Rabu, 09 Juli 2008

Penting gak Penting



Nampaknya memang benda yang sangat sepele. Sama sekali tidak cantik dari segi visual, apalagi kalau sudah terkena angus (jelaga) sudah hitam, dekil lagi. Kalau disuruh duduk dekat2, hii...enggak banget deh...terasa sumuk. Yaiyalah..namanya juga pawon/luweng/perapian yang diatasnya ditongkrongkan sebentuk perkakas dapur, bisa wajan, dandang, kenceng atau panci.
Tapi inilah komponen penting dari sebuah rencangan dikampungku, selalu ada tungku pembakaran tradisional yang sifatnya darurat, dibuatnya dari batu bata dibalut tanah liat/lempung. Fungsinya sungguh besar dalam hal mensukseskan sebuah perhelatan, khususnya di bagian perkonsumsian alias masak memasak. Tentu saja yang tadinya nampak gak penting, menjadi sangat penting, karena tanpa tungku dan perkakas dekil ini mustahil akan terhidang masakan lezat suguhan hajatan.Asalkan berikan catatan, kayu bakar yang digunakan jangan yang nggak kering 100% karena kata Budhe koki, akan berpengaruh pada rasa dan aromanya, yaitu sangit.
Dari tungku ini dihasilkan aneka ragam penganan, dari penganan katrok sampai hidangan bercitarasa resto. Nyatanya, dari dapur sederhana ini kemaren terhidang sejak jenang-wajik-jadah-kue lapis sampai bistik lidah dan aneka kue potong. So, harap tidak berpikir buruk terhadap penampilan aneka perkakas dapur diatas, karena darinya datanglah aneka hidangan lezaat....dan mak nyuus....

Tidak ada komentar: