Sabtu, 21 Juni 2008

Mbah Buyut


Mbah Buyut adalah nenek dari Bapaknya anak2. Umurnya sudah ndungkap 100, maju-mundurnya..lho, karena tak ada yang tahu pasti berapa tahun kelahiran beliau. Ya cuma dikira2 saja, kalau dihitung dari umur MbahUti sebagai sulungnya yang sudah 73 yah kira2 Mbah Yut ini umurnya direntang 95-100.Dengan asumsi, umur 20 an Mbah Yut ini sudah melahirkan Mbah Uti.
Well, berapapun yuswa Mbah Yut, yang penting saat ini Mbah Yut masih setia mendampingi kami para putra-putri, para cucu dan buyut.
Diusianya yang sudah uzur, Mbah Yut terhitung masih risik, artinya mobilitasnya masih lumayan tinggi, masih suka jalan sendiri keseantero lingkungan rumah meski sudah memakai alat bantu berupa tongkat, dan yang khas dari Mbah Yut ini, kalau tindak Mbah Yut selalu menimbulkan suara gemerisik mak srik-srik-srik gitu, karena tumitnya setengah diseret.
Ingatan Mbah Yut sudah lama menyurut, begitu pula dengan pendengarannya. Jadi kalau diajak ngobrol, pertanyaannya kemana jawabannya kemana....., kalau beliau yang ngajak ngobrol, jawaban kita bisa ditangkap beda...jadi harus...sabar buuu...'
Mbah Yut masih ngersaaken dahar seperti menu kita orang2 muda yang masih sehat bugar, kalau ada gorengan Mbah Yut kersa, ada buah Mbah Yut ayo ajah...meski seringkali perut beliau tidak bisa diajak kompromi.
Dan ini nih, yang seringkali tak bisa dihindari dari seorang MBah Yut, yaitu hobinya ...NYUSUH..! Mbah Yut ini seneng bener nyimpen benda2 yang gak penting gitu disekitaran kamar beliau. Dari makanan sampai benda2 kecil beliau slempitkan dimana saja, dibawah kasurnya, ditumpukan agemannya, dimana saja....Hasilnya, ketika secara periodik MbahUti melakukan razia pembersihan kamar MbahYut maka selalu dikejutkan dengan penemuan benda2 tak terduga,misalnya sendok & garpu (pernah sampai 1 dosen, tapi ditarunya tersebar dibeberapa tempat), aneka tas plastik, makanan kecil yang sudah kering dan berjamur...walaahhhh...memang harus sabar menghadapi orang sepuh macam Mbah Yut.
Tapi, terlepas dari perilaku Mbah Yut yang kadang merepotkan, MBah Yut masih selalu berkontribusi dalam setiap kegiatan rumah tangga. Beliau masih selalu rajin ngentasi jemuran pakaian yang sudah kering, masih membantu mBahUti mengupas buah mlinjo dan yang lebih penting, beliau selalu rajin menjalankan ibadah shalatnya.
Buat kami para cucu dan buyut, kehadiran MbahYut menghadirkan nuansa masa kecil yang indah dan damai.MbahYUt buat kami adalah kedamaian.
Semoga Mbah Yut tansah pinaringan panjang yuswa dan selalu sehat walafiat.

Tidak ada komentar: