Jumat, 20 Agustus 2010

Aizs, Aizska, Aizsa, my baby dududu...





Desember 1995,

suatu pagi, ketika sedang sarapan pagi, saya baru menyadari bahwa bulan ini tamu saya agak telat datang. saya tak lantas buru-buru mencari jawaban. karena saya dan suami sudah merencanakan itu. saya sengaja diam-diam....sambil menunggu pertanda apa lagi yang akan menghampiri body ini. seminggu berlalu. dan tamu setia itu tak datang juga. hati saya sudah berdebar-debar. tapi tidak seperti saat akan hadir Karina dulu, saya masih style tenang dan yakin bahwa kali ini saya akan mendapatkannya....ahahay...Karina sudah hampir 3 tahun saat itu, saatnya menghadirkan teman untuk dia, bukan ?. masuk hari ke 16 saya mulai merasakan tanda-tanda itu, mulai agak mudah lelah dan sensitif terhadap bau...saya kemudian meyakinkan diri untuk melakukan test...dan ternyata memang saya positif hamil anak ke dua....alhamdulillah...

Januari - Juli 1996


saya melalui hari-hari yang sangat indah bersama keluarga kecil saya...menunggu saat-saat hadirnya si kecil ini sama amazing nya dengan saat menunggu kehadiran kakaknya dulu. bedanya, dulu waktu hamil anak pertama saya begitu rewelnya, tidak bisa makan ini itu, semua makanan yang masuk ke perut cuma kulo nuwun ndherek langkung....langsung keluar begitu habis suapan terakhir...aneh ya...? bisa habisin satu piring makanan, tapi begitu habis sepiring itu, ya makanan sepiring itu yang saya muntahkan kembali...jangan pikir saya kena bulimia nervousa lho ya....hehehe
.
kali ini, saya lebih enjoy menghadapi kehamilan kedua....lebih bisa menikmati, dan rasanya tak banyak masalah...saya sangat mensyukurinya. tahu nggak, dalam 7 bulan berat body saya naik sampai 18 kg...kata orang sih, bukan karena bawaan hamil, tapi memang ini kondisi maruk...hehehe...tapi nggak apa-apa lah, yang penting dokter saya bilang, everything is okay, baik Ibu maupun baby di perut saya.
selama masa kehamilan, nyaris tak ada halangan untuk melakukan aktivitas keseharian, saya masih bekerja di luar rumah, saya juga masih mengerjakan pekerjaan rumah standart, saya masih konsisten dan berkonsentrasi menyiapkan mental mbak Karina dalam menanti kehadiran adiknya kelak....bener-benar menyenangkan.intinya, riwayat kehamilan dan kelahiran anak kedua ini memang sangat berbeda dengan kakaknya. waktu hamil si kecil ini, saya tidak rewel dan tidak ngidam yang aneh-aneh. Standar saja. Mungkin karena heboh ngidam sudah terpenuhi ketika kehamilan pertama...
Kehamilan hingga menjelang kelahirannya saya lalui dengan enjoy.... Aktivitas tetap full engine dan full power dah. Bahkan, 4 hari sebelum lahiran saya masih sempat-sempatnya jalan-jalan ke beberapa obyek wisata di Yogya... Nekat banget dah, padahal perkiraan dokter, bayinya akan lahir antara 16-27 Agustus 1996. Eh, tanggal 16 Agustusnya saya masih nekat jalan-jalan ke Yogya itu... LIhat deh, body saya menggelembung hingga 18 kg ketika hamil anak kedua ini.

4 hari sebelum njebrotnya si jabang bayi Aizs. Masih sempat jalan-jalan ke Gembiraloka Yogya...


Sambil main di pantai, hati deg2an takut mbrojol...


Begitulah, 14 tahun yang lalu. keluarga kecil kami hingar dalam kebahagiaan menyambut datangnya bidadari kecil - Karizsa Astary - yang acap kami panggil Aizs, dengan kata sandang paten didepan namanya ' dik', atau 'adik'. Kehadirannya menggenapi jumlah anak yang kami punya, kehadirannya melengkapi kebahagiaan kami sekeluarga. Kehadirannya membuncahkan gembira dihati kakaknya, Karina Astary.

20 Agustus 1996, jam 11 siang itu saya masih berada dikantor, jam 11.30 saya sudah dilarikan ke RS PKU Muhamadiyah Karanganyar oleh sopir kantor. Sampai di ruang bersalin saya diminta 'ngampet' untuk tidak mengejan, padahal kontraksi sudah setiap 10 menit. Susternya bilang, dokter sedang dalam perjalanan, jadi jangan mengejan dulu...nunggu dokternya.
Horokkk...lha wong sudah nggak nahan pengin keluar kok masih disuruh nunggu dokternya... Jam 12.30, kontraksi sudah semakin sering, mungkin sudah tak berjarak lagi, dan saya sudah siap-siap dalam posisi meluncurkan sang bayi, eh...masih juga disuruh nunggu pak dokter..
.piye ta ikiii....saya sabarkan hati saya, masak mau lahiran musti ngamuk-ngamuk dulu, kan bukan kondisi psikologis yang baik untuk menghadirkan sebuah nyawa... Jam 12.50 menit saya dengar suara remote pintu mobil sang Dokter, saya sudah nggak tahan, begitu dokter masuk dan membersihkan diri untuk memakai sarung tangannya dibantu bidan, saya sudah nggak kuat...saya mengejan satu kali dan...OOOOeeekkk...suara seperti tercekik tertahan mengiringi keluarnya sesosok badan bayi mungil berwarna biru dari rahim saya, (itu mengapa saya menyebutnya bidadari biruuu.....) . Dan itu adalah bidadari kedua yang hadirnya telah kami tunggu-tunggu selama 9 bulan ini... Subhanallah... Bayi kecil itu segera diterima oleh tangan dokter dan bidan, diangkat dan diletakkan diatas perut saya pelan-pelan, sejenak saja. Kata dokter, " perempuan, Ibu... Selamat yaa..".
Tapi mengapa bayi kecil ini tak langsung menangis seperti kakaknya dulu ? ternyata ada 2 kali lilitan tali pusat yang agak kencang dilehernya, maka badan bayiku berwarna biru kehitaman... Bidan melepas lilitan tali pusat dengan hati-hati dan memotongnya..., kemudian bayi mungil itu dibawa segera ke ruang sebelah, disanalah bayi kecil biru itu baru memperdengarkan tangisannya yang kenceng, keras dan nyaring... Alhamdulillah... Bidadari kecil ini dinyatakan sehat, dengan berat badan 4.100 gram dan panjang 50 cm. Rambutnya gondrong tegak berdiri, lucu banget...
Insiden kecil mewarnai kehadiran si kecil Aizs, karena ayahnya tak menunggui kehadirannya gara2 kesalahan teknis...wakakak. Sangking paniknya saya sampai lupa call si Bapak untuk memberitahukan bahwa sudah saatnya melahirkan.Ternyata si bayi juga sudah tak sabar untuk hadir walau tanpa ditunggui ayahandanya. Sesaat setelah baby kecil ini waktunya di adzankan, barulah saya sadar kalau Bapak nya belum dikasih tahu.....Bapak, maafkan daku.




Ciuman selamat datang dari kakak, Karina



kakak yang sangat bangga akan adiknya


Baru 3 jam umurnya, Ibunya masih lemes...


Umurnya 9 bulan 7 hari ketika Aizs kecil mulai bisa berjalan tegak sendiri...


Anugerah terindah dalam hidup saya..


sejak kecil dia sudah mandiri dan berpendirian kuat, terkadang Aizs nampak jauh lebih dewasa melebihi usianya..


Aizs bertumbuh menjadi pribadi yang unik. Bidadari biruku ini begitu mandiri dan tegas kala harus mengambil keputusan.. Meskipun gestur nya agak-agak tomboi, tapi dia tetaplah putri kecil yang lembut.. Lihat saja beberapa gambar dibawah ini...



bidadari biru itu...


dan hari ini, genap 14 tahun bidadi biru. Betapa kami sekeluarga bersyukur menyambut momen indah hari ini, bersyukur atas anugerahNya , bersyukur atas amanahNya, atas titipanNya.
saya selalu mengingat ketika suatu hari dia bertanya, ' Ibu, aku didoain apa sama Ibu kalau Ibu habis shalat ? ' . jawab saya, ' doa Ibu untukmu adalah do'a segala kebaikan dan keberuntungan, Nak...Allah pasti mendengarnya dan Insya Allah mengabulkannya untukmu...'
kemudian dia memeluk saya erat....dan diam-diam terbit air mata haru saya....ahhh, anakku sudah bertumbuh...dia bukan lagi bayi kecil, bidadari biru yang dulu selalu aku peluk, aku gendong dan aku susui diawal 2 tahun kehidupannya.....sekarang dia sudah beranjak besar, sudah menjadi pribadinya sendiri, sedang mencari jatidiri...

Aizs, si lencir kuning ini genap 14 tahun hari ini, dan selalu masih dianggap sebagai adik kecil di rumah kami. Mungkin karena kami serumah dan juga para pakdhe budhenya selalu memanggilnya dengan sebutan Dik Aizs. Namun aku tidak melihatnya lantas menjadi manja, bahkan aku lihat jiwa kepemimpinannya jauh lebih menonjol dari Mbak Karin. Dalam setiap kegiatan kelompoknya dia selalu menjadi leadernya, saat latihan nari, saat membuat mading, juga saat English Club.
Aizs, si lencir kuning, seperti halnya sang kakak, juga selalu menjadi kebanggaan kami. Sejak kecil jiwa pemberaninya sudah terlihat. Dihari kedua masuk TK, dia sudah dengan tegas-tegas menolak diantar Bapak nya sampai sekolah, dia maunya diturunkan di pos satpam yang jaraknya 100 m dari TK nya. Di hari pertama masuk SD, dia bahkan mengacungkan jarinya ketika bu guru bertanya siapa yang berani menjadi komandan kompi kelas I, walhasil, gadis kecilku menjadi pemimpin pasukan kelas I yang ketika lapor kepada Irup dia kelihatan paling kecil dan imut banget....., tak terasa air mataku menetes melihat keberanian putriku, bangga dan terharu.

Aizs, si lencir kuning, kemaren malam berat badannya ditimbang dan cuma 39 kg. Memang Aizs tak begitu suka sayuran, apalagi
makanan berkuah. Menu favoritnya cuma ayam goreng tepung, sosis goreng dan telur ceplok mata sapi. Jangan tanya apakah dia doyan pedes ?pssst...., sampai hari ini dia belum mau makan pedes. ( nggak usah dibahas deh....nanti Aizs malu...!)
Aizs yang kehadirannya didunia terasa lebih gampang ketimbang kakaknya, yang dengan berat lahir 4,1 kg dan 2x lilitan tali pusat dilehernya, cuma membutuhkan tak lebih dari 3 jam kontraksi. Subhanallah.
Aizs, yang (pernah) bercita-cita menjadi astronot, dan sekarang lagi kepengin jadi pembaca berita atau presenter TV acara adventure supaya bisa jalan-jalan kayak Riyani Jangkaru. Katanya, kalau aku jadi presenter TV kan Ibu bisa tiap hari liat aku, jadi biarpun kita jauhan Ibu gak kangen lagi.....

Aizs, gadis kecil ku, yang selalu menumbuhkan semangat hidupku untuk menjadi yang terbaik buat keluargaku. Semoga Allah selalu membimbingmu menjadi anak yang sholehah, dan selalu bernasib baik. Ibu berdoa untukmu.

Ya Allah, beri saya lebih banyak waktu untuk selalu bisa bersama-sama mendampinginya...
selamat ulang tahun, bidadari biru...

semoga Allah selalu menjagamu dan memberimu segala barokah
kebahagiaan yang paripurna, keberuntungan dan kesholehan .
amin...

cinta kami ; bapak-ibu- mbak karin - yangTi padamu,
adalah cinta tak terhingga
yakinlah, bahwa kami akan selalu ada untukmu





4 komentar:

Mechta mengatakan...

Selamat ultah ya Dik Aizs... Bidadari biru yg bermetamorfosa menjadi si Lencir Kuning ini...Insyaallah akan menjadi kebanggaan mama & segenap keluarga. Sst...ga doyan pedes ga papa Dik... Tante juga kok (golek bala nih.. hehe.. )

Sekar Lawu mengatakan...

@mechta:
jeng mechta terima kasih ya attensinya...qiqiqi...saya suka bilang ke aizs...bagaimana kamu bisa menikmati hidup kalau pedes aja kagak doyan...aku pikir aizs ini paling lambat doyan pedesnya, ternyata masih ada tante mechta...qiqiqi

WindaPresti mengatakan...

selamat ulang tahun,
kami ucapkan

selamat panjang umur,
kita 'kan doakan

selamat sejahtera,
sehat sentosa!!

selamat panjang umur dan bahagia!

*tepuk tangan buat Dik Aizs :D

Sekar Lawu mengatakan...

@winda:
tengkiyu ya Win...jadi ingat jaman dia 2 tahun kami rayain bareng2 pada nyanyi lagu itu...wkwkwk...sekarang Aizs nggak suka ultahnya diramein...maunya diem2an...nggak suka publikasi...Ibune wae sing senenge pengumuman...hahaha