Kamis, 18 November 2010

dan bila aku


bila aku menjauh, bukan karena benciku
bila aku menghapusmu, bukan karena aku tak merindumu lagi
bila aku pergi darimu, bukan karena aku tak sayang lagi
bila aku menangis malam ini, pasti karena rasa kehilangan yang sangat
bila aku menghilang darimu, itu untuk kebaikanmu

seperti pagi ini.
ketika aku terbangun
mendapatimu dalam mimpiku semalam,
kita saling diam, hanya tatap yang menyapa
menggumpalkan rindu tak terelakkan
kau genggam jemariku.
kau sentuh pucuk hatiku
ciuman diujung jemariku,
aku melemas
kecupan itu menyadarkan.
ini yang pertama dan terakhir..
maka,
bila keputusan ini benar
maafkan aku
telah menghapusmu dari sudut ranah hatiku
habis sudah
selamat tinggal

***

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mungkinkah kita bisa seperti itu.....?....dan Sampai Kapan Naluri "rasa ingin dekat", "rasa ingin diperhatikan".....itu harus kita tutup dari hati ini....setebal apa pula penutupnya....., seperti di FB sekuat apa aku menahan rindu untuk tidak melihat komentmu..walau sesibuk apapun aku,bahkan kadang aku menyalahkan sibukku jika aku terlambat lihat koment mu

Sekar Lawu mengatakan...

@anonim:
ahhh...siapapun Anda, pasti Anda adalah orang yang kenal dekat dan tahu siapa saya,...
begitulah, ketika kita tak lagi bisa banyak bicara karena suatu keadaan, yainlah bahwa saya sudah cukup bahagia mempunyai seseorang yang pernah mewarnai hidup saya dalam suatu penggalan waktu dan cerita hidup