***
seperti biasanya setiap rabu siang pada saat jam jeda begini, aku dan Fe , sahabatku , sepakat bertemu di sebuah kedai kopi langganan kami. letaknya ada di area tengah-tengah diantara kantor tempat masing-masing kami bekerja.
seperti rabu siang ini, aku sudah lebih dulu datang dan menempati bangku favorit kami, di area outdoor, dibawah naungan pohon palma merah...aku sudah memesan segelas orange juice dan camilan kesukaanku, lumpia udang saus mayones... 15 menit kemudian Fe datang, sambil merepetkan kata maaf karena terlambat datang...aaahhh...sudah biasa dia suka telat-telat begini....sambil memesan strawberry juice kesukaannya Fe menghempaskan tubuhnya yang indah itu dikursi didepanku. diusianya menjelang 40 tahun ini, dia masih nampak 5 tahun lebih muda...Fe ini smart , elegan dan sopisticated...Tuhan menganugerahkan penampilan yang nyaris sempurna untuk sahabatku ini..
tapi, wait...ada yang tak biasa dari Fe...wajahnya tak nampak ceria seperti biasanya...sepertinya ada yang tidak beres..,
" are U ok, Fe ? come on...mana smileymu..?," tak sabar aku bertanya.
" uuuhhfffhh.....not so good. kacau..kacau..." jawab Fe sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya, sepertinya ada beban berat dipundaknya...
" kenapa Fe, ada yang mau di share ? ," aku tidak biasa memaksa, seperti biasanya
" yeah, kamu tahu kan....?."
" apa ? fritz lagi .."
" bukan dia, Dee..it's about him...Wicak.."
" lhah, kamu masih jalan sama dia...?," aku mulai tak enak hati
tak ayal cerita itupun mengalir begitu rupa, tentang keresahan hatinya, tentang segala perasaan yang menghimpit dadanya akhir-akhir ini...aaahh Fe, begitu besar resiko yang akan kau tempuh...sejak awal aku tak merekomendasikan pilihan itu, bukan ?
kami masing-masing terpekur, diam dan khusuk merasai cerita yang baru saja kami diskusikan...masing-masing sibuk dengan pikirannya...sepertinya Fe sudah matikata, begitupun aku...
sejurus dalam diam, kami mendengar dari sound cafe ini sebuah lagu lembut dilantunkan...tak sengaja, aku dan Fe sama-sama mencermati lirik lagunya...aaaarrgghhh....
Aku bisa terima meski harus terluka
Karena ku terlalu mengenal hatimu
Aku telah merasa dari awal pertama
Kau takkan bisa lama berpaling darinya
Ternyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar tuk sementara
Akhirnya kita harus memilih satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani cinta begini
Karena cinta tak akan ingkari
Takkan terbagi
Kembalilah pada dirinya
Biar ku yang mengalah
Aku terima…
Ku tak bisa terima…
Bila terus tak setia…
Menghianati dia…
Menduakan cinta…
Ternyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar tuk sementara
Akhirnya kita harus memilih satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani cinta begini
Karena cinta tak akan ingkari
Takkan terbagi
Kembalilah pada dirinya
Biar ku yang mengalah
Aku terima…
Akhirnya kita harus memilih satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani cinta begini
Karena cinta tak akan ingkari
Takkan terbagi
Kembalilah pada dirinya
Biar ku yang mengalah
Aku terima…
serempak kami, aku dan Fe saling memandang dalam diam...sepertinya Fe sudah menemukan jawab akan pertanyaan besarnya...
well, aku dan hatiku kemudian sepakat untuk bicara bahwa lagu ini sangat-sangat-sangat mewakili kata hati dan suasana hati Fe saat ini...OMG, mengapa ada lagu yang begitu tepat menggambarkan apa yang sedang dia alami... mata Fe tampak berkabut...kalau tak buru-buru saya tepuk bahunya, mungkin tak lama lagi pertahannya runtuh...
"come on, baby, kamu sudah memutuskan bukan ? so, apa lagi sist ". kendati berat terasa, the show must go on, Fe...kamu tak bisa selamanya begini...
sejurus kemudian, nada panggil diponsel Fe berbunyi nyaring, Fe dengan elegan mengangkatnya,
jawabnya, " ya Wic, it's over now....aku bisa menerimanya...aku mengerti...bye Wic.."
aku lihat Fe begitu lega setelah menjawab telepon dari Wicak tadi. selega hatiku.
Good job, Fe
***
pict by : meutia
ilustrasi lirik lagu : cinta begini song by tangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar