,
Tega nggak tega melihat anak kita di "siksa" melalui sebuah sistem yang konon masuk dalam program pendidikan sekolah lanjutan. Dijemur berjam2 disaat panas matahari tengah terik2nya. Anak kita, yang kita eman2 yang kita ingin selalu melindunginya, harus mengikuti berbagai perintah yang kadang tak masuk akal. Tapi apa boleh buat, namanya juga satu fase yang harus dilewati.
Tanpa berpikir negatif, aku biarkan anakku mengikuti segala event dalam MOS nya kali ini. Dengan catatan, tidak ada anarkis, tidak ada pelecehan dan tidak keterlaluan .... Jadi setiap pulang sekolah aku selalu mencecarnya dengan aneka pertanyaan untuk mencari indikasi adanya pelanggaran HAM (hak asasi murid,wakakak...). Syukurlah, hampir tak ada, kalaupun ada ya tak terlalu berat, anggap saja lucu2an, having fun saja. Contohnya adalah bentuk hukuman harus mencari 15 pasang semut dalam keadaan hidup ditarus ditelapak tangan. Kalau sudah nemu ditanya sama seniornya : ini semut yang cewek yang mana ? jawabnya : yang pakai lispitick, Kak....wakakak......ada2 aja.
Semoga Karin bisa menjadi lebih dewasa dengan melalui MOS nya kali ini. Dan Alhamdulillah kuamati Karin tampak menikmatinya. Selamat ya , Karin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar