saya harus berjuang dengan menelan ludah karena suka gak yakin pada jawaban saya sendiri...halaaah...ribetnya hidup yang saya ciptakan...
padahal, kalau disederhanakan rumusnya kan kita hanya perlu berbagi, membaginya .tidak untuk disimpan sendiri....dimulai dengan belajar mempercayai...

nah, perihal percaya mempercayai ini menjadi masalah besar buat saya ( skala: kecil-sedang-besar-besar sekali )...jujur, saya butuh kekuatan ekstra untuk bisa meyakinkan diri saya sendiri untuk bisa mempercayai seseorang. dan saya juga butuh usaha cukup keras untuk membungkam 'hati' saya untuk tidak ember pada sesiapa saja...ohhh...ribetnya hidup saya waktu itu...
akhirnya saya menyadari benar bahwa hal luar biasa yang dimiliki manusia adalah kemampuannya berinteraksi...dan seketika itu pula saya sadar bahwa jenis interaksi paling intens yang bisa saya lakukan adalah rasa saling.....bisa saling menyayangi , saling mengerti, saling berempati....sebagai implementasi rasa percaya saya kepada seseorang ,siapapun itu.
rasa percaya ini membuat saya nyaman...hati saya menjadi lebih ringan...kini saya makin ringan mengucapkan "terima kasih" daripada " maaf kan saya karena....", lebih sering menggunakan frasa, " ...saya suka..." daripada "...saya tak habis pikir apa maumu, saya jadi sebel..bla-bla-bla..."
makin saya sadari, makin saya menyimpan ketidaknyamanan, makin banyak energi dan emosi terkuras...menyebabkan jiwa saya labil....dan pastinya itu merugikan saya secara psikologis...ahhhh...melepaskan diri dari segala prasangka (buruk) adalah prolog buat saya untuk melihat orang-orang dan lingkungan disekitar saya dengan mata hati positif....dan ini melahirkan perasaan optimis...saya merasa lebih nyaman dengan berpikir positif.

sekarang, saya tak ragu-ragu lagi bila ada yang menanyakan kepada saya , pertanyaan yang sama seperti yang selalu ditanyakan orang-orang yang saya cinta, apakah saya cukup bahagia dengan apa yang ada ?...jawabnya..." ya, saya bahagia dengan apa yang ada, yang saya punya...", bonus jawaban saya.." saya menikmatinya..., terima kasih untuk segalanya..."


pict by : AJP


10 komentar:

Anonim mengatakan...

memang mbak, kita harus bahagia menerima semua keadaan ini. karena semua ini merupakan kehendak_NYA

Thariq mengatakan...

setuju mbak...
selalu merasa bahagia adalah kebahagiaan itu sendiri

~Srex~ mengatakan...

Suatu pertanyaan klasik dlm suatu ikatan perkawinan. Lebih 'sulit' menjawabnya bila keluar dari benak kita daripada mulut si 'soulmate'.
Ternyata untuk jujur thd diri sendiri itu tidak mudah...
ps: mungkin beda buat yg udah mencapai level tinggi pencerahan jiwa...

Sekar Lawu mengatakan...

@Umar:
artinya bersyukur menerima semua kondisi, apapun itu ....
Thx ya...

Sekar Lawu mengatakan...

@Reza;
he'em.....thx kalo setuju...

Sekar Lawu mengatakan...

@Mas Srex:
sesulit bila harus membohongi hati nurani.....hhhhhhh

ernut mengatakan...

bahagia, sedih, kecewa, puas...itu datang silih berganti....jadi jawab saja "kadang-kadang.." qiqi

Sekar Lawu mengatakan...

@ErNut:
boso jowone..." sok - sok..."
boso londone..." maybe yes maybe no..."

Agus Joko Purwanto mengatakan...

sok-sok ora perlu mikir bahagia apa ora..sing penting nglakoni dharma...

Sekar Lawu mengatakan...

@Mas AJP: begitukah menurutmu, Mas ? rasanya aku perlu belajar dari Mas AJP tentang dharma...
Bagaimana kalau tutorial jarak jauh saja ?