Selasa, 07 Oktober 2008

Sugeng Tindak, Om Picni



Hari ketiga lebaran, jam 23.30. Tiba-tiba hp berdering, menandakan adanya panggilan. Ternyata kabar duka kami terima dari Salaman Magelang, Om Picni, adik ipar MbahUti yang notabene Paman si bapak telah kapundhut. Innalillahi wa innalilaihi roji'un.
Maka sabtu pagi itu, jam 04.00, kami keluarga besar dari Nglano segera berangkat untuk melepas kepergian Paman kami tercinta.
Jenazah dimakamkan pada pukul 10.00 pagi. Dilepas sendiri oleh putra ketiga almarhum, Mas To'at yang Lurah Salaman. Keluarga yang ditinggalkan begitu tabah dan istikhomah, walaupun kepergiaan itu begitu mendadak. Jenazah dipanggul tanpa keranda dan dimakamkan diarea kebun belakang kediaman almarhum. Jadi tidak diarea pekuburan desa seperti layaknya..., benar-benar disatu sudut kebun rambutan sesuai wasiat almarhum sebelum kapundhut. Dan, ini adalah satu-satunya kuburan yang ada dikebun itu, saat ini. Aku tidak tahu, apakah anggota keluarga lainnya juga akan dimakamkan disana kelak bila telah kapundhut...
Semoga, Om kami, Haji M Picni kapundhut kanthi khusnul khotimah...Amin

4 komentar:

Boodeznee mengatakan...

Turut berduka cita ya Mbak.

Linda Rooroh mengatakan...

ikut berduka.... btw kalo di daerah msh boleh dikubur di kebon keluarga ya... jadi kalo mo jenguk deket gak perlu jauh2, skalin bisa metik buah jugaa...

Anonim mengatakan...

semoga arwah beliau di beri tempat terbaik di sisiNya amin

Sekar Lawu mengatakan...

@desny@linda@elys:thx ya doanya,amin...amin.
Memang tidak selazimnya dimakamkan di kebon sendiri, tapi berhubung ini wasiat, maka keluarga berusaha memenuhinya. Pertama amanat, kedua...takut diprimpeni...hiiiihiiiiihiiii...(horor)