Setahun sekali, saat lebaran begini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh siapapun yang merayakan maupun tidak merayakannya. Bagaimana tidak, yang jelas para karyawan, para pegawai dan para pekerja akan mendapatkan liburan yang lumayan panjang untuk memberikan kesempatan kepada yang harus mudik merayakan lebarannya di kampung halaman. Juga adanya hari yang ditunggu selama setahun penuh, yaitu hari pembagian THR bagi perusahaan ataupun kantor yang membagikannya untuk para pekerjanya.Buat yang tidak ada kebijaksanaan untuk menerima THR dari kantor, toh terpaksa harus merayakan lebaran juga mau tak mau...Pokokna, ini hari yang istimewa dan berbeda, yang ditunggu-tunggu oleh semua orang...
Seperti halnya juga para keponakannku, yang merupakan 19 cucu dari MbahKung dan MbahUti, hari lebaran begini adalah hari yang ditunggu untuk mengumpulkan sekedar uang jajan, dikampung kami diistilahkan sebagai fitrah ( dari zakat fitrah). Fitrah kali ini diartikan sebagai angpao atau salam tempel dari para tetua, mbahKung, pakdhe-budhe, om dan bulik untuk semua yang berlevel cucunya Mbah Slamet HatmoPawiro.
Jadi, segera setelah acara sungkeman dan bersalaman usai, dilanjutkan dengan kembul bujana dengan lauk andalan Lontong Opor, sambel goreng ati, rica-rica menthok dan ayam kampung, bestik daging dan es blewah...dan acara yang paling dinantikan semua cucu adalah ya itu tadi, bagi-bagi amplop.
Dimulai dari MbahKung, dilanjutkan kepada Pakdhe Yan tumuli Pakdhe Hardono,Pakdhe Hari, Pakdhe Wid,Pakdhe Kopong, Pakdhe Yani, Bapak Karyadi dan diakhiri oleh Om Yanto.
Suasana pada saat amplop dibagikan pastinya heboh sekali, karena masing-masing punya caranya sendiri. Ada yang dibagikan dalam amplop dengan masing-masing nama cucu, ada yang dibagikan war-war an begitu saja diambil lembar-demi lembar dari tumpukan uang pecahan nan baru dan wangi yang telah disediakan. Ada yang membagi dengan jumlah yang sama pada setiap penerima, ada yang dibagikan sesuai umur nya (jadi kalo umurnya 20 tahun dapat 20ribu, yang umurnya 3 tahun dapatnya 3 ribu, sungguh tak adil...).
Apapun caranya dan berapapun uang dibagikan pastinya acara bagi-bagi uang jajan sudah ditradisikan menjadi gayeng-gayengan dikeluarga besar kami. Dari tahun ke tahun, uang fitrah yang dikumpulkan fluktuatif, kadang naik kadang turun, disesuaiken dengan rejeki para ortu yang berkewajiban membagi sekedar fitrah itu.
Jadi kalau MbahKung sudah ngendika..." Putu-putu, ayo ngumpul lenggah kene...", maka mak byukkk bisa dipastikan para cucu sudah siap stand by diatas tikar yang telah digelar siap menunggu namanya dipanggil...
Nampak wajah-wajah sumringah para cucu saat menerima angpaonya sambil bertukar rencana mengenai penggunaan BLTnya kali ini, ada yang langsung pengin beli Hp baru, ada yang berencana punya camdig...dengan catatan para ortu harus siap menombokinnya kalau angpao tidak memenuhi target. Wekekek...senangnya jadi cucu-cucu...puyengnya jadi ortu...
Seorang keponakan bahkan bilang..." Bu, aku gak usah dibeliin baju baru dah, tapi beliin aku dompet baru ya...uangku banyak, aku mau uang baru di dompet baru,Bu..."
Untuk kali ini, karena Aizs kecil pengin ganti model Hp, sedangken angpao yang didapat tidak memenuhi target (harga HP idaman) maka resikonya adalah Bapak harus siap menombokinya...
Bagaimana Pak...? (kedhip 4 x)
So, kapan terakhir menerima angpao dari para tetua ?
2 komentar:
bagi-bagi angpau..., aaah.. nyaman nian melihatnya... yang ga nyaman (aku) yang ga kebagian..., cediiih... hik..hikk.
Selamat Bude atas kebersamaan keluarga besar "sekar waluh"... salam dari Daffa n Opa
kecian ya Daffa ini belum kebagian angpaonya, apa Opa Daffa tidak bagi-bagi angpao tahun ini...? coba Daffa todong saja itu Opa..bilang " Angpao atau ketabrak keretaapi mainanku !?" Kok ngancam.com...sungguh tak mendidik ya...
Terima kasih Daffa, salam dari keluarga besar "sekarwaluh" , nama baru yang lucu...perlu dipertimbangken...
Posting Komentar