Sabtu, 21 Agustus 2010

dia tak berkata, tapi tidak diam


dia tak berkata-kata tapi bukan diam. karena sepinya adalah cumbuan swara. ketika suatu pagi menjelang mentari merekah dia disapa, tak ada jawab. hanya senyum terkulum, tak bersuara.
bila dia tak berkata-kata, bukan berarti dia diam. karena jauh disudut hatinya, dia tahu semuanya. amarah telah menjalar dalam nadinya, memerahkan darah, mencairkan kebekuan dengan panasnya...luar biasa...
seperti ketika suatu malam dalam hujan, dan dentang air tampias pada jendela depan, riuhnya tenggelamkan kata hatimu...meredam semua kata dalam mulutnya yang terkunci rapat...sepertinya dia tak berkata-kata, tapi bukan diam.
batu dihatinya telah membulat beku, membirukan sukma, menjaganya selalu dalam sepi...menampar hati menjadi gelap seketika. dia menjadi tak berkata-kata, tapi bukan diam, kukira.
dia hanya suka sepi, sunyi, tanpa suara...tapi bukan berarti diam...dia punya suara untuk disimpannya dalam kecupan ringan hatinya...buktikan, dia tidak diam bukan ?
selaksa purnama menjadi saksi betapa hatinya terlukai, luka itu yang memaksa hatinya berdiam, mengambil jeda untuk kemudian bicara, tapi entah kapan...tak seorangpun tahu, diamnya adalah nisbi...atau, mungkin benar dia kehilangan kata-kata.
ketika tak tahu mesti kemana arah berjalan, dan tembok didepan begitu jumawa menggelap, ahh...dia hilang arah, menyerah kemudian kepada matahari yang merona senja. dia ingin menyudahi cerita ini, tapi tak pernah benar-benar tahu bagaimana harus mengawali...haruskah dia berkata-kata, meski dia tidak diam, sejauh ini,
bila malamnya sepi, dan lidah malam menari-nari dalam cumbuan embun untuk esok pagi, bukan berarti diam, jika dia tak berkata-kata....lalu bila suaranya kembali terdengar, haruskah dia menunggu ketika dentingan pagi bersuara dicumbui birunya langit...ahhhhh....
maka dengarkan aku bercerita, tentang sepimu yang kemudian membuatmu tak berkata-kata, meski kau tak suka disebut diam...
dia memang tak berkata-kata, tapi entah mengapa aku suka sunyi itu, yang menghadirkan suara yang bila aku artikan, dia adalah bahagia...dan itu adalah pilihan.

tak berkata, sepi, tapi bukan diam

***

pict by : AJP





ctt: repost 010410

Tidak ada komentar: