Kamis, 25 Maret 2010

seperti kupu-kupu menarikan rindu



***

jika aku ceritakan, akankah itu membuatmu percaya pada satu kisah, ketika aku merasa ada kupu-kupu beterbangan diperutku...mendapati senyummu mengambang disuatu malam menjelang pagi..

mengajakku membalas sapamu, membujukku untuk tersenyum bersamamu disuatu malam yang sepi, diantara debur ombak dilaut utara. aku bergeming, sekali, dua....namun ketika akhirnya aku mengikut, dengan sadarku...berteman rindu sangat, seperti yang kau punya dan tawarkan...

sepi menggelayut separuh juwaku, pada malam menjelang pagi, saat itu. ketika pintu kamar telah kututup, kudapati bayangmu disana, disatu sudut... tangan kita bergenggaman, kemudian kau peluk jiwaku erat...kini kita adalah dua insan tanpa batas...kecuali waktu dan keberadaan yang misteri.

kita, dua hati saling berbisik...mengapa ketika kerinduan memuncak, kita tak pernah menyapanya dengan raga...aku hanya merasa seperti ada sayap kupu-kupu menerpa-nerpa kulit perutku..dipuncak rindu, kembali hati kita berbisik...kirimkan kerinduan itu kedalam debur ombak lautan diseberang kamarmu..

***


ketika dinihari mengoyak keheningan, dan embun basah membawa langkahmu kepantai itu..kau tinggalkan sebuah kenangan tentang suatu malam panjang yang hangat...malam yang enggan aku lupakan, apapun itu. malam yang membukakan mataku pada suatu cerita hidup bahwa engkau ada dan nyata dalam bayangku.

aku masih bergeming, seperti tak percaya bahwa kau pernah ada...seperti halnya, mungkin kau tak percaya bahwa aku pernah ada dan bersama pada suatu malam menjelang pagi.
sepertinya kita ditakdirkan untuk tak lagi saling menyapa...hanya serpihan kenangan yang tinggal untuk kita simpan sebagai rahasia hati, tentang sebuah kerinduan yang panjang tak bertepi, yang tak pernah akan kita lewati lagi...

aku biarkan sensasi kupu-kupu menari dikulitku, menghisap pucuk jemariku, lalu hinggap dipuncak kepalaku, kubayangkan jemarimu disana bersama kupu-kupu itu, mengelusku, memagut bibirku, menyentuh apa yang bisa kau sentuh, mengecup keningku...seperti pernah kau janjikan padaku.

maka, kubiarkan kupu-kupu menari sekali lagi, membentuk kerinduan seperti pagi itu ketika kau bergegas menjemput ombak dipantai biru...

setelah kepergianmu, aku masih bisa merasakan sensasi tarian kupu-kupu disekujur kulit tubuhku. paduan indah ketika kenangan melayang pada suatu malam menjelang pagi, kupu-kupu mengelinjang dalam bara mentari, dan debur ombak disuatu pantai yang sepi yang mampu membuatmu pergi...
keindahan itu masih terasa hingga saat aku kembali melihat sepasang kupu-kupu menari diudara pagi...sentuhan kepak sayapnya membawaku kepada suatu kenangan akanmu.

***

selamat pagi, kupu-kupu kinasih...

***

pict by : AJP

10 komentar:

Kang Sugeng mengatakan...

wow... sumpah puisinya keren buanget Bu... koq bisa ya merangkai kata hingga seindah itu

Thariq mengatakan...

siapakah dia mbak?
yang dengan melihat kupu-kupu kau teringat padanya?

~Srex~ mengatakan...

kupu-kupu yang baik....rela menemani malamku hingga pagi menjemput, semoga malam berikutnya, kau kembali membawa sejuknya angin malam dan celoteh ombak pantai Kukup....

Mechta mengatakan...

aku sih percaya...karna hal yg sama terasa olehku. Mungkinkah itu kupu yg sama yg menggoda kita?

Sekar Lawu mengatakan...

@Kang Sugeng:
thx ya Kang, namanya juga imajinasi...boleh kan nulis apa saja...

Sekar Lawu mengatakan...

@Reza:
mungkin seseorang yang bersahabat dengan kupu2 Mas Reza....hiks...

Sekar Lawu mengatakan...

@Mas Srex:
almost perfect Mas...begitulah yang dirasakan sang tokoh dalam postingan ini...hanya pantainya saja yang meleset...itu sebuah pantai dijawa sebelah barat sana...hehehe...

Sekar Lawu mengatakan...

@Mechta:
Begitukah ? samakah yang kau rasakan ? seperti ketika kupu2 mengelus kulitmu....hahahaha....jangan2 memang benar...ayo kita tanya kepadanya...

Darin mengatakan...

terbuai saya bu :)
koq bisa ya merangkai kata seindah ini

Sekar Lawu mengatakan...

@Darin:
thx Mas....jadi maluuu....sering2 mampir