Solo memang kaya akan ragam kuliner khasnya. Salah satunya ya thengkleng di pinggir plengkung pasar Klewer ini. Jam mulai dibuka gerai thengkleng ini adalah tepat jam 13.00, tak lebih tak kurang. Jadi kalau anda sudah ada ditempat sebelum jam 13.00 ya silahkan anda menunggu untuk diladeni si ibu setelah theng jam 13.00. Sudah aturan dukunnya kaleee....
Yang membuat thengkleng ini istimewa menurutku adalah trade mark nya sebagai thengkleng klewer. Sebab orang merasa belum ke solo kalau belum mencicipi thengkleng (dari) klewer ini. Yang membuatnya lebih istimewa lagi (selain rasanya) adalah....perjuangannya untuk bisa mencicipi sepincuk thengkleng ( harga standar nya Rp. 7.500/per pincuk). Karena kita harus antri barang 3 menitan untuk mendapatkannya sembari menahan air liur supaya nggak keburu menetes menikmati rasa gurih dan pedesnya thengkleng klewer ini.
So, jangan pernah ngaku sudah ke solo kalau belum mencicipi segernya thengkleng klewer ini.
Komponen daging kambing yang membuat thengkleng klewer ini mak nyuss adalah serpihan tulang berdaging ( bener2 komposisinya lebih banyak tulangnya daripada dagingnya), jeroan2nya, keleponnya, mata kambingnya yang kalau digigit terasa benar sensasinya...mak cepluusss...pecah dimulut...nikmatnyaa.....
Buat anda yang dideteksi mempunyai tekanan darah diatas rata2, harap pertimbangkan kembali untuk menikmati kuliner yang satu ini. Karena bakulnya tidak menyediakan fasilitas asuransi medis bila anda harus stroke tiba2 setelah menikmati enyaknya thengkleng ini. Ini warning !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar