Jumat, 22 Oktober 2010

ketika badai

ketika hempasan pertama badai itu datang, aku melihatmu menangis semalaman...berkepanjangan. aku bisa mengerti dan merasakan betapa selama ini engkau hanya terbiasa tertawa bersama, menikmati bias kebahagiaan yang engkau bangun bersamanya selama hampir 16 tahun terlewat...
Kalian terkadang lupa, bahwa kalian juga bisa terluka...


dengarlah kataku, segera setelah hati kalian berbicara ,kemudian kau peluk dia , bukan berarti semua lewat, tanpa luka dan sakit hati. karena engkaupun tahu, melupakan semua itu tak semudah memaafkannya.


kawan, ketika badai pertama telah kalian lalui, jangan berharap ini adalah satu-satunya badai yang ada...kita tak pernah tahu akan ada badai berikutnya menghadang di depan sana. dan itu nyata.
jangan takut ketika badai berikutnya datang dan menerjang, setidaknya kalian sudah lebih siap menghadapi akan seberapa riuhnya dan akan seperti apa akibatnya. setidaknya kalian sudah lebih siap menyikapinya...
badai, bisa datang kapan saja, dan aku percaya, kalian akan selalu siap...kapanpun itu. setiap badai yang datang akan membawa pengharapan akan hikmah terbaik yang bisa kita ambil pelajarannya...

berpegangan tanganlah saling mendukung dan menopang, setidaknya dua pasang tangan lebih kuat daripada satu...seperti ketika dua hati akan lebih kuat menghadapi daripada hanya satu dan berjalan sendiri-sendiri...
genggamlah tangannya, erat...seerat ia menggengam jemarimu. jangan lepaskan, jangan biarkan hati kalian diam-diam menjauh dan menghilang bersama badai yang lewat..


be survive, kawan.


***


teruntuk : D & T
untuk cerita panjang minggu ini,
awal dari cerita panjang kalian...tentu


4 komentar:

secangkir teh dan sekerat roti mengatakan...

saya menikmati setiap kata :)

Sekar Lawu mengatakan...

@secangkir teh:
thx apresiasinya...thx juga sudah mampir...salam kenal

~Srex~ mengatakan...

iya...yang penting ke dua belah pihak kudu kompak dulu...seiya...sekata...maka badai s-kejam apapun menerpa...niscaya bisa dilalui dg selamat...
siip mbak...

Sekar Lawu mengatakan...

@mas Srex;
ini cerita keranjang sampah yang banyak dialami oleh teman2 saya...saya belajar juga dari ini Mas... thx ya Mas Srex