disuatu sabtu,
aku melompati jarak waktu
menembus angin
menandai sebuah rindu
kudapati
senyummu
dan gumaman itu
aku rindu, kinasih
bukan cuma kamu, jawabmu
aku bawakan ini
sekeping hati
yang pernah kau tinggalkan
untukku
sekarang, ambillah
rindu ini
untukmu
lalu kita berbalik arah,
bersama melangkah
kau kesana
dan aku ke arah sebaliknya
tak lama,
seperti ada yang memanggil
kita berpaling
saling memandang
menumpahkan rindu yang tersisa
melambaikan tangan
kemudian membawanya pergi,
kearah masing-masing
***
6 komentar:
nice poem mba..selamat menjalankan ibadah puasa..
@mb isti:
terima kasih Mbak...lama nggak mampir2 ya....selamat menjalankan ibadah puasa juga ya mbak...
Salam kenal serta jabat erat selalu dari Tabanan :D
Sepertinya itu puisi buat pek e yang kerja jauh di kota besar dan setiap sabtu melabuhkan kapal hatinya di kaki gunung Lawu.
@pak sugeng:
hehehe....puisi selalu menerbitkan multi tafsir ya Pak...saya tidak selalu bisa bilang iya atau tiak utnuk itu...mari kita nikmati saja bersama2....
salam kenal dan jabat erat dari saya...sering2 mampir ya Pak...
selalu senang membaca untaian kata disini, sementara saya sendiri saat ini sdg tak sanggup merangkai huruf menjadi satu kata bermakna. Jadi...mau menikmati saja rangkaian kt disini, siapa tahu ada yg terasa mewakili, hehe... Boleh ya mba? :P
@mechta:
silahkan jeng...dengan senang hati
Posting Komentar